Sukses

Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen di Tengah Harapan Kenaikan Permintaan China

Sentimen utama penguatan harga minyak pada hari ini adalah dukungan akan prospek pemulihan ekonomi China setelah pelonggaran pembatasan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia naik dalam perdagangan yang sangat berombak di hari Senin. Harga minyak dunia hari ini terombang-ambing karena pelaku pasar tengah menimbang sentimen yang lebih kuat antara pulihnya permintaan China dengan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan bisa membatasi konsumsi.

Mengutip CNBC, Selasa (7/2/2023), harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman April naik USD 1,05 atau 1,3 persen menjadi USD 80,99 per barel. Harga minyak ini diperdagangkan antara USD 79,10 dan USD 81,25.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 72 sen atau 1 persen menjadi USD 74,11 per barel, setelah mencapai tertinggi USD 74,41 dan terendah USD 72,25.

Sentimen utama penguatan harga minyak pada hari ini adalah dukungan akan prospek pemulihan ekonomi China setelah pelonggaran pembatasan COVID-19.

The International Energy Agency (IEA) memperkirakan setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini berasal dari China, Kepala IEA mengatakan pada hari Minggu bahwa permintaan bahan bakar jet melonjak mungkin juga bisa melonjak.

Namun menahan kenaikan harga minyak, ledakan angka pekerjaan AS hari Jumat meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve tidak akan berakhir dengan penguatan ekonomi yang sulit, dan bahwa bank sentral AS mungkin memiliki lebih dari satu periode kenaikan suku bunga lagi, yang dapat mengekang pertumbuhan ekonomi dan lebih rendah.

Dolar AS juga naik ke level tertinggi dalam tiga minggu terhadap euro pada hari Senin. Dolar AS yang lebih kuat biasanya mengurangi permintaan minyak berdenominasi dolar AS dari pembeli yang membayar dengan mata uang lain.

“Anda memiliki dolar yang kuat, Anda berada dalam lingkungan yang umumnya berisiko,” kata Robert Yawger, direktur eksekutif Mizuho.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa Turki, Permintaan AS dan Sanksi Rusia

Kekhawatiran pasokan terus mempengaruhi pasar karena operasi terminal minyak Turki di Ceyhan dihentikan setelah gempa besar melanda wilayah tersebut.

Seorang agen pengiriman Turki mengatakan bahwa mengekspor minyak mentah Azeri ke pasar internasional dihentikan sementara atau akan ditutup sementara pada 6-8 Februari karena adanya kerusakan akibat gempa.

Namun, jajak pendapat Reuters awal menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS kemungkinan naik sekitar 2,2 juta minggu lalu.

Juga, batasan harga pada produk Rusia mulai berlaku pada hari Minggu, dengan negara-negara Kelompok Tujuh, Uni Eropa dan Australia menyepakati batas USD 100 per barel untuk diesel dan produk lain yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah dan USS 45 per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan diskon, seperti bahan bakar minyak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.