Sukses

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Beras Petani saat Musim Panen Maret 2023

Saat musim panen bulan Maret 2023, cadangan beras akan dibeli Bulog dari hasil panen petani.

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan impor beras untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak, pasca operasi pasar yang dilakukan Bulog.

Dia mengungkapkan proses pemulihan cadangan Bulog akan diselesaikan pada Januari 2023. Sehingga saat musim panen bulan Maret 2023, cadangan Beras akan dibeli Bulog dari hasil panen petani.

"Harga, apalagi saat Nataru (Natal dan Tahun Baru) kita jamin, tidak akan ada perubahan. Orang bisa memilih beras mana yang diinginkan," kata diasaat melakukan Sidak ke Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

"Sama seperti minyak goreng, ada Minyak Kita yang harganya Rp 14 ribu tapi ada juga minyak goreng premium yang harganya macam-macam. Tapi yang dijamin pemerintah, ya Minyak Kita. Sama di beras juga, yang premium ada, yang dijamin pemerintah ya beras dari Bulog dengan harga sekian. Tempatnya sudah ada, belinya dimana," lanjut Mendag.

Dia menegaskan, langkah impor beras dilakukan untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar.

"Sebagian dari impor, 200 ribu, sudah datang. Jadi biar tidak simpang siur. Yang mau impor itu tidak ada. Presiden, Kabulog, saya, dan kabapanas Arief tidak ada yang ingin impor, jika produksi kita cukup. Buat apa kita impor, jika berasnya ada," kata Mendag Zulhas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Beras

Ia menyebutkan belakangan harga beras terus meningkat secara signifikan, hingga mencapai Rp10.000 per liternya.

Akhirnya Bulog memutuskan untuk melakukan operasi pasar dengan harga Rp8.300 digelontorkan. Sehingga masyarakat bisa memilih, ada beras yang merk, premier dan beras dari Bulog yang dijamin.

"Terus digelontorkan, karena itu stoknya bulog berkurang banyak. Karena itu musti cari. Kalau kurang kan confidence pasar terganggu. Akhirnya kita ratas, beli di pasar harga berapa saja, kabulog bahkan bisa beli di atas Rp5 ribu, bahkan mencapai Rp6 ribu. Beras itu terakhir di Rp10.200, dicari tapi tidak dapat," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Khawatir Harga Tak Terkendali

Jika stok Bulog tipis, lanjutnya, akan menimbulkan isu di pasar dan menyebabkan harga tidak terkendali.

"Kita tidak mau, karena beras ini kan makanan pokok di Indonesia. Kita sudah tiga kali enam hari mencoba mencari tapi tidak dapat. Jadi kita putuskan impor, untuk menambah cadangan Bulog sebanyak 500 ribu. Ini yang baru datang 200 ribu," ungkapnya lagi.

Ia juga menegaskan bahwa harga bahan pokok akan stabil selama periode Nataru 2022.

"Memang saat ini, ada beberapa produk yang harganya tutun. Saya baru saja berkoordinasi terkait Nataru, dengan Menko dan Kapolri, ada beberapa yang naik, ada beberapa yang turun," ungkapnya.

"Secara keseluruhan stabil harganya. Yang naik, itu misalnya cabe rawit, telor karena banyak yang bikin kue jadi harganya naik sedikit. Ayam stabil, daging stabil harganya. Rata-rata beras kalau di daerah sudah di packing dengan harga Rp 9.450-an di pengecer dari Bulog. Bulog lepas Rp8.300 dilepas oleh pengecer di Rp 9.450," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.