Sukses

Meski Tajir Melintir, 7 Miliarder Dunia Ini Masih Enggan Amalkan Seluruh Harta

Berikut adalah sederet miliarder yang belum mengikuti inisiatif amal yang diluncurkan Bill Gates dan Warren Buffett, Giving Pledge.

Liputan6.com, Jakarta - Jeff Bezos telah berkomitmen untuk menyumbang sebagian besar kekayaannya senilai USD 116 miliar atau sekitar Rp 1,8 kuadriliun. Tetapi ketika sejumlah miliarder ternama telah menandatangani The Giving Pledge, pendiri Amazon itu memilih untuk tidak mengambil langkah serupa.

Sebagai informasi, Giving Pledge merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh dua miliarder ternama, yakni Bill Gates dan Warren Buffett pada tahun 2010. 

Inisiatif ini merupakan kampanye yang mendorong miliarder dari berbagai industri untuk berkomitmen memberikan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk kegiatan amal selama hidup mereka.

Sejauh ini, sebanyak 236 miliarder sudah menandatangani Giving Pledge, termasuk Gates dan Buffett, serta mantan istri Bezos, MacKenzie Scott.

Berikut adalah sederet miliarder yang belum mengikuti inisiatif amal Giving Pledge, dikutip dari CNBC International, Rabu (7/12/2022) : 

1. Bernard Arnault

Bernard Arnault adalah salah satu pendiri dan CEO konglomerat barang fashion mewah, LVMH dan orang terkaya kedua di dunia, menurut Bloomberg.

Kekayaan bersih miliarder Prancis itu bahkan sempat mendekati USD 200 miliar. Dia beberapa kali menduduki puncak daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg, terakhir pada tahun 2021.

Arnault belum menandatangani Giving Pledge. Dia juga tidak mengomentari inisiatif tersebut secara terbuka. Tidak ada catatan publik yang menunjukkan seberapa besar sumbangan Arnault untuk amal.

Namun, LVMH telah mem-posting pernyataan online yang menyoroti misi filantropis perusahaan dan mencatat donasi senilai USD 226 juta DARI keluarga Arnault yang pada tahun 2019 membantu mendanai perbaikan katedral Notre Dame yang ikonik di Paris, setelah kebakaran hebat yang merusak bangunan terkenal tersebut di tahun itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Gautam Adani

Miliarder asal India, Gautam Adani adalah ketua dan pendiri Adani Group, salah satu konglomerat industri terbesar di negara itu.

Adani dikenal sebagai orang terkaya di India dan terkaya ketiga di dunia, menurut Bloomberg.

Kekayaan bersihnya telah naik hampir dua kali lipat sejak tahun lalu, karena perusahaannya telah melakukan serangkaian akuisisi untuk memperluas ke industri seperti batu bara dan transportasi.

Dia juga menggenjot upaya filantropisnya selama setahun terakhir: Pada bulan Juni 2022, dia menjanjikan donasi sebesar USD 7,7 miliar ke Adani Foundation miliknya, cabang filantropis perusahaannya yang mendukung kegiatan sosial di India seperti program pendidikan dan perawatan kesehatan.

3. Larry Page

Pada tahun 2014, salah satu pendiri Google Larry Page mengatakan bahwa dia tidak berencana menyerahkan semua kekayaannya kepada kedua anaknya. Dia juga tidak berkomitmen untuk meninggalkan kekayaan bersihnya untuk amal.

Sebaliknya, miliarder itu mengatakan dalam sebuah wawancara di TED bahwa dia lebih suka menyerahkan sebagian besar kekayaannya kepada pengusaha dengan ide-ide besar untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

Pada tahun 2019, Vox melaporkan bahwa Page telah menyumbangkan lebih dari USD 2 miliar ke yayasan filantropinya sendiri sejak tahun 2004.

Sebagian besar dari kontribusi tersebut berakhir dengan dana yang disarankan oleh donor, yang menurut para kritikus dapat digunakan sebagai kendaraan untuk keringanan pajak.

3 dari 4 halaman

4. Jeff Bezos

Jeff Bezos telah menyumbangkan lebih dari USD 2,4 miliar sepanjang hidupnya untuk amal, menurut perkiraan Forbes. 

Pendiri Amazon itu juga telah berkomitmen untuk mendistribusikan total USD 10 miliar melalui organisasi nirlaba iklimnya sendiri, Bezos Earth Fund.

Tetapi Bezos telah menghindari pertanyaan tentang Giving Pledge selama bertahun-tahun, terutama setelah mantan istrinya, Scott, menandatanganinya tak lama setelah perceraian mereka pada 2019.

 5. Mukesh Ambani

Mukesh Ambani, orang terkaya kesembilan di dunia, adalah ketua Reliance Industries, konglomerat energi dan telekomunikasi dan perusahaan ternama di India.

Dia baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu miliarder paling dermawan di India oleh kelompok penelitian Hurun India, setelah dilaporkan menyumbangkan lebih dari USD 50 juta untuk amal pada awal tahun 2022.

Pada tahun 2010, Ambani mendirikan Reliance Foundation, cabang filantropi perusahaannya dan salah satu organisasi nirlaba terbesar di India.

Yayasan tersebut berfokus pada inisiatif yang menyediakan perawatan kesehatan dan beasiswa pendidikan, serta infrastruktur pertanian di komunitas pertanian pedesaan, menurut situs webnya.

4 dari 4 halaman

6. Steve Ballmer

Absennya Steve Ballmer dari Giving Pledge menuai pertanyaan, karena merupakan salah satu karyawan Microsoft paling awal, dan naik ke peran sebagai presiden dan tangan kanan Gates sebelum menggantikan rekannya sebagai CEO pada tahun 2000.

Sebagian besar kekayaan Ballmer berasal dari 4 persen sahamnya di Microsoft.

Tetapi Ballmer mengatakan bahwa dia dan Gates telah "berpisah" sejak pensiun dari Microsoft pada tahun 2014, yang dapat menjadi penjelasan mengapa dia belum menandatangani kampanye yang didirikan oleh Gates.

Saat ini, Ballmer menjabat sebagai ketua NBA's Los Angeles Clippers, yang dibelinya pada tahun 2014.

Dia juga cukup aktif di bidang filantropi: Dia dan istrinya, Connie, menjalankan organisasi nirlaba Ballmer Group, yang telah menyalurkan dana lebih dari USD 420 juta selama setahun terakhir, menurut situs web grup organisasi tersebut. 

 7. Sergey Brin

Seperti sesama pendiri Google lainnya, Sergey Brin belum menandatangani Giving Pledge.

Brin, orang terkaya ke-11 di dunia, belum berbicara secara terbuka tentang inisiatif tersebut atau berapa banyak dana yang dia rencanakan untuk diberikan selama hidupnya.

Di masa lalu, Brin telah mengeluarkan donasi termasuk pada Girls Who Code,  nirlaba pendidikan yang berfokus pada STEM dan USD 63 juta yang dilaporkan awal tahun ini ke Michael J. Fox Foundation, yang mendanai penelitian penyembuhan penyakit Parkinson.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.