Sukses

2 BUMN Ini jadi Kunci Indonesia Capai Target Net Zero Emission 2060

Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang. ReforMiner menilai peta jalan Net Zero Emission Indonesia sebagaimana tertuang dalam Kepmen KLHK No.168/Menlhk/PTKL/PLA.1/2/ 2022 telah cukup berimbang.

Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, mengatakan penetapan target waktu dan sektor-sektor mana saja yang digunakan sebagai instrumen dalam mencapai target menggambarkan bahwa pemerintah telah mempertimbangkan berbagai aspek, terutama menyeimbangkan aspek ekonomi dan keberlanjutan pasokan energi di dalam upaya mencapai NZE.

Berdasarkan informasi yang telah berkembang, diketahui bahwa sektor energi akan menjadi salah satu instrumen utama dalam mencapai target NZE.

“Dalam kaitannya dengan hal tersebut, sebagai BUMN, Pertamina dan PLN kemungkinan akan menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam upaya mencapai target NZE di sektor energi,” kata Komaidi, dikutip dalam catatannya yang berjudul Peta Jalan Net Zero Emission dan Ketahanan Ekonomi-Energi Indonesia, Senin (31/10/2022).

Menurutnya, dalam mencapai target NZE di sektor energi, Pertamina kemungkinan akan menjadi salah satu pihak yang berperan penting. Berdasarkan informasi yang ada, hingga tahun 2060 Pertamina menargetkan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 81,4 juta ton CO2e.

Maka dalam upaya mencapai target NZE pada kegiatan usaha hulu migas di dalam negeri, Pertamina kemungkinan juga akan menjadi pihak yang diandalkan. Pertamina tercatat berkomitmen melakukan kegiatan operasi produksi migas dengan lebih ramah lingkungan.

“Pertamina tercatat sebagai perusahaan migas yang paling aktif dalam upaya penerapan CCS/CCUS dalam kegiatan hulu migas. Dari 15 studi CCS/CCUS di Indonesia, sekitar 80  persen diantaranya dikerjakan oleh Pertamina,” ujarnya.

Untuk sektor kelistrikan, terutama melalui PLN akan menjadi kunci dalam pencapaian target NZE di sektor energi. Berdasarkan informasi yang ada, penurunan emisi gas rumah kaca terbesar di sektor kelistrikan ditargetkan akan berasal dari pembangkit listrik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Emisi di Sektor Energi

Emisi sektor energi yang pada tahun 2060 ditargetkan sebesar 401 juta ton CO2e akan berasal dari penggunaan energi pada sektor industri, transportasi, komersial, rumah tangga, dan sektor lainnya. Sementara pada tahun 2060 pembangkit listrik di Indonesia ditargetkan telah mencapai NZE.

“Jika mencermati peta jalan NZE sektor energi yang ada, pencapaian NZE pada sektor kelistrikan kemungkinan akan dilakukan dengan menyeimbangkan antara porsi pembangkit berbasis fosil dengan pembangkit berbasis EBT. Kapasitas pembangkit berbasis fosil dikurangi secara bertahap, sementara kapasitas pembangkit berbasis EBT ditambah secara bertahap,” jelasnya.

ReforMiner menilai, untuk dapat merealisasikan target NZE sebagaimana di atas, Pertamina dan PLN memerlukan dukungan fiskal dan non fiskal.

 Dalam jangka waktu tertentu, pengembangan EBT untuk menggantikan bisnis fosil yang telah dijalankan oleh kedua perusahaan akan memerlukan tambahan investasi baru dan sampai dengan skala ekonominya terpenuhi harga jual EBT berpotensi menjadi relatif lebih mahal.

“Pemberian insentif fiskal dan bentuk dukungan kebijakan lain sampai dengan skala ekonomi bisnis EBT terpenuhi sangat diperlukan,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Ekosistem Kendaraan Listrik Ditarget Tekan 1,4 Juta Emisi CO2

Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengapresiasi langkah Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (HIMPUNI) Indonesia, yang berupaya mengakeselerasi transisi energi berkelanjutan.

HIMPUNI telah memfasilitasi diskusi dan tukar gagasan khususnya terkait berbagai konsep pengembangan energi terbarukan.

"Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut menyukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia pada G20, dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia sebagai sebuah kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia," ucap Ma'ruf ketika menutup secara virtual, kegiatan HIMPUNI, dikutip Kamis (27/10/2022).

Kegiatan tersebut merupakan side event road to G20 dengan mengangkat tema “Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing and Development of Renewable and Green Energy”. Event berlangsung dua hari, sejak Selasa (25/10). Kegiatan ini adalah kerja HIMPUNI dengan dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia.

Ma'ruf menuturkan, pemerintah akan membawa isu transisi energi ini untuk dibahas bersama dalam forum pertemuan Presidensi G20 di Bali pada November mendatang. Ia menyebut, salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan tranformasi energi baru terbarukan (EBT) adalah melalui ekosistem kendaraan listrik.

4 dari 4 halaman

Tekan Konsumsi BBM

Wapres berharap, dengan upaya tersebut maka dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 3 juta barel serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta pada tahun 2070.

"Oleh karena itu saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk dapat berkolaborasi mewujudkan target tersebut," tuturnya.

Anggota Presidium HIMPUNI, Akhmad yang membacakan resume kegiatan selama dua hari, menegaskan kembali bahwa HIMPUNI terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi.

"Kami terus mendorong upaya pemerintah dalam transisi energi dari yang berbasis fosil menjadi energi berkelanjutan," ucap dia.

Dari diskusi selama dua hari HIMPUNI akan menyampaikan poin-poin pemikiran kepada pemerintah berkaitan dengan isu energi berkelanjutan tersebut. Harapannya, dapat lebih membantu pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan transisi energi berkelanjutan.

Pada hari kedua, event HIMPUNI tersebut diisi dengan "Governers Forum" tentang strategi para gubernur dalam mentransisikan energi di daerahnya. Hadir dalam sesi ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin. Forum diawali dengan sambutan dari Anies Baswedan, selaku Co-Chair U-20 Indonesia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.