Sukses

Rincian Belanja Pemerintah Rp 2.632 Triliun di 2024, Terbesar untuk Pendidikan

Kementerian Keuangan telah menganggarkan alokasi belanja dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 sebesar Rp2.400,7 triliun – Rp2.631,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Keuangan telah menganggarkan alokasi belanja dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 sebesar Rp2.400,7 triliun – Rp2.631,2 triliun. Dari total anggaran belanja pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan sebagian anggaran sebagai anggaran prioritas dalam rangka mendukung transformasi ekonomi RI.  

Pertama, anggaran untuk pendidikan dialokasikan sebesar Rp643 triliun sampai 695,3 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan dalam program PIP, KIP Kuliah, BOS, BOPP, PAUD, Sertifikasi dan Beasiswa LPDP. 

Anggaran tersebut juga digunakan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan terutama di daerah 3T dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik. Termasuk untuk penguatan lin and match dengan pasar kerja dalam bentuk pendidikan vokasi dan sertifikasi. 

“Untuk mendukung program prioritas nasional pendidikan dialokasikan Rp643 triliun sampai Rp695,3 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (5/6).

Perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp503,7 triliun - Rp546,9 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem dalam program PKH, Kartu Sembako dan BLT Desa. 

Dana tersebut juga akan digunakan untuk penguatan perlindungan sosial sepanjang hayat dalam mengantisipasi aging population melalui integrasi program. 

Kemudian untuk penguatan graduasi dari kemiskinan pada program sentra kreasi atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan. Mendorong perlindungan sosial adaptif melalui protokol perlindungan sosial di masa krisis bencana. 

“Angka sebelum 2024 di Rp470 triliunan, jadi ini ada kenaikan untuk perlinsos untuk menangani kemiskinan ekstrim,” kata Sri Mulyani.

Usulan anggaran prioritas lainnya yakni infrastruktur sebesar Rp396,9 triliun - Rp477,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pendukung transformasi ekonomi seperti ICT, energi, pangan dan konektivitas. 

Selain itu,  anggaran untuk infrastruktur akan digunakan juga untuk mendukung percepatan penyelesaian pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara secara bertahap dan berkelanjutan. Khususnya untuk pembangunan infrastruktur konektivitas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program Kesehatan Masih Tinggi Meski Pandemi Usai

Di tahun 2024, Pemerintah masih mengalokasikan belanja sektor kesehatan dalam usulan anggaran prioritas. Sektor kesehatan di tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp187,9 triliun - Rp200,8 triliun. 

“Untuk kesehatan Rp187 triliun sampai Rp200 triliun, t relatif stabil meski sudah tidak ada covid,” kata dia. 

Nantinya, anggaran kesehatan ini akan digunakan sebagai penajaman lokasi dan intervensi percepatan penurunan stunting. Penguatan teknologi dan komunikasi farmasi. 

Penguatan jaminan kesehatan nasional. Penguatan sistem kesehatan yang handal dalam bentuk DAK Fisik untuk peningkatan sarana dan prasarana. 

 

3 dari 3 halaman

Ketahanan Pangan Dialokasikan Rp124,3 Triliun

Untuk ketahan pangan tahun 2024, Sri Mulyani mengalokasikan anggaran Rp104,3 triliun - Rp123,4 triliun. Jumlahnya memang besar karena akan disalurkan melalui kementerian/lembaga, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog.

“Ketahanan pangan diberikan alokasi yang cukup besar Rp104 triliun - Rp 124 triliun.  ini adalah untuk berbagai KL dan lembaga-lembaga termasuk Bapanas dan Bulog,” kata dia.

Lebih rinci, anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan produksi pangan domestik, penguatan dukungan sarana dan prasarana penyimpangan maupun pengolahan hasil pertanian. 

Kemudian untuk penguatan tata kelola sistem logistik nasional dan konektivitas antar wilayah. Termasuk untuk penguatan cadangan pangan nasional. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini