Sukses

Kucing Milik Taylor Swit jadi Hewan Peliharaan Terkaya di Dunia, Hartanya Capai Rp 1,5 Triliun

Olivia Benson diketahui mengantongi kekayaan bersih sebesar USD 97 juta atau sekitar Rp. 1,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Kucing ras Scottish fold milik penyanyi ternama Taylor Swift, bernama Olivia Benson baru saja dinobatkan sebagai hewan peliharaan terkaya ketiga di dunia. 

Hal itu diungkapkan dalam laporan dari All About Cats.

Mengutip New York Post, Jumat (6/1/2023) Olivia Benson diketahui mengantongi kekayaan bersih sebesar USD 97 juta atau sekitar Rp. 1,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.750 per dolar AS)

Peringkat ini dibuat berdasarkan analisis di Instagram dan potensi bayaran yang diperoleh hewan peliharaan tersebut per unggahan di platform media sosial.

Unggahan Taylor Swift pada 2020 yang menunjukkan foto Olivia yang sedang berbaring di sofa mendapat lebih dari 2 juta likes di akun Instagramnya.

Pembuat album Midnights itu bahkan kerap menunjukkan cintanya pada kucing peliharaannya, yang dinamai terinspirasi dari karakter populer Law & Order: Special Victims Unit yang diperankan aktris Mariska Hargitay.

Tidak tanggung-tanggung, Olivia juga sempat muncul dalam video musik Taylor Swift Blank Space dan Me!, termasuk di iklan Diet Coke pada tahun 2014.

Kucing yang menjadi hewan perliharaan terkaya kedua di dunia adalah Nala, yang dikenal sebagai influencer media sosial Instagram @Nala_cat. Kekayaannya diperkirakan mencapai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. 

Peringkat teratas diduduki oleh Gunther VI, seekor anjing German Shepherd yang dimiliki oleh perusahaan media Italia Gunther Corporation, dengan kekayaan senilai USD 500 juta atau Rp. 7,8 triliun.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harta Miliarder Dunia Merosot Rp 29,7 Kuadriliun di 2022

Tahun 2022 menjadi masa yang cukup sulit bagi para miliarder dunia. Setelah menambah triliunan kekayaan kolektif pada 2020 dan 2021, orang-orang terkaya di dunia akhirnya terguncang oleh pasar saham yang goyah selama 12 bulan terakhir ini, dari perang di Eropa hingga inflasi yang merajalela.

Melansir Forbes, Kamis (28/12/2022), para miliarder yang ada di planet ini telah kehilangan sampai USD 1,9 triliun atau sekitar Rp 29,7 kuadriliun pada tahun 2022, dengan kekayaan kolektif yang turun dari USD 13,8 triliun pada Tahun Baru menjadi USD 11,9 triliun pada 9 Desember.

Bahkan jumlah miliarder pun ikut turun, dari 2.671 menjadi 2.523, menurut data Real-Times Forbes. Salah satunya dirasakan oleh Sam Bankman-Fried, Kanye West, dan pendiri Rivian RJ Scaringe yang telah turun dari peringkat.

Tidak ada yang terpukul lebih keras daripada 300 atau lebih, miliarder teknologi dunia secara kolektif telah kehilangan lebih dari USD 1 triliun pada tahun 2022.

Setelah beberapa tahun yang riuh ketika ledakan pandemi dan investor yang terlalu bersemangat meningkatkan saham teknologi dan penilaian perusahaan rintisan, banyak hal lain terjadi dan telah membuat kekayaan anjlok, dari perusahaan yang memangkas biaya hingga merumahkan pekerja dan menarik IPO.

Seperti saham Amazon yang merosot hampir 50 persen. Hal itu tentu berdampak pada kekayaan bersih Jeff Bezos yang berkurang lebih dari USD 80 miliar.

Ada lagi saham Google-parent Alphabet yang turun 36 persen, berkurang lebih dari USD 40 miliar masing-masing dari kekayaan pendiri Larry Page dan Sergey Brin.

3 dari 3 halaman

Saham Perusahaan Lain yang Menurun

Selain itu, saham Microsoft pun ikut turun 27 persen hingga 9 Desember, merusak kekayaan salah satu pendiri Bill Gates dan mantan CEO Steve Ballmer. Sebelumnya dia dikabarkan memberikan hadiah USD 20 miliar kepada Bill & Melinda Gates Foundation.

Penurunan kekayaan juga dirasakan oleh Mark Zuckerberg. Dia USD 78 miliar lebih miskin di tahun ini karena saham Meta Platforms induk Facebook telah turun 66 persen.

Namun, sejauh ini penurunan kekayaan miliarder yang terjadi secara signifikan dirasakan oleh Elon Musk, yang diklasifikasikan Forbes sebagai miliarder otomotif karena sebagian besar kekayaan bersihnya berasal dari pembuat kendaraan listrik Tesla.

Musk telah diingatkan tentang fakta itu oleh investor, yang telah mendorong harga saham Tesla turun 60 persen hingga 20 Desember tahun ini, sebagian karena kekhawatiran bahwa Musk, yang juga CEO pembuat roket SpaceX, menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang.

Musk telah kehilangan lebih dari USD 115 miliar kekayaannya pada tahun 2022, menurut hitungan Forbes. Dia mengawali tahun sebagai orang terkaya di planet ini dengan margin yang sangat besar, sekitar USD 70 miliar. Saat itu Musk mampu menyaingi pemilik usaha barang mewah Prancis Bernard Arnault.

Akan tetapi di akhir tahun ini, Musk kehilangan posisi teratasnya dari Arnault tepatnya pada awal bulan ini dan kekayaan bersihnya terus merosot.

Menurut Forbes, miliarder Amerika telah kehilangan paling banyak tahun ini, dengan kekayaan kolektif sekitar USD 660 miliar. Selain Musk, ada beberapa miliarder teknologi lainnya yang juga merasakan kerugian. Beberapa di antaranya seperti salah satu pendiri Nike Phil Knight (yang turun USD 18,3 miliar), mantan bos Estee Lauder Leonard Lauder (USD 9,8 miliar), dan pendiri Rocket Mortgage dan Gilbert (USD 8,1 miliar).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.