Sukses

Buka H20, Wapres Ma'ruf Amin Incar Pasar Halal Negara G20

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin resmi membuka gelaran Halal 20 atau H20 sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin resmi membuka gelaran Halal 20 atau H20 sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia. Ma'ruf Amin ingin membidik kerja sama internasional lewat gelaran ini.

Wapres menyampaikan kalau konsumsi mayoritas muslim dunia pada 2021 tembus USD 2 triliun. Angka ini akan meningkat hingga USD 2,8 triliun di 2025.

Dia menilai, meningkatkan pasar produk halal antar negara akan membawa konsekuensi penting. Utamanya dalam menjawab tantangan untuk menyediakan produk halal. Maka, diperlukan penyelenggaraan jaminan produk halal secara menyeluruh, inklusif, dan berkelanjutan.

"Oleh karena itu kerja sama international terkait jaminan produk halal ini adalah suatu keniscayaan saling pengakuan dan keberterimaan,"kata dia dalam pembukaan Halal 20, Kamis (17/11/2022).

Maruf Amin menegaskan kalau jaminan produk halal tak sekadar untuk membidik peluang pasar halal global. Lebih dari itu, turut andil bertanggung jawab dalam memberikan jaminan halal kepada konsumen di berbagai belahan dunia.

"Inilah yang menjadikan penyelenggaraan acara Halal 20 sangat strategis dan relevan," tegas Ma'ruf Amin.

Sebagai informasi, nilai transaksi produk halal terbesar nyatanya dipegang oleh Brazil dengan USD 16,5 miliar untuk makanan halal. Kemudian, diikui oleh India dengan USD 15,35 miliar dalam kategori yang sama. Indonesia diharapkan turut serta dan bisa juga bermain dalam jajaran pengekspor produk halal terbesar kedepannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komitmen

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin menyebut komitmen Indonesia dalam menyasar perluasan produk halal tersebut. Apalagi dengan adanya target yang menjadikan ekonomi sebagai penopang pertumbuhan.

"Indonesia terus berkomitmen mengembangkan dan memperkuat kerja sama pasar halal global, baik dengan negara anggota G20 maupun negara tujuan ekspor Indonesia lainnya," ungkapnya.

"Melalui upaya ini saya yakin ekonomi halal akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan dan dapat diperhitungkan dalam upaya untuk pulih bersama secara kuat dan inklusif,"tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Gandeng 104 Delegasi Dunia

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) akan menggelar forum Halal 20 (H20) di Semarang, Jawa Tengah. Diketahui, acara ini menjadi bagian dari Presidensi Indonesia dalam gelaran G20.

"H20 berlangsung mulai 17-19 November 2022 dengan mengusung tema Global Halal Partnership for a Robust Sustainable Future," kata Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham, di Jakarta, seperi dikutip dari siaran pers Senin (14/11/2022).

Aqil mengatakan, dalam forum H20, BPJPH mengundang perwakilan 104 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) dari 40 negara, sejumlah duta besar serta perwakilan kementerian/lembaga pemangku kepentingan. Selain itu, acara ini rencananya akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Pak Wapres Ma'ruf jug akan membuka sekaligus menyampaikan Keynote Speech dalam H20," imbuh Aqil.

 

4 dari 4 halaman

Perkuat Kerja Sama

Aqil meyakini, penyelenggaraan H20 bertujuan untuk memperkuat, mempromosikan, dan mengembangkan kerja sama jaminan produk halal (JPH) dalam pasar global atas dasar saling pemahaman, penerimaan, dan menguntungkan.

"Karenanya, dalam forum ini juga akan dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) serta Mutual Recognition Agreement (MRA) antara BPJPH dengan sejumlah LHLN disaksikan Wapres Ma'ruf Amin," jelas Aqil.

Sebagai informasi, Forum H20 juga akan membahas sejumlah isu global terkait jaminan produk halal. Mulai dari aturan saling keberterimaan sertifikasi halal untuk percepatan kerja sama ekspor impor produk.

"Forum ini diharapkan dapat melahirkan strategi bersama untuk meningkatkan produktivitas pasar halal global," Aqil menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.