Sukses

Industri Fashion Muslim Menggeliat, Indonesia Masuk 3 Besar Konsumen Dunia

Industri fashion seolah tidak pernah berhenti mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Setiap tahunnya, tren fashion tanah air maupun di dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan.

Liputan6.com, Jakarta Industri fashion seolah tidak pernah berhenti mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Setiap tahunnya, tren fashion tanah air maupun di dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan.

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Muslim, tidak lepas dari tren busana-busana Muslim yang juga mengalami perkembangan.

Busana Muslim merupakan sebuah definisi yang menyatakan pakaian untuk umat Islam baik pria maupun wanita.

Pada tahun 2023 ini, tren busana Muslim juga dipengaruhi oleh perkembangan mode dan teknologi. Nantinya tidak hanya model-model baju yang lama saja namun juga berbagai motif terbaru akan menghiasi tren busana Muslim.

Kemudian tren busana Muslim pada 2023 juga diprediksi mengarah ke gaya elegan dan kontemporer.

"Perkembangan industri Moslem wear di Indonesia semakin pesat, dan negara kita salah satu tiga terbesar untuk konsumsinya. Karena (perkembangan) itu, kita butuh desainer muda yang terampil dan berbakat supaya bisa bersaing dengan produk yang berkualitas di pasar global," kata Head of Fashion Program BINUS International Ratna Dewi Parameta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/3/2023).

MUFFEST+ 2023

Sejarah MUFFEST sudah bermula sejak tahun 2016 sebagai inisiatif dari Indonesian Fashion Chamber (IFC). Tujuan digelarnya acara ini adalah untuk menonjolkan kreativitas serta tren busana modest wear atau pakaian tertutup untuk wanita Muslimah.

Sejak pertama kali diadakan, mata acara MUFFEST selalu menghadirkan runway show di atas panggung catwalk, pameran bisnis halal yang tidak hanya terbatas pada industri fashion, serta panel diskusi dengan para pakar industri desain busana. Selain itu, ada kalanya MUFFEST juga memiliki ajang lokakarya interaktif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku industri.

Kini, MUFFEST+ 2023 mempersembahkan berbagai inovasi baru untuk menampilkan keberagaman busana modest wear Indonesia dalam kancah internasional. Beberapa diantaranya mencakup konsep “See Now Buy Now” agar penonton MUFFEST dapat membeli koleksi busana yang ditampilkan secara daring, serta kehadiran sembilan desainer internasional sebagai bintang tamu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Partisipasi Desainer Lokal

BINUS International Fashion Design akan berpartisipasi dalam acara Muslim Fashion Festival 2023 atau MUFFEST+ 2023, yang merupakan fashion show terkenal yang memperkenalkan busana Muslim tersebut, untuk mendukung inovasi mahasiswa serta penerapan kemampuan desain mereka secara nyata.

Pada tahun ini, MUFFEST akan diadakan mulai tanggal 7 hingga 10 Maret 2023 di The Westin Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan. Pagelaran busana Muslim ini akan menghadirkan berbagai desainer serta jenama bisnis halal terkenal untuk menunjang pengalaman belajar mahasiswa BINUS International di lapangan.

Mewakili BINUS International, Nahid Studio by Rula Nahid; Alfice by Shinbi Jeon, Davin Darmawan, Nasya Alta, dan Rasya Suhardjo; The Collage by Yoshella Febe silalahi; serta Cycled of Intertwined by Stephanie Widjaja akan menampilkan koleksi busana Muslim kasual dan semi-formal yang terdiri dari atasan, bawahan, hingga abaya pada hari pertama MUFFEST+2023.

“Kami senang sekali bisa menghadiri ajang terbesar untuk pagelaran busana Muslim seperti MUFFEST,” ucap Ratna Dewi.

 

“Presiden Joko Widodo mengharapkan Indonesia menjadi pusat fashion Muslim untuk 2025. Nah, BINUS International mendukung misi tersebut dengan membantu menelurkan generasi muda yang kreatif dan kompeten untuk meningkatkan kualitas serta citra anak bangsa," ungkapnya.

BINUS International Fashion Design mendukung inovasi serta kreativitas mahasiswa dalam bidang busana dengan menunjukkan karya mereka di panggung runway show MUFFEST+ 2023.

 

3 dari 4 halaman

Mendag Mau Desainer Fesyen Muslim Indonesia Kuasai New York dan London Fashion Week

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ingin fesyen muslim lokal bisa ikut pameran busana internasional. Langkah ini sebagai salah satu upaya membangun hubungan langsung dengan pasar global.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week 2022. Gelaran ini akan digelar pada 19-23 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

"Untuk mendukung ini saya dari hari yang paling dalam, tulus sungguh-sungguh ingin mengembangkan pakaian muslim ini, dengan sekuat tenaga selama sisa waktu menjadi menteri perdagangan saya akan membantu ini," kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/10/2022).

"Karena ini memang potensinya besar, kita punya orang yang punya talenta, desainer-desainer hebat, saya berapa kali juga datang saya percaya diri bahwa ini kita memang bisa, dan kita bisa tembus pasar internasional itu, percaya yakin saya bisa itu," tambahnya.

Zulkifli Hasan melihat ada potensi pasar yang baik di beberapa negara. Misalnya, Afrika Selatan, Timur Tengah, hingga Asia Selatan.

"Oleh karena itu kita akan coba menembus pasar baru ini, tentu itu tidak mudah, tidak bisa sekali datang, atau teman-teman datang ke New York Fashion Week, terus selesai, enggak, atau ke London Fashion Week, terus selesai, enggak. Harus berkali-kali, tiap tahun Dubai ada pameran kita mesti ikut, Qatar ada pameran kita mesti ikut, Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Selatan," bebernya.

"Nanti juga kita bisa ikut pameran-pameran yang saya sebutkan tadi, di Afrika kita harus sering membangun hub langsung, di Afrika juga ada Maroko, Maroko juga biasanya pamerannya bagus di kunjungi," tambah dia.

4 dari 4 halaman

Peluang Ekonomi Syariah

Pada kesempatan itu, Mendag Zulkifli menekankan kalau Indonesia punya potensi pengembangan ekonomi syariah. Bahkan, bisa menjadi salah satu pusat ekonomi syariah dunia.

"Ekonomi syariah menjadi salah satu alternatif dalam menjawab dinamika perekonomian global itu. Bahkan saat ini telah terjadi kompetisi penerapan ekonomi syariah antar negara tentunya Indonesia tidak ingin tertinggal dalam persaingan internasional tersebut," ujar dia.

Dia menyebut, sektor-sektor ekonomi syariah tak hanya sebatas pada produk halal seperti makanan. Tapi juga termasuk dengan produk fesyen.

"Tentu kemendag untuk memperkuat ekonomi syariah itu adalah memperkuat rantai nilai produk halal sektor utama yang menjadi fokus itu mencakup klaster makanan minuman pariwisata media rekreasi farmasi kosmetik dan mode fesyen," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.