Sukses

Indonesia Butuh 600 Ribu Talenta Digital Tiap Tahun, SDM Sudah Siap?

Indonesia membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital baru setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital baru setiap tahunnya. Namun pada kenyataannya, lebih dari 50 persen CEO di Asia Pasifik masih kesulitan menemukan talenta digital dengan keterampilan yang tepat.

Pada tahun 2030, diproyeksikan bahwa hanya 50 persen dari tenaga kerja Indonesia yang memiliki keterampilan digital dasar dan menengah, sementara keterampilan tingkat advanced hanya dimiliki kurang dari 1 persen angkatan kerja negara.

Ini berarti Indonesia perlu mengakselerasi pertumbuhan talenta-talenta muda baru yang siap mengisi kekosongan di lapangan.

Demi mendukung perkembangan talenta digital untuk masa depan Indonesia, Hacktiv8 menghadirkan kampus baru di BSD City, tepatnya di BSD Green Office Park; dengan lokasi strategis, multi-akses, dan lingkungan yang hijau.

“Kami meyakini bahwa kehadiran Hacktiv8 di BSD City dapat mempercepat pengembangan ekosistem digital dengan penyediaan talenta informatika dan teknologi (IT) yang berkualitas. Terlebih ekosistem digital di BSD City juga sudah sangat mumpuni, ditandai dengan banyaknya perusahaan teknologi yang berekspansi ke sana," ungkap CEO Hacktiv8 Ronald Ishak dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

"Kami akan terus berupaya meningkatkan penyaluran alumni secara optimal, termasuk dengan menjalin kerjasama untuk hiring placement, sehingga para alumni Hacktiv8 bisa mendapatkan kesempatan kerja yang baik setelah lulus,” lanjut dia.

Pada tahap awal pembukaan, program yang ditawarkan di kampus Hacktiv8 BSD adalah Bootcamp Full Stack Javascript dengan proses belajar full offline dari hari Senin-Jumat, pukul 9.00-18.00 selama kurang lebih empat bulan.

Khusus untuk periode soft launching kampus yang baru, Hacktiv8 juga menyediakan potongan harga istimewa bagi yang mendaftarkan diri sebelum tanggal 30 November 2022.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pekerjaan

Tidak hanya itu, Hacktiv8 merupakan coding bootcamp pertama di Indonesia yang mengenalkan sistem Income Share Agreement (ISA) atau Skema Bagi Hasil, dimana siswa bisa belajar dulu dengan membayar deposit, dan mulai melakukan cicilan pelunasan ketika sudah lulus dan mendapatkan pekerjaan.

Selain lokasi kampus yang strategis, kualitas kelas, kurikulum, pengajar, dan fasilitas yang didapat oleh siswa, baik di Kampus Pondok Indah maupun kampus BSD City akan sama. Fasilitas seperti hiring placement atau jaminan kerja juga akan tersedia bagi lulusan bootcamp di BSD City.

Pada tahun 2020, Hacktiv8 mewakili Indonesia sebagai sekolah pemrograman kedua terbaik di dunia berdasarkan hasil dari para alumninya, dimana 95 persen lulusan Hacktiv8 berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu kurang dari 90 hari.

Perusahaan ini juga merupakan satu-satunya coding bootcamp di Asia yang terdaftar dalam Council on Integrity in Results Reporting (CIRR) yaitu lembaga yang mengedepankan transparansi hasil belajar siswa.

“Sejak tahun 2016, Hacktiv8 telah melahirkan lebih dari 1.600 lulusan talenta digital yang telah menempati berbagai posisi strategis dan taktis pada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia,” tambah Ronald.

Dalam beberapa tahun ke depan, selain Tangerang, Hacktiv8 juga berencana untuk melakukan ekspansi ke kota-kota lain di Indonesia, sehingga bisa memberikan kesempatan bagi generasi muda daerah untuk mengembangkan kemampuan digitalnya. Hacktiv8 juga akan terus mengeksplorasi program-program yang lain seperti bootcamp Data Science, Digital Marketing, dan Profesional Development untuk menjawab kebutuhan industri dan minat para peserta didik.

