Sukses

Kementan Gelar Pengembangan Kapasitas untuk Petugas Inseminasi Buatan Palestina

Pengembangan kapasitas bagi petugas Palestina dalam sub sektor peternakan digelar oleh Kementerian Pertanian.

Liputan6.com, Malang Pengembangan kapasitas bagi petugas Palestina dalam sub sektor peternakan digelar oleh Kementerian Pertanian. Pelatihan bagi petugas Inseminasi Buatan (IB) dari Palestina tersebut diberi tajuk “Third Country Training Course on Management of Artificial Insemination for Palestine”.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Agung Suganda mengungkapkan bahwa pelatihan IB yang digelar oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan pelatihan yang ketiga kalinya bagi petugas IB dari Palestina.

“Kami berharap pelatihan ini bermanfaat dan para peserta, sehingga Ketika kembali ke negaranya dapat mengembangkan teknologi ini bahkan dapat menjadi inovator," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa salah satu cara yang paling cepat dan efektif untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah melalui Inseminasi Buatan (IB). Menurut Agung, teknik IB pada sapi mengalami kemajuan sejak sekitar tahun 1950 dan IB digalakkan di Indonesia pada tahun 1976, sebagai upaya untuk meningkatkan genetik dan produktivitas sapi lokal.

“Bahkan di beberapa negara maju IB pada ternak sapi telah dikomersialkan dan menjadi produk IB bernilai ekonomi tinggi, serta menjadi produk industri,” ungkapnya.

Agung juga mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk memberikan pelatihan bagi negara-negara berkembang, seperti Palestina.

“BBIB Singosari sebagai UPT kami telah beberapa kali diberikan kepercayaan untuk menjadi tempat pelatihan bagi beberapa negara berkembang," ungkapnya.

“Tentunya ini menjadi kebanggaan buat kami bisa bermanfaat dalam sharing knowledge untuk negara lain," tegas Agung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Eksplorasi Pengembangan IB

Di lain kesempatan, Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Kresno Suharto berharap melalui kegiatan ini, semua peserta dapat mengeksplorasi lebih lanjut mengenai pengembangan manajemen IB dan pembaruan teknologi lainnya di bidang produksi dan pembibitan ternak.

“Pada pelatihan ini, peserta juga melakukan kunjungan ke beberapa unit kerja terkait lainnya, yaitu Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Balai Pembibitan Sapi Bali, Balai Inseminasi Buatan Baturiti, Balai Penyelidikan Penyakit Denpasar, Dinas Peternakan Bali, Universitas Brawijaya, Koperasi Perah serta Peternakan Ruminansia Kecil," ungkap Kresno saat menghadiri acara penutupan pelatihan IB bagi negara Palestina di BBIB Singosari (17/12/2022).

“Saya berharap melalui pelatihan yang singkat ini, dapat meningkatkan kompetensi para peserta dalam manajemen IB," imbuhnya.

Pelaksanaan Training untuk petugas dari Palestina dilaksanakan secara Hybrid. Pelatihan daring (online) dilaksanakan pada tanggal 21-24 November 2022 sedangkan offline akan dilaksanakan pada 3 tempat, yakni Jakarta, Bali, dan Malang pada tanggal 5-17 Desember 2022.

Sebagai informasi, BBIB Singosari yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian telah mampu menerapkan teknologi IB pada ternak sapi dan kambing. Selain itu, BBIB Singosari juga mampu meningkatkan kapasitasnya seperti pengolahan konsentrat hijau, produksi semen sexing, semen ikan, pembuatan laboratorium terakreditasi ISO 17025.

BBIB Singosari juga telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan telah mengekspor produk semen ke berbagai negara, seperti Malaysia, Kamboja, Myanmar, Timor Leste dan Kyrgyzstan.

3 dari 3 halaman

Jalin Kerja Sama Erat Antara Indonesia, Jepang, Palestina

Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Zuhair Al Shun menyampaikan bahwa pihaknya memberikan apresiasi yang mendalam atas penyelenggaraan pelatihan teknologi IB bagi para petugas Palestina.

“Terima kasih kepada Pemerintah Jepang melalui JICA atas pembiayaan pelatihan ini, juga kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, kami berharap ke depannya akan terjalin kerja sama yang lebih erat lagi antara Indonesia, Jepang, dan Palestina," ungkapnya.

Salah satu peserta, Mousa Rizq Khalel menyebutkan bahwa pihaknya sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena dapat langsung terjun untuk praktek ke lapangan apalagi kedatangan ke Indonesia merupakan kunjungan yang pertama.

"Kami berharap dapat kembali ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan selanjutnya," katanya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini