Sukses

Kurs USD Hari Ini 1 Maret 2023 Tembus Rp 15.316 per Dolar AS

Berdasarkan informasi di laman Bank Indonesia, kurs jual USD terhadap rupiah pada Rabu (1/3/2023) berada di Rp 15.316,20 dan kurs beli hari ini juga mencapai Rp 15.163,80.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan informasi di laman Bank Indonesia, kurs jual USD terhadap rupiah pada Rabu (1/3/2023) berada di Rp 15.316,20 dan kurs beli hari ini juga mencapai Rp 15.163,80.

Jika dilihat kembali dari angka pada hari-hari sebelumnya, ini berarti rupiah sedikit melemah terhadap dolar AS.

Poundsterling Inggris hari ini memiliki kurs jual sebesar Rp 18.431,52 dan kurs beli Rp 18.242,05. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.235,17 dengan kurs beli Rp 16.067,56 terpantau menguat meski tidak begitu signifikan.

Di sisi lain, kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.277,17 dan kurs beli Rp 10.171,88.

Beralih ke kurs mata uang negara di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.199,33 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.085,46 per 100  Yen. Sementara Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.205,80 dan kurs belinya sebesar Rp 2.183,54.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,56 dengan kurs beli Rp 11,44 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini memiliki sebesar Rp 1.951,51 dengan kurs beli sebesar Rp 1.932,01.

Di kawasan Asia Tenggara, kurs Rupiah mengalami perkembangan kecil, seperti dolar Singapura (SGD) yang kurs jualnya berada di Rp 11.348,70 dan kurs beli Rp 11.231,61. Ringgit Malaysia hari ini memiliki kurs jual Rp 3.414,22 dan kurs beli Rp 3.376,49.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 276,87 dan kurs beli Rp 273,96, diikuti Thailand dengan kurs jualnya Rp 433,03 dan kurs belinya Rp 428,60 per Baht.

 

Reporter: Jessica Sheridan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Rupee India di Awal 2023

Bank Indonesia (BI) melaporkan, nilai tukar rupiah pada Januari 2023 terus menunjukan penguatan, sehingga turut mendukung stabilitas perekonomian Indonesia.

"Rupiah pada awal tahun 2023 mengalami apresiasi. Sampai dengan 18 Januari 2023 menguat 3,18 persen secara point to point, dan 1,2 persen secara rerata dibandingkan desember 2022," terang Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis (19/1/2023).

Perry menyatakan, kurs rupiah pada awal tahun ini lebih perkasa dibanding mata uang sejumlah negara tetangga, semisal ringgit Malaysia, peso Filipina, hingga rupee India.

"Penguatan rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya. Seperti, Filipina 2,08 persen ptp year to date, malaysia 2,04 persen ptp year to date, dan India 1,83 persen ptp year to date," jelasnya.

Perry mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tersebut didorong oleh aliran modal masuk asing (capital inflow) ke pasar keuangan domestik.

"Itu sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik, dengan stabilitas yang terjaga imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda," ungkapnya.

Menurut dia, penguatan rupiah akan terus berlanjut ke depan. Sehingga memastikan ketahanan ekonomi domestik terhadap ancaman resesi yang melanda sejumlah negara maju dunia.

"Ke depan, faktor-faktor fundamental ini mendasarkan kepada perkiraan Bank Indonesia, bahwa nilai tukar rupiah ke depan akan terus menguat. Sejalan dengan prospek ekonomi yang semakin baik, dan karenanya akan mendorong penurunan inflasi lebih lanjut," tuturnya.

3 dari 4 halaman

BI Yakin Rupiah Tak Bakal Tumbang Lagi di 2023

Bank Indonesia (BI) yakin rupiah akan perkasa di 2022. Keyakinan BI ini didasari atas masuknya investasi asing ke Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah akan menguat karena ketidakpastian global menurun setelah bank sentral Amerika Serikat berhenti menaikkan suku bunga acuan pada kuartal I 2023.

"Capital account akan masuk, begitu pula PMA (Penanaman Modal Asing) dan portofolio investasi. Sehingga kami perkirakan nilai tukar rupiah ke depan akan cenderung menguat ke arah fundamental," kata Perry dikutip dari Antara, Rabu (21/12/2022). 

Nilai tukar rupiah pada 2022 mengalami pelemahan karena dolar AS menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia dan The Fed menaikkan suku bunga secara agresif.

BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkisar pada 4,5 sampai 5,3 persen dan inflasi akan kembali ke bawah 4 persen atau hanya sekitar 3 persen secara tahunan di 2023.

"Tahun depan, begitu ketidakpastian ekonomi global mereda berbagai faktor akan menguat kembali ke fundamental. Kredit juga akan terus kami dorong hingga tumbuh 11 sampai 12 persen sampai tahun berikutnya," ucapnya.

Untuk itu, Bank Indonesia mengatakan akan terus membuat kebijakan moneter yang mendukung stabilitas sistem keuangan dan melanjutkan sinergi dengan pemerintah untuk menjaga inflasi inti di bawah 4 persen, antara lain melalui insentif untuk sektor pangan.

"Jadi kami tidak harus merespons dengan menaikkan suku bunga acuan secara berlebihan dan agresif seperti Amerika Serikat dan negara lain. Kami pastikan inflasi inti bisa kembali ke bawah 4 persen di semester I 2023," ucapnya.

Bank Indonesia juga akan melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran dengan merchant pengguna QR Indonesian Standard (QRIS) yang diharapkan mencapai 45 juta pada 2023 dan 80 persen di antaranya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Untuk Keketuaan ASEAN 2023, QRIS payment akan diperluas untuk dapat digunakan oleh ASEAN five sehingga cross border connectivity terbangun," katanya. 

4 dari 4 halaman

Tegas! Rupiah Digital Tak Akan Gantikan Uang Fisik

Belakangan topik kehadiran rupiah digital hangat menjadi perbincangan. Ini setelah Bank Indonesia (BI) menerbitkan lembar putih (White Paper) desain Rupiah Digital dalam Pertemuan Tahunan BI pada 30 November lalu.

Ternyata banyak publik yang masih bertanya apakah penerbitan Rupiah Digital di masa depan akan menggantikan uang fisik (kartal)?

Melalui Postingan resmi akun instagram Bank Indonesia bahwa uang fisik tidak akan digantikan uang digital, Pada Senin (12/12/2022).

Uang Digital prinsipnya adalah uang dengan pembayaran seperti biasanya. Hanya saja perbedaanya bentuknya seperti uang digital.

3 jenis bentuk uang dan apa yang membedakan?

Bank Indonesia mengeluarkan 3 jenis bentuk uang dalam pembayaran yang sah yaitu : Uang Fisik (Kartal), Uang berbasis Rekening, Uang berbasis digital.

Dalam keterangan melalui akun instagram Bank Indonesia ada 3 jenis bentuk uang yang dikeluarkan tersebut.

Sebagai bukti pembayaran yang sah ketiganya punya fungsi yang sama yaitu bisa digunakan untuk alat tukar (Medium of Change), satuan hitung (Unit of Account), dan alat penyimpanan nilai (Store of Value).

Dalam penggunaan uang berbasis digital ini Bank Indonesia memudahkan penggunaan transaksi melalui dunia metaverse.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.