Sukses

Pembangunan Terminal Penumpang Purworejo Dimulai, Telan Biaya Rp 35 Miliar

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi memulai pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo Baru.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi memulai pembangunan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo Baru. Ditandai dengan dilakukannya peletakan batu pertama atau ground breaking pekerjaan konstruksi, Minggu (21/5/2023), di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pembangunan terminal ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Terminal Tipe A secara nasional yang dilakukan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, pemerintah terus berupaya meningkatkan penggunaan transportasi massal.

"Oleh karenanya, pembangunan terminal bus seperti di Solo, Salatiga, Demak, Purwokerto, dan sekarang di Purworejo juga sekaligus menambah fungsi terminal sebagai pusat kegiatan masyarakat dan fungsi ini bisa berkelanjutan," jelas Menhub dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

Dengan mengusung konsep mix use, terminal kini memiliki tiga fungsi utama, yaitu tidak hanya sebagai tempat naik turun penumpang bus, tetapi juga sebagai pendorong dan penggerak perekonomian wilayah dan sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya.

Melalui konsep ini, Menhub menjelaskan, terminal dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti area komersial bagi UMKM, kuliner, pelayanan publik, hotel, tempat belanja, hingga ruang serbaguna.

"Lokasi baru pembangunan terminal Purworejo ini lebih strategis dan tanahnya telah dihibahkan. Keberadaan terminal baru ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan transportasi jalan seperti bus," ujar Menhub.

Dibangun di Lokasi Baru

Terminal baru ini dibangun di lokasi baru, yaitu sekitar 500 meter dari terminal yang lama (eksisting). Terminal lama telah beroperasi sejak tahun 1994 dan ditetapkan menjadi Terminal Tipe A mulai 2003.

Lokasinya berada di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, atau berada di seberang Mapolres Purworejo. Nantinya terminal lama yang aset tanahnya merupakan milik desa akan dikembalikan kepada pihak desa. Menhub menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yang telah menghibahkan tanah seluas 1,18 hektar.

“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini menjadi contoh baik bagi daerah lainnya, dalam rangka mewujudkan pelayanan angkutan darat yang selamat, aman, dan nyaman,” kata Menhub.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengembangan Terminal

Lebih lanjut, ia bakal memberikan kesempatan kepada berbagai pihak baik itu BUMN, BUMD, swasta, untuk bekerjasama dalam pengembangan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo melalui berbagai skema kerjasama pemerintah dan badan usaha.

“Kami juga mendorong tumbuhnya UMKM di Purworejo dan sekitarnya untuk memanfaatkan area tenant yang telah disediakan di area terminal,” ucap Menhub.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik dibangunya terminal baru di Purworejo. Menurut dia, hal ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni, UMKM, dan juga masyarakat pengguna jasa transportasi bus.

“Semoga dengan kehadiran terminal yang semakin lengkap fasilitasnya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Purworejo dan sekitarnya,” kata Ganjar.

 

3 dari 3 halaman

Fasilitas

Pembangunan terminal yang dikelola oleh Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah ini dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total pagu anggaran Rp 35 miliar, yang dimulai tahun 2022 hingga 2024.

Pembangunan terminal baru ditargetkan dapat selesai lebih cepat, yakni di akhir 2023. Gedung terminal baru akan dibangun lebih luas dari terminal lama, yaitu dengan luas sekitar 2.200 meter persegi dan akan dibangun 2 lantai. Adapun di lantai 1 akan digunakan untuk sarana parkir, area drop off, area tunggu keberangkatan, area tunggu kedatangan, area tiket dan sentra informasi, lift, area tenant, toilet, CCTV dan keamanan.

Sementara di lantai 2 terminal akan digunakan untuk fasilitas area duduk kuliner, ruang tunggu dan penitipan barang, toilet, dan area kerja Korsatpel Terminal.

Terminal ini memiliki 6 area ruang tunggu keberangkatan, 6 area keberangkatan parkir bus, dan 2 lajur kedatangan bus. Serta mampu menampung hingga 1.000-1.200 penumpang per hari dan melayani pergerakan sekitar 128 bus antar provinsi per hari. Kehadiran Terminal Tipe A Purworejo akan menghubungkan Bandara Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, dan sejumlah destinasi wisata seperti KSPN Borobudur dan Bendungan Bener.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.