Sukses

Erick Thohir Minta BP2MI Lindungi Pekerja Migran, Bukan Cuma Jadi Sapi Perah

Erick Thohir menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Korea Selatan dan Taiwan yang mau menerima serta menjaga dengan baik Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di sana.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir meminta kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk melindungi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tengah bekerja di di luar negeri.

“Kami ingin pekerja migran di luar negeri dihormati sebagai bangsa, bukan sebagai sapi perah. Untuk itu saya mendorong Pak Benny (Kepala BP2MI) untuk merajut bagaimana ketenagakerjaan ini harus dilindungi,” ujar Erick saat memberikan pengarahan kepada 2.686 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Cibubur, Senin (12/09/2022).

Erick juga berpesan kepada PMI saat nanti bekerja di luar negeri. Pertama, PMI harus bisa beradaptasi dengan budaya dan bahasa negara yang akan dituju serta harus terus meningkatkan kapabilitas.

Kedua, PMI harus terus menjaga hubungan dengan keluarga. Di era yang luar biasa saat ini, tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara.

"Ketiga ini sekarang negara hadir untuk PMI, jadi saat terjadi sesuatu di luar negeri maka PMI bisa lapor ke Perwakilan RI terdekat, BP2MI, atau bahkan ke perwakilan BUMN di luar negeri," terangnya.

Erick Thohir juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Korea Selatan dan Taiwan yang mau menerima serta menjaga dengan baik PMI yang akan bekerja di sana.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program G to G

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyebutkan sebanyak 2.680 CPMI akan dikirim untuk bekerja di Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia. Dari 2.686 CPMI, 1.711 CPMI diberangkatkan ke Korea Selatan untuk mengikuti Preliminary Education Program G to G.

Kemudian sebanyak 536 PMI program G to G akan diberangkatkan ke Korea Selatan dan 314 PMI Program P to P diberangkatkan ke Malaysia. Selanjutnya 126 CPMI diserahkan secara simbolik visa ke Taiwan.

Benny menjelaskan, program ini menjadi bukti bahwa tata kelola penempatan dan perlindungan PMI tidak bisa dilakukan oleh BP2MI sendiri. Tetapi juga perlu adanya dukungan dari pemerintah.

“BP2MI sadar dengan segala keterbatasannya. Sehingga kerjasama BP2MI dengan Kementerian BUMN banyak memberikan bantuan atas kerja-kerja kami untuk para PMI,” kata Benny.

 

3 dari 3 halaman

Kerja Sama BUMN

Benny bercerita, dulu untuk berangkat bekerja ke luar negeri, PMI harus menjual harta milik keluarganya atau meminjam uang ke rentenir.

Namun kini adanya kerja sama dengan BUMN, PMI bisa meminjam uang ke bank milik pemerintah melalui Kredit Tanpa Agunan (KTA).

"Bahkan kini tersedia layanan dan tempat rehat yang terbaik di Bandara Soekarno Hatta, seperti lounge khusus dan juga fast track untuk PMI, atas kerja sama dengan Kementerian BUMN," terangnya.

Tak hanya itu, tahun lalu BP2MI juga telah membangun command center sebagai big single data PMI. Serta membangun Migran Klinik di kantor BP2MI pusat.

“Upaya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi PMI lainnya adalah saat ini kami sedang membahas dengan Kementerian PUPR, bagaimana ada perumahan subsidi murah untuk para PMI. Ini merupakan mimpi saya untuk PMI,” ucap Benny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.