Sukses

18 Ton Kopi Communal Branding Jatim Rambah Pasar Mesir

Sebanyak 18 ton kopi Communal Branding dengan merek Javeast Coffe dari tiga daerah Jember, Madiun dan Jombang, hasil bentukan Dinas Koperasi dan UKM Jatim, berhasil merambah pasar Mesir.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 18 ton kopi Communal Branding dengan merek Javeast Coffe dari tiga daerah Jember, Madiun dan Jombang, hasil bentukan Dinas Koperasi dan UKM Jatim, berhasil merambah pasar Mesir.

"Pada tahap pertama, kopi yang diekspor sebanyak 18 ton. Sisanya akan diekspor bertahap hingga 200 ton dengan total nilai ekspor lebih dari Rp 6,2 miliar," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Andromeda Qomariah usai Launching Communal Branding Menuju Desa Devisa di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, Kamis (27/10/2022).

Andromeda mengungkapkan, komoditas kopi dengan merek Javeast Coffe hasil communal branding ini adalah yang pertama di Jatim bahkan di Indonesia.

"Communal branding adalah perwujudan Jatim Berdaya, salah satu poin program pokok pembangunan dalam Nawa Bhakti Satya yang digagas Ibu Gubernur Jatim," ucapnya.

Andromeda mengatakan, Communal branding merupakan program satu merek yang dimanfaatkan oleh banyak pelaku usaha yang menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan product managemen.

Consumen managemen dan brand managemen guna meningkatkan nilai tambah produk sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing komoditas ekspor.

"Communal branding solusi menjawab 4 K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM, yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan," ujar Andromeda.

Komoditas kopi merek Javeast Coffe hasil communal branding berasal dari petani kopi dari koperasi di tiga desa pada tiga kabupaten yaitu Desa Sidomulyo  Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam  Kabupaten Jombang, serta Desa Kare  Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.

"Communal branding mendorong terwujudnya desa devisa dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis atau produk complementer sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Andromeda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terobosan Baru

Plt Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Pemprov Jatim, Jumadi menambahkan, skema communal branding adalah terobosan baru dari Pemprov Jatim untuk menjawab masalah kontinuitas produk jika bersentuhan dengan pasar luar negeri karena stok produk akan ditopang oleh lebih dari satu pelaku usaha.

"Untuk perdana masih komoditas kopi, selanjutnya pada 2024 akan dikembangkan untuk komoditas lain seperti rempah hingga gula merah," ujarnya.

Diketahui, Jatim merupakan produsen terbesar kopi ke-5 di Indonesia setelah Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara dan Aceh.

Jumlah produksi kopi Jatim mencapai 9,7 persen dari total kopi Indonesia dari luas tanam perkebunan pada 2021 seluas 113,470 hektare dengan produksi 69.570 ton.

Data Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), ekspor kopi Jatim sepanjang Januari—Juli 2021 secara volume telah mencapai 44.992 ton dengan nilai 90,29 juta US Dolar.

Dari total ekspor tersebut, sebanyak 1.805 ton diantaranya merupakan kopi jenis Arabika, 30.832 ton jenis Robusta, dan sebanyak 12.283 ton merupakan kopi olahan.

Poto: Plt Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Pemprov Jatim, Jumadi dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Andromeda Qomariah saat pelepasan ekspor kopi Communal Branding di Jember

3 dari 4 halaman

Kopi hingga Biskuit Indonesia Unjuk Gigi di Paris

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif mendukung peningkatan kinerja industri makanan dan minuman nasional, salah satunya dengan mendorong perluasan pasar ekspor melalui fasilitasi promosi di pameran skala internasional.

Pada tahun 2022 ini, Kemenperin bermitra dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris membangun paviliun Indonesia di pameran Salon International de l'Alimentation (SIAL) Paris 2022.

“Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi 20 perusahaan industri makanan dan minuman Indonesia yang menempati 20 booth di dalam paviliun Indonesia dengan luas total 202,5 m2. Para pelaku usaha Indonesia ini mempromosikan produk-produk unggulan antara lain produk teh dan kopi, olahan kelapa, minuman kesehatan, makanan ringan, biskuit, olahan buah, olahan ikan dan rumput laut,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, dikutip Jumat (21/10/2022).

Menurut Dirjen Industri Agro, partisipasi Kemenperin pada SIAL Paris 2022 didukung oleh kolaborasi antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kemenperin, Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Direktorat Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, serta Atase Perdagangan Paris.

“Kami mengharapkan keikutsertaan Indonesia dalam SIAL Paris 2022 ini tidak hanya akan semakin mendekatkan produk makanan dan minuman Indonesia kepada masyarakat Eropa, tetapi juga kepada masyarakat dunia mengingat SIAL Paris 2022 diikuti oleh para pengusaha dan pengunjung dari seluruh mancanegara,” terangnya.

Putu menyebutkan, industri makanan dan minuman merupakan sektor penting yang menunjang kinerja industri pengolahan nonmigas, di mana sektor industri makanan dan minuman menyumbang lebih dari sepertiga atau 38,38 persen dari PDB industri pengolahan nonmigas sampai dengan triwulan II tahun 2022.

“Industri makanan dan minuman juga mampu tumbuh positif sebesar 3,68 persen pada triwulan II tahun 2022 dan lebih besar bila dibandingkan dengan triwulan II tahun sebelumnya yang mencapai 2,95 persen,” ujarnya.

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Kinerja Industri Makanan dan Minuman

Putu menambahkan, melalui partisipasi pameran SIAL Paris 2022, diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri makanan dan minuman yang pada gilirannya juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

“Kami harap SIAL Paris selaku perpanjangan tangan bagi pengusaha barang dan jasa sektor mamin di Eropa dan Dunia di pasar Internasional dapat dimanfaatkan oleh para peserta pameran asal Indonesia untuk menarik potential buyer dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak,” paparnya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Perancis Mohamad Oemar saat pembukaan Paviliun Indonesia menyampaikan harapannya melalui partisipasi Indonesia di SIAL Paris dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan Perancis.

“Melalui pameran SIAL Paris 2022 ini, cita rasa Indonesia diharapkan makin dikenal masyarakat Perancis, Eropa dan dunia,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.