Sukses

Fantastis, Potensi Ekonomi Bayangan Indonesia Capai 30 Persen dari PDB

Nilai shadow economy di Indonesia tersebut bisa mencapai Rp 5.000 triliun mengacu asumsi potensi 30 persen.

Liputan6.com, Bandung - Potensi ekonomi bayangan (shadow economy) di banyak negara berkembang, seperti Indonesia disebut masih sangat besar. Nilainya bisa mencapai 30 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Bila Indonesia bisa menangani hal ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan/Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan bia Indonesia bisa mengatasinya, hal ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi.

“Kita harus tangani shadow economy ini, nilainya bisa 30 persen dari PDB. Kalau itu ditangani dengan baik, ekonomi kita bisa tumbuh 7 persen,” kata dia dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan media di Bandung, Sabtu (24/9/2022).

Adapun bila mengacu pada besaran PDB Indonesia, nilai shadow economy di Indonesia tersebut bisa mencapai Rp 5.000 triliun mengacu asumsi potensi 30 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 mencapai Rp 16.970,8 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp 62,2 juta atau USD 4.349,5.

Dia mengakui jika permasalahan ekonomi bayangan bukan hal mudah ditangani. Bahkan di negara maju saja kondisi serupa masih ada.

"Shadow economy bukan masalah gampang diatasi bahkan seperti Amerika Serika, range 5 sampai 15 persen shadow economy itu ada," jelas dia.

Dia membagi ekonomi bayangan meliputi dua kelompok bisnis. Pertama adalah bisnis-bisnis yang tidak tercatat (unrecorded).

Sebagai contoh usaha mikro kecil yang belum tercatat atau teregister dan tidak pernah tertinjau. Kemudian bisnis jenis rumahan. Di mana bisnis ini melakukan kegiatan yang tidak tercatat resmi seperti belum membayar pajak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bentuk Densus

Kelompok lain yang bisa disebut shadow economy terkait dengan kegiatan bisnis ilegal logging, illegal fishing, narkoba, judi, hingga pinjaman online. "Membereskan shadow economy perlu konsep yang jelas," jelas dia

Dia memastikan jika Indonesia maupun negara lain bisa membereskan masalah ekonomi bayangan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih besar lagi.

Bahkan sempat terbersit rencana untuk membentuk datasemen khusus ekonomi (densus) untuk membereskan permasalahan ekonomi di Indonesia.

“Menjadi tantangan bagi kita untuk membereskan shadow economy, secara sistemik dan mendasar. Saat ini sedang dirancang sebuah satgas khusus untuk menangani kejahatan ekonomi seperti itu, semacam Densus 88 bidang ekonomi gitu lah,” tutur Dian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.