Sukses

Delta Giri Wacana Bangun Pabrik Bahan Baku Pestisida Seluas 4,5 hektar di Cikande

Pabrik bahan baku pestisida Delta Giri Wacana akan berada di areal seluas 4,5 hektar (Ha).Sedangkan pembangunannya akan dimulai pada pada pertengahan 2023 dan bisa selesai di akhir tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Giri Wacana akan membangun pabrik pembuatan bahan baku pestisida di Cikande, Serang, Banten. Perusahaan yang bergerak di sektor pertanian ini sudah menyiapkan dana kurang lebih USD 20 juta atau sekitar Rp 294,34 miliar (Estimasi kurs 14.171 per dolar AS).

Pabrik Delta Giri Wacana ini akan berada di areal seluas 4,5 hektar (Ha).Sedangkan pembangunannya akan dimulai pada pada pertengahan 2023 dan bisa selesai di akhir tahun ini.

Delta Giri Wacana menargetkan kapasitas produksi oxamyl dan methomyl akan mencapai 2.000 metrik ton per tahun sebagai tahap awal. Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan hingga mampu menghasilkan sekitar 6.000 metrik ton setiap tahunnya dalam tiga tahun ke depan.

Peningkatan kapasitas ini tentunya akan dilakukan sesuai dengan peningkatan permintaan setelah beroperasinya pabrik.

‘’Menjaga ketahanan pangan menjadi sangat penting bagi setiap negara kedepannya, apalagi bagi Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam pertanian yang cukup besar,’’ ujar Direktur Utama DGW grup David Yaory  dalam keterangan tertulis, Senin (8/5/2023).

"Kami meyakini kebutuhan akan bahan baku pestisida ini akan semakin meningkat sejalan dengan implementasi perkebunan pangan yang sudah dan masih akan dilanjutkan oleh pemerintah kedepannya, tambah David.

Program perkebunan pangan atau food estate telah diimplementasikan di Kalimantan Tengah, Sumatera Utama dan Nusa Tenggara Timur sejak 2020, dan masih akan terus dilanjutkan hingga 2024.

Menjaga ketahanan pangan salah satunya melalui ketersediaan perkebunan pangan ini, menjadi sangat penting bagi Indonesia dengan adanya pandemi Covid-19, yang berkepanjangan, juga perubahan cuaca ekstrem yang masih berlanjut hingga saat ini.

Kedua faktor ini telah mengakibatkan tersendatnya ketersediaan bahan baku pokok yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga di hampir seluruh negara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peringkat Ketahanan Pangan Indonesia

Berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI), peringkat Indonesia pada 2022, naik ke posisi 63 dari tahun sebelumnya di urutan 69.

Peringkat ketahanan pangan global ini dilihat dari empat indikator yakni keterjangkauan harga pangan (affordability), ketersediaannya (availability), kualitas dan keamaan makanan (quality and safety) serta keberlanjutan dan adaptasi (sustainability and adaption).

Peringkat ketahanan pangan Indonesia pada tahun lalu, masih tertinggal dari Singapura yang berada di urutan 28, Malaysia di posisi 41, Vietnam pada peringkat 46. Sedangkan Thailand, Filipina dan India berada di bawah Indonesia.

Padahal dari sisi luas lahan pertanian, Indonesia jauh lebih unggul dibanding Singapura, Malaysia dan Vietnam. Fokus pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui program food estate diharapkan mampu meningkatkan peringkat Indonesia kedepannya.

 

3 dari 3 halaman

Perubahan Iklim

PT Delta Giri Wacana berharap kehadiran pabrik karbamat yang modern dan efisien ini, akan membantu Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan untuk jangka menengah – panjang.

Kehadiran pabrik baru ini nantinya tidak hanya akan memenuhi kebutuhan permintaan di dalam negeri yang terus memperlihatkan trend meningkat, tapi juga akan digenjot untuk memenuhi permintaan ekspor ke berbagai negara.

‘’Dengan perubahan iklim dan belajar dari pandemi yang berkepanjangan, semua negara membutuhkan bahan baku pestisida untuk menjaga pasokan bahan pangan,’’ ungkap David.

Saat ini di Asia Tenggara saja, baru ada dua hingga tiga negara yang memiliki pabrik karbamat, sedangkan di Indonesia baru ada satu pabrik, kehadiran pabrik di Cikande ini menjadi yang kedua di Indonesia dengan kapasitas terbesar dan teknologi terbaru, tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.