Sukses

Kopi Kenangan Punya 868 Gerai tapi Tak Buka Waralaba, Kok Bisa?

Kopi Kenangan sebagai bisnis kedai kopi pertama yang menyandang unicorn memilih mengembangkan sendiri bisnisnya alias tak membuka waralaba

Liputan6.com, Jakarta Kopi Kenangan sebagai bisnis kedai kopi pertama yang menyandang unicorn memilih mengembangkan sendiri bisnisnya. Merek yang digagas sejak 2017 ini kini memiliki 868 gerai di 64 kota.

CEO Kenangan Brands Edward Tirtanata mengungkap alasan ia tak mengambil jalan waralaba atau franchise. Meski pilihan yang diambilnya ini bukan perkara salah atau benar. Kendati, pengembangan bisnis secara mandiri maupun franchise memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Bagi Edward, pengembangan bisnis secara mandiri membuka peluang yang lebih besar. Misalnya, sebagai upaya memaksimalkan omzet dan pendapatan.

"(Dengan franchise) Kita sangat sulit untuk mendapatkan revenue yang besar gitu ya, karena kenapa? Contoh misalnya omzet bisa 20 persen. Tetapi omzetnya katakan 100, gitu ya, dan 100 itu adalah omzet kita. Tapi kalau franchise, otomatis omzet itu adalah milik pembeli franchise, atau (brand misalnya hanya mendapat) 5 persen dari pemilik toko tersebut. Jadi omzetnya itu sangat sulit jadi besar," kata dia di IdeaFest 2022, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (27/11/2022).

Selain omzet, Edward mengartikan kalau pendapatan yang bisa didapat juga akan berkurang. Misalnya, dengan franchise, pendapatan yang didapat hanya sekitar 5 persen. Sementara, dengan pengembangan mandiri, pendapatan secara 100 persen akan dikantongi pemilik merek.

Meski begitu, dia mengatakan pemilihan model franchise bukan sebuah kesalahan. Ada segi operasional yang dipandang bisa dimudahkan.

"Otomatis lebih mudah gitu, kan franchise-nya (pembeli waralaba) operasinya juga lebih gampang karena otomatis kan lokasinya itu biasanya franchise-nya gitu, jadi otomatis gak ada rental atau apa, langsung sehat (keuangannya)," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Kepala

Kendati demikian, Edward mengatakan dalam konsep franschise, sulit untuk melakukan quality control. Risikonya, akan berbeda kualitas di tiap-tiap gerai waralaba.

Sebut saja ada 1.000 toko franchise, dimana ada sekitar 700-800 pemilik yang berbeda pemikiran di masing-masing kepalanya. Dengan begitu, pengontrolan kualitas menjadi lebih panjang dan lebih sulit.

"Dan otomatis dnegan memiliki tatusan kepala akan lebih sulit bagi kita untuk tetap mengontrol kualitas," ujarnya.

"Sebagai contoh misalnya ada franchising A. Lagi bagusnya sih gapapa, tapi kalau lagi jelek otomatis kan pasti anda sebagai pemilik brand tersebut akan melakukan sesuatu, gitu," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Buka Gerai di Malaysia

Makin banyak brand lokal yang berekspansi ke luar negeri. Terbaru adalah Kopi Kenangan yang baru saja membuka gerai pertamanya pada Senin, 18 Oktober 2022.

Berlokasi di Suria KLCC, Malaysia, Kopi Kenangan di-branding sebagai Kenangan Coffee, sebagai nama merek internasional yang digunakan di luar Indonesia. James Prananto, Chief Business Development dan co-founder Kopi Kenangan menjelaskan alasan pemilihan nama tersebut.

"Kami ingin memfokuskan pada kata kunci 'kenangan', dengan harapan kami dapat memperlakukan setiap konsumen yang datang ke gerai sebagai teman dan setiap cangkir kopi yang kami buat dengan cinta dapat meninggalkan kenangan yang baik untuk para konsumen," ujarnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu, 18 Oktober 2022.

Malaysia menjadi langkah awal brand kopi lokal untuk mencapai misi menjadi merek kopi yang paling dicintai konsumen di Asia Tenggara. Kenapa memilih negeri jiran?

"Karena kecintaan orang Malaysia terhadap makanan, perkembangan budaya kopi yang stabil, terutama untuk model bisnis grab-and-go, dan banyak kesamaan yang dimiliki orang Malaysia dengan orang Indonesia dalam hal cita rasa dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru," ujar Edward Tirtanata, CEO dan co-founder Kopi Kenangan, beralasan.

Ia menyebut sektor F&B di Malaysia menjanjikan karena saat ini negara itu sedang bertransformasi dalam menerapkan ekonomi digital. Hal itu sejalan dengan konsep bisnis Kopi Kenangan. Selanjutnya, mereka akan terus menerapkan model bisnis kopi 'ambil dan pergi' untuk pasar di luar negeri.

"Tujuan kami membangun Kopi Kenangan adalah untuk mengenalkan kopi Indonesia yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang. Kami sangat senang bisa berbagi cita rasa kopi Indonesia dengan orang Malaysia," ucap Edward.

 

4 dari 4 halaman

Menu yang Ditawarkan

Kopi Kenangan juga menggandeng barista ternama Mikael Jasin sebagai Head of Coffee. Ia akan membantu untuk mengkurasi biji kopi berkualitas sebagai bahan baku utama minuman agar bisa dinikmati oleh konsumen.

Untuk pasar Malaysia, Kenangan Coffee mengenalkan dua menu andalan pertama, yakni Kenangan Latte dan Avocado Coffee. Kenangan Latte merupakan adaptasi dari menu andalan Kopi Kenangan di Indonesia, yakni Kopi Kenangan Mantan. Tersedia pula berbagai pilihan kopi di gerai Kenangan Coffee.

Kenangan Coffee juga akan memperkenalkan berbagai pilihan makanan sebagai pendamping kopi. "Harga per cangkirnya tentu cukup terjangkau dengan kualitas yang ditawarkan," ujar James.

Setelah membuka gerai pertama, Kenangan Coffee direncanakan akan membuka empat gerai lain di My Town Cheras, Pavilion KL, NU Sentral KL, dan Sunway Pyramid PJ pada akhir tahun ini. Kenangan Coffee juga meluncurkan Kenangan Academy di Uptown, PJ, untuk menyediakan berbagai program pelatihan yang diperuntukkan bagi para barista dan karyawan, dengan tujuan menjadi pusat pelatihan profesional di bidang F&B terbaik di Malaysia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.