3 dari 4 halaman

Menko Airlangga: Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital hingga 2030

Guna menggapai Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia maju, sejahtera, dan mandiri, masyarakat Indonesia secara bersama-sama harus menyiapkan diri sejak awal dan dengan sungguh-sungguh. Kunci keberhasilannya terletak pada SDM generasi muda saat ini yang kreatif, adaptif, inovatif, cakap digital, dan berjiwa wirausaha.

Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai USD 70 miliar atau menguasai sekitar 40 persen dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga di tahun 2025 mencapai USD 146 miliar.

“Untuk meraih potensi tersebut, maka hingga tahun 2030 Indonesia membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan orasi ilmiahnya secara virtual, Sabtu (19/03), pada Wisuda Sarjana ke-10 Sekolah Tinggi Teknologi Informasi NIIT Jakarta yang bertemakan “Generasi Teknologi Yang Tangguh dan Adaptif dalam Bidang Teknologi Informasi di Masa Pandemi”.

Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada ekonomi Indonesia di tahun 2030 atau setara dengan 16 persen dari Produk Domestik Bruto. Peluang besar ekonomi digital Indonesia dan pemanfaatan talenta digital ini harus dimanfaatkan dengan baik sebagai akselerator bagi para wirausahawan.

Di sisi lain, rasio kewirausahaan di Indonesia yang sebesar 3,47 persen dari total populasi masih terbilang rendah dan perlu untuk terus ditingkatkan. Generasi muda saat ini diharapkan memiliki peran penting sebagai game changer dalam mendorong kewirausahaan. Terlebih di tengah era digital ini, penting bagi generasi muda untuk memanfaatkan keahlian digitalnya sehingga dapat berperan menjadi job creator untuk penciptaan lapangan kerja baru.

Menjawab peluang dan tantangan tersebut, Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi. Dalam rangka peningkatan kecakapan digital, Pemerintah memberikan dukungan pengembangan talenta digital melalui Kartu Prakerja dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk masyarakat umum, Digital Talent Scholarship untuk level tenaga profesional, dan Digital Leadership Academy untuk level pimpinan. Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM.

Dalam rangka menciptakan kemudahan aspek legalitas dan perizinan pendirian UMKM, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM. Dengan memiliki legalitas yang memadai akan memudahkan UMKM mengakses berbagai fasilitas pembiayaan, kemitraan dengan usaha besar, promosi, dan fasilitas lainnya untuk bisa naik kelas.

Dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM telah diberikan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang ingin membangun usahanya sejak dini. Kriteria KUR super mikro yang tidak memiliki pembatasan minimal waktu pendirian usaha akan memudahkan mahasiswa sebagai wirausahawan baru untuk mengakses pembiayaan dibawah Rp10 juta.

Program KUR telah diberikan dukungan tambahan subsidi bunga sehingga suku bunga KUR menjadi 3 persen hingga akhir Juni 2022. Dalam rangka merespon kebutuhan pembiayaan yang tinggi, Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp 373,17 triliun pada tahun 2022.

4 dari 4 halaman

Peningkatan Kualitas SDM

Menko Airlangga menjelaskan, akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi. Terkait hal tersebut, Menko Airlangga sangat mendorong STTI NIIT untuk membekali mahasiswanya dengan ilmu kewirausahaan.

“Ini akan menjadi forum untuk mendorong inovasi, membuka lapangan kerja, dan bisa mendorong berbagai kegiatan yang dilakukan secara produktif dan bisa membuka sektor riil UMKM,” pungkas Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga mengucapkan selamat kepada para Wisudawan STTI NIIT i-Tech dan berharap agar para wisudawan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan bangsa, serta tidak pernah berhenti memperluas wawasan untuk meng-upgrade skill guna mendukung pembangunan nasional dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, selaras dengan Visi STTI NIIT i-Tech yaitu, Menjadi perguruan tinggi teknologi informasi terbaik di Indonesia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan serta unggul dalam mutu pengelolaan dan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.