Sukses

Menteri ESDM Kembali Tunjuk Dwi Soetjipto Jadi Kepala SKK Migas

Menteri ESDM Arifin Tasrif melantik dan mengukuhkan Kepala dan Pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik dan mengukuhkan Kepala dan Pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). dalam pelantikan ini, Dwi Soetjipto masih didapuk menjadi Kepala SKK Migas.

Selain itu, Menteri ESDM ) Arifin Tasrif juga melantik Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pelantikan dilaksanakan di Gedung Chairul Saleh, Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam pelantikan ini, Arifin Tasrif menggeser Shinta Damayanti dari sebelumnya Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Pencapaian Target Produksi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menjadi Sekretaris SKK Migas.

Selain itu Menteri ESDM juga menujuk Irjen (Purn) Eko Indra Heri Pati Bareskrim Polri Kepolisian Negara menjadi Republik Indonesia Pengawas Internal SKK Migas.

Dikutip Liputan6.com pada keterangan tertulis Senin (5/12/2022) berikut ini susunan lengkap pengurus baru SKK Migas:

- Kepala SKK Migas: Dwi Soetjipto

- Wakil Kepala SKK Migas: Nanang Abdul Manaf

- Sekretaris SKK Migas: Shinta Damayanti

- Pengawas Internal SKK Migas: Eko Indra Heri

- Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja: Benny Lubiantara

- Deputi Eksploitasi: Wahju Wibowo

- Deputi Keuangan dan Komersialisasi: Kurnia Chairi

- Deputi Dukungan Bisnis: Rudi Satwiko.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Capai Ketahanan Energi Butuh Kolaborasi Semua Pihak

Sebelumnya, perlu ada kolaborasi dari para stakeholder untuk menjaga iklim serta meningkatkan kembali gairah investasi migas demi tetap menjaga ketahanan energi. Hingga kini, industri hulu migas masih punya potensi besar.

Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta,dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai masa depan ketahanan energi berkelanjutan dan kemandirian ekonomi. Diyakini, migas masih memiliki peran kunci untuk memastikan ketahanan energi nasional terutama di era transisi energi seperti sekarang.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi(SKK Migas), Dwi Soetjipto mengungkapkan para stakeholder telah memiliki pemahaman yang sama dan menyepakati fundamental utama bisnis hulu migas saat ini.

Pertama adalah semua pihak sepakat bahwa industri hulu migas punya peranan penting dalam masa transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE). Atas dasar itu juga akhirnya semua pemangku kepentingan juga memiliki pandangan bahwa Indonesia harus memperbaiki iklim investasinya untuk mengamankan investasi hulu migas di tengah persaingan yang ketat.

Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga terkait akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mendorong iklim investasi.

“Pemerintah Indonesia diakui telah melakukan berbagai hal yang diperlukan untuk mendorong iklim investasi. Beberapa kemajuan positif seperti pemberian insentif serta sikap pemerintah menunjukkan sudah terbuka untuk membuka ruang diskusi dengan investor dan keinginan untuk menerima masukan. Kolaborasi dari para stakeholder merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan investasi di industri hulu migas. Oleh karena itu, upaya untuk membangun kolaborasi yang lebih vital harus terus dilakukan,” jelas Dwi di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Kolaborasi apik serta pembahasan fundamental dalam bisnis hulu migas itu terlihat dalam forum hulu migas migas internasional terbesar di tanah air yakni 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) yang digelar pada 23-25 November lalu.

 

3 dari 4 halaman

Dukung SKK Migas

Setyorini Tri Hutami, Sekretaris Ditjen Migas, Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM), mengungkapkan pemerintah mendukung langkah SKK migas melalui penyelenggaraan IOG 2022 yang diharapkan bakal turut menggairahkan iklim investasi hulu migas.

Setyorini menegaskan pelaksanaan IOG 2022 cukup krusial untuk bisa memberikan gambaran kepada para pelaku usaha bahwa Indonesia masih sangat membutuhkan migas di era transisi energi.

"Perubahan ke EBT harus melalui masa transisi. Teknologi migas harus bisa menjawab juga. Diharapkan nanti terjalin network yang bisa meningkatkan investasi," ungkap Setyorini.

Diikuti peserta yang mencapai lebih dari 10.000 peserta online dan 2.000 peserta offline, lebih dari 120 pembicara, IOG 2022 telah mampu menjadi jembatan bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan membahas berbagai upaya bersama guna mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD di tahun 2030.

  

4 dari 4 halaman

Momentum Kolaborasi

IOG Convention 2022 juga jadi momentum untuk menegaskan kolaborasi stakeholder dalam pengembangan migas yakni antara SKK Migas bersama Kementerian Keuangan yang meluncurkan Upstream Oil and Gas Integrated Information System yang bertujuan untuk mewujudkan sinergi dalam pemanfaatan, pengelolaan, pembangunan dan pengembangan sistem atas data, serta informasi mengenai penerimaan negara, pengeluaran negara, pemberian fasilitas, pengujian kepatuhan kewajiban perpajakan, hingga barang milik negara (BMN) dari kegiatan usaha hulu migas.

Selain itu, terdapat penandatanganan 28 perjanjian komersial yang tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi mendukung pertumbuhan ekonomi Nasional. Dari 28 perjanjian tersebut akan menghasilkan lifting (penjualan) minyak dan kondensat sebesar 265 ribu barel minyak per hari serta perkiraan total lifting gas bumi sebesar 390 miliar british thermal unit (TBTU) dengan estimasi nilai pendapatan US$2,3 Miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.