Sukses

Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Bank Sentral Inggris Tunda Keputusan Suku Bunga

Dengan masih berlangsungnya masa berkabung Inggris atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, Bank of England menunda keputusan tentang suku bunga.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Sentral Inggris atau Bank of England menunda keputusan penting tentang suku bunga, menyusul kabar duka Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Diketahui bahwa hal ini mengikuti langkah beberapa badan publik di Inggris dalam mengubah rencana mereka selama sepekan mendatang setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II.

Dilansir dari BBC, Senin (12/9/2022) dikatakan bahwa "mengingat masa berkabung nasional", keputusan Komite Kebijakan Moneter akan diumumkan pada tengah hari pada 22 September mendatang.

Bank of England sebelumnya diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Kamis (15/9).

Para ekonom telah memperkirakan bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga menjadi 2,25 persen - level tertinggi sejak Desember 2008.

Bulan lalu, Bank of England menaikkan suku bunga dengan margin tertinggi dalam 27 tahun dalam upaya menjaga kenaikan harga terkendali.

Bank sentral Inggris tersebut juga memperkirakan bahwa ekonomi Inggris akan jatuh ke dalam resesi akhir tahun ini.

Di sisi lain, suku bunga yang lebih tinggi dapat mendorong biaya pinjaman menjadi lebih mahal, di mana masyarakat hanya memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan dan harga akan berhenti naik dengan cepat.

Seperti diketahui, biaya energi di sejumlah negara mulai naik tajam ketika lockdown Covid-19 dicabut dan ativitas ekonomi mulai kembali normal.

Ditambah lagi, Rusia telah memotong pasokan gasnya ke Eropa, mendorong kenaikan harga gas di seluruh wilayah tersebut, termasuk di Inggris, yang memiliki dampak besar pada konsumen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inggris Tarik Uang Kertas dan Koin Senilai Rp 1.400 Triliun Bergambar Ratu Elizabeth II

Miliaran uang kertas dan koin di seluruh dunia dengan total nilai Rp 1.400 triliun yang menampilkan wajah Ratu Elizabeth II, akan ditarik dari peredaran pasca meninggalnya sang ratu.

Sebagai Ratu Inggris dengan masa jabatan terlama yaitu mencapai 70 tahun, potret dirinya muncul di berbagai uang koin milik Britania Raya dengan berbagai versi seiring usianya yang semakin bertambah.

Ratu Elizabeth II ditampilkan di uang kertas negara selama lebih dari 60 tahun, raja Inggris pertama yang melakukannya. Wajahnya juga tampil di mata uang beberapa negara yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Inggris.

Melansir laman CNN, Sabtu (10/9/2022), wajah Ratu Elizabeth II pertama muncul di uang koin negara yang memunculkan 5 versi potret wajah berbeda pada 1953. Wajahnya pertama kali muncul di uang kertas pada 1960.

Namun sekarang, Bank of England yang mencetak uang kertas negara bersama Royal Mint yang membuat uang versi koin, mendapat tugas besar untuk menarik seluruh uang dengan wajah Ratu Elizabeth II untuk menggantikannya dengan potret sang anak yang naik tahta, Raja Charles III.

Menurut data bank sentral ada lebih dari 4,7 juta uang kertas yang beredar di Inggris dengan gambar Ratu Elizabeth II, dengan total nilai £82 miliar, atau setara USD 95 miliar (Rp 1.400 triliun).

Royal Mint juga melaporkan, ada sekitar 29 miliar uang koin yang beredar dengan gambar Ratu Elizabeth II.

Uang baru kemungkinan akan diperkenalkan secara bertahap, dan beredar berdampingan sebagai alat pembayaran yang sah dengan uang kertas dan koin lama untuk jangka waktu tertentu.

Kondisi serupa pernah terjadi di 2017, ketika Royal Mint mulai mengeluarkan uang koin £1 dengan 12 sisi baru. Uang koin baru itu beredar pada saat yang sama dengan logam lama £1 berbentuk bulat selama 6 bulan.

Tapi, bukan hanya uang cash yang butuh perombakan besar. Inggris juga menghadapi tugas raksasa untuk mengubah lencana kerajaan pada ribuan kotak pos dan paspor yang baru diterbitkan.

3 dari 3 halaman

Potret Perubahan Wajah Ratu Elizabeth II dari Masa ke Masa di Gambar Uang Inggris

Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Kamis 8 September 2022. Penguasa terlama di Inggris ini mengembuskan napas terakhirnya di Istana Balmoral setelah memerintah selama 70 tahun.

Elizabeth Alexandra Mary Windsor lahir pada 21 April 1926, di sebuah rumah tak jauh dari Berkeley Square di London, anak pertama dari Albert Frederick Arthur George atau George VI -- putra kedua Raja George V, dan istrinya, Lady Elizabeth Bowes-Lyon.

Baik Elizabeth maupun saudara perempuannya, Margaret Rose yang lahir pada 1930, dididik di rumah dan dibesarkan dalam suasana keluarga yang penuh kasih. Elizabeth sangat dekat dengan ayah dan kakeknya, George V.

Ratu Elizabeth II telah menunjukkan rasa tanggung jawab yang luar biasa sejak usia sangat dini. Winston Churchill, mantan perdana menteri Inggris, menilai Elizabeth kecil memiliki "aura otoritas yang mencengangkan untuk bayi".

Meskipun tidak bersekolah di sekolah umum, Elizabeth mahir dalam bahasa dan membuat studi rinci tentang sejarah konstitusi.

Sang Ratu yang naik takhta pada 1952 ini telah menyaksikan perubahan sosial yang sangat besar di Inggris. Kini, putra sulungnya Charles, mantan Pangeran Wales, akan memimpin Inggris sebagai Raja baru dan kepala negara untuk 14 wilayah Persemakmuran.

Semasa hidupnya, potret Ratu Elizabeth II selalu muncul di mata uang poundsterling, baik kertas maupun logam. Perubahan wajah sang Ratu dari waktu ke waktu pun terabadikan dalam uang Inggris, mulai semasa kecilnya hingga hari tuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.