Sukses

Presiden World Water Council Puji Jokowi: Indonesia Juara Dunia Bangun Bendungan

Pemerintah terus melanjutkan misi untuk menyelesaikan 61 bendungan baru hingga 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon menyoroti krisis air yang tengah melanda dunia saat ini. Bila dibiarkan, itu bakal berimbas pada terciptanya krisis pangan hingga krisis energi.

Namun, Fauchon menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pemerintah Indonesia dari jauh-jauh hari sudah mengantisipasi kemungkinan tersebut lewat pembangunan banyak bendungan.

Fauchon lantas memuji Jokowi, bahwa Indonesia saat ini merupakan juara dunia dalam urusan pembangunan bendungan.

"Khusus tentang masalah ini, saya katakan kepada Presiden tadi pagi, Indonesia adalah juara dunia dalam pembangunan bendungan," ujar Fauchon dalam sesi konferensi pers World Water Forum (WWF) 2024 Meeting di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Menurut dia, pembangunan bendungan jadi sangat penting dalam menjaga ketahanan air di tengah situasi perubahan iklim yang tidak pasti saat ini. Ia menilai Indonesia sudah bisa memanfaatkan bendungan untuk tujuan ketahanan pangan, dan menyuplai konsumsi untuk masyarakat yang terus bertumbuh.

"Untuk bisa melakukan itu, kita butuh cadangan air yang mencukupi. Kita butuh bendungan untuk menyimpan air," kata Fauchon.

Misi Pemerintah

Menimpali pernyataan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah terus melanjutkan misi untuk menyelesaikan 61 bendungan baru hingga 2024.

"Kita punya sekitar 3,7 juta ha lahan sawah. Tapi hanya sekitar 10 persen yang hanya disuplai dari dam. Artinya dia hanya bisa melakukan satu kali tanam per tahun, karena tidak ada cadangan airnya," sebutnya.

Bila total 61 bendungan itu selesai tahun depan, Menteri Basuki percaya suplai air untuk lahan pertanian bisa meningkat hingga 20 persen.

"Kalau semuanya selesai, kita akan bisa mendukung 20 persen. Jadi kita ada tambahan 9-10 persen lahan irigasi. Dari 3,7 ha sebelumnya hanya sekitar 900 ribu ha yang irigasi teknis, suplai airnya dari dam," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diresmikan Jokowi, Bendungan Kuwil Kawangkoan jadi Penangkal Banjir di Manado

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Tersedianya pasokan air hingga mencegah banjir disebut jadi manfaat yang akan diberikan.

Bendungan Kuwil Kawangkoan mempunyai kapasitas tampung 26 juta m3 dan luas genangan 157 hektar. Peresmian bendungan ini dilakukan setelah dilaksanakannya pengisian awal (impounding) pada 25 November lalu dan telah dinyatakan layak.

Komisaris Utama PT Indra Karya (Persero) Airlangga Mardjono menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak Agustus 2016 dan diresmikan pada awal 2023.

“Saya berharap dengan adanya pembangunan PSN terkait bendungan, kita semua mampu untuk menjaga sumber air sehingga sumber daya air bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan berkelanjutan,” ucap Airlangga, mengutip keterangan resmi, Kamis (19/1/2023).

Bendungan ini memiliki tipe urugan zona dengan inti di tengah yang terdiri dari zona inti lempung, zona filter halus, zona filter kasar, zona batu dan zona rip rap. Ini diproyeksikan dapat memberikan banyak manfaat pada ketahanan sumber daya air bagi masyarakat Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

 

3 dari 3 halaman

Manfaat

Diantaranya, mengatasi masalah banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir Q50 dengan reduksi sebesar 25 persen atau sebesar 146,6 m3/detik dengan konsep early release menjadi penyedia air baku 4,50 m3/detik untuk Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kawasan Ekonomi Bitung.

Kemudian menjadi potensi sumber listrik PLTM berkapasitas 2 x 0,70 MW. Di masa mendatang, Bendungan Kuwil Kawangkoan juga memiliki potensi pada pengembangan di sektor pariwisata yakni Wisata Budaya Waruga. Proyek ini juga merupakan bagian dari antisipasi pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya, karena pada 2014 pernah terjadi banjir bandang.

Peresmian ditandai dengan menekan tombol sirine oleh jajaran pejabat yang hadir, yaitu Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, Direktur Jendral SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda. Walikota Manado Andrei Angouw dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I I Komang Sudana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.