Sukses

Simak Kurs USD dan Mata Uang Lain Hari Ini, Makin Tenggelam atau Mampu Bangkit?

pada Rabu (31/5/2023) kurs jual USD berada di Rp 15.043,84 juga kurs belinya sebesar Rp 14.894,16.

Liputan6.com, Jakarta - Kurs Dolar AS ke Rupiah belum mengalami perubahan signifikan sejak pekan lalu. Menurut informasi dari laman resmi Bank Indonesia, pada Rabu (31/5/2023) kurs jual USD berada di Rp 15.043,84 juga kurs belinya sebesar Rp 14.894,16.

Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.594,19 dan kurs beli Rp 18.403,22. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.086,38 dengan kurs beli Rp 15.920,37.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.831,15 dan kurs beli Rp 9.730,35.

Beralih ke mata uang negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.727,21 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.618,21 per 100  Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.121,45 diikuti kurs beli Rp 2.100,14.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,36 dengan kurs beli Rp 11,24 per Won yang keduanya terus berubah naik dan turun sejak hari sebelumnya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.920,74 serta kurs beli sebesar Rp 1.901,61.

Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.108,20 dan kurs beli Rp 10.996,87 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.263,31 dan kurs beli Rp 3.227,34.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp  266,97 dan kurs beli Rp 264,08 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 432,05 dan kurs belinya Rp 427,26 per Baht.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rupiah Hari Ini Anjlok Tembus 15.000 per Dolar AS, Ini Penyebabnya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu ini. Potensi pelemahan rupiah masih terbuka lebar sepanjang perdagangan karena pengaruh dari eksternal terutama kebijakan Bank Sentral AS atau the Fed.

Rabu (31/5/2023), nilai tukar rupiah pada pembukaan hari ini ditransaksikan antarbank melemah 0,14 persen atau 21 poin menjadi 15.006 per dolar AS dari sebelumnya 14.985 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka dengan berbaliknya ekspektasi pasar mengenai kebijakan moneter Bank Sentral AS.

"Dengan rentetan data ekonomi AS yang terus membaik belakangan ini, ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan kembali menaikkan suku bunga acuannya meningkat. Ekonomi yang membaik bisa memicu inflasi lebih tinggi," ucapnya dikutip dari Antara.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank melemah 0,14 persen atau 21 poin menjadi Rp15.006 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.985 per dolar AS.

 

3 dari 3 halaman

Ekspektasi The Fed

Data survei CME FedWatch Tool mencatat 61,9 persen berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps pada rapat di bulan Juni 2023 versus 38,1 persen yang berekspektasi tidak ada perubahan. Padahal, seminggu sebelumnya yang berekspektasi tetap memiliki presentasi lebih tinggi dibandingkan yang mengharapkan naik.

"Semalam, data survei tingkat keyakinan konsumen AS bulan Mei (2023) menunjukkan kenaikan melebihi ekspektasi. Tingkat keyakinan konsumen ini bisa mengindikasikan bahwa konsumen AS tidak menahan diri melakukan pembelian dan ini bisa memicu kenaikan inflasi lagi," ungkap Ariston.

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar ternyata masih mengkhawatirkan voting kesepakatan batas utang AS yang akan berlangsung di Kongres jika tidak memenuhi harapan pasar. Ini juga mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset aman dolar AS.

"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah 15.000-15.050. Support di kisaran 14.950," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini