Sukses

Ribuan Petani dan Pedagang Sayur Buah Siap Go Digital

Berdasarkan data Kemenkop UKM, sudah 18,5 juta UMKM yang go digital per Mei 2022 menghasilkan pertumbuhan yang sehat bahkan di masa pandemi.

Liputan6.com, Jakarta Percepatan digitalisasi UMKM semakin tak terbendung. Berdasarkan data Kemenkop UKM, sudah 18,5 juta UMKM yang go digital per Mei 2022 menghasilkan pertumbuhan yang sehat bahkan di masa pandemi.

KedaiSayur bekerja sama dengan Olsera sebagai wujud nyata dari komitmennya mendukung para pelaku UMKM dan juga percepatan digitalisasi para petani dan pedagang di Indonesia.

Lewat sinergi ini, ribuan petani, pedagang sayur buah, serta para mitra pelanggan KedaiSayur dapat menikmati berbagai kemudahan dalam bertransaksi dan mengembangkan usahanya dengan sistem POS pintar dari Olsera.

CEO KedaiSayur, Adrian Hernanto, mengungkapkan bahwa KedaiSayur terus berupaya memberikan nilai lebih, serta merangkul para pihak yang bernaung di dalam ekosistem KedaiSayur; khususnya para petani dan pedagang sayur buah.

“Proses tradisional yang dilakukan oleh para petani dan pedagang saat ini sangat berpotensi untuk didigitalisasi demi kebaikan mereka. Dari sekian banyak platform POS yang sudah kami temui, Olsera merupakan partner yang tepat bagi KedaiSayur. Bukan hanya sekedar kelengkapan fungsi dan memberikan manfaat lebih, tetapi juga kesamaan visi untuk mensejahterakan para pihak yang ada didalam ekosistem KedaiSayur,” kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Olsera memahami betapa ketatnya persaingan bisnis antar pelaku UMKM, dimana konsumen terus menuntut lebih. Kualitas produk bukan lagi sebuah hal yang dapat dibicarakan dengan konsumen; produk harus berkualitas, enak, dan pengiriman yang cepat.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengembangan Fitur Teknologi

Co-founder dan CEO dari Olsera, Novendy Chen, sangat memahami kendala yang dialami oleh para pengusaha UMKM. Pengembangan fitur teknologi dan berbagai kolaborasi terus diupayakan demi kemajuan bisnis para pelanggan setia Olsera.

Lewat kerjasama ini, dilakukan juga integrasi sistem pasokan dan permintaan antara KedaiSayur dan Olsera, sehingga puluhan ribu merchant pengguna Olsera mendapatkan akses langsung untuk memesan sayur, buah dan bahan pangan berkualitas lainnya ke KedaiSayur.

“Kami menyambut baik kerjasama dengan KedaiSayur. Kualitas dari produk akhir milik merchant kami juga ditentukan dari baiknya kualitas pasokannya. KedaiSayur telah memiliki rekam jejak yang luar biasa baik dalam menyediakan kualitas bahan pangannya; akses langsung ke katalog KedaiSayur di dalam POS Olsera akan sangat memudahkan para merchant dan juga pengusaha yang akan datang,” tutur Novendy.

Dalam waktu dekat, sinergi KedaiSayur dan Olsera juga akan meluncurkan KedaiMart; puluhan toko belanja sayur buah siap muncul di berbagai belahan kota besar di Indonesia dan semakin dekat dengan para pelanggan setia KedaiSayur.

Sistem POS dari Olsera akan mengintegrasikan proses transaksi jual beli, perhitungan stok, hingga pelaporan bisnis yang lebih akurat.

Para pecinta buah dan sayur dapat langsung membeli bahan-bahan segar dari petani, atau juga melakukan pemesanan secara online dan di pick-up langsung di toko terdekat. Berbagai kemudahan dan inovasi akan terus dikembangkan lewat sinergi kuat KedaiSayur dan Olsera.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Targetkan 30 Ribu UMKM Go Digital Lewat Rumah BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 30.000 pelaku UMKM untuk segera go digital. Salah satunya melalui program Rumah BUMN, dimana para pelaku usaha kecil dan menengah dibina oleh sejumlah perusahaan pelat merah untuk masuk ke pasar digital.

"Mudah-mudahan acara hari ini kita bisa mendorong makin banyak UMKM yang go online. Targetnya 50.000, kemarin sudah 20.000, sekarang kalau bisa 30.000 (UMKM)," kata Erick Thohir saat peluncuran Kick Off UMKM Go Online 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Menurut dia, dunia bisnis sekarang sudah sangat berubah, baik secara jenis usaha maupun lapangan pekerjaan. Sehingga pelaku usaha dituntut untuk beradaptasi memahami digital agar bisa maju.

"Jadi perubahan ini kita harus lakukan pada kita semua, harus bersama-sama kita membantu. Kalau tidak, kita hanya jadi penongon saja. Apalagi di era digitalisasi, produknya aja bisa dijual ke luar negeri," imbuhnya.

Erick Thohir menyebut UMKM merupakan pemegang kekuatan mayoritas ekonomi Indonesia, yang juga pencipta lapangan pekerjaan terbesar di Tanah Air.

Pemerintah bersama perusahaan BUMN juga ikut mendorong pembiayaan kepada UMKM, yang pada 2022 ini dinaikan hingga mencapai Rp 386 triliun, dimana 92 persennya berasal dari bank-bank Himbara.

"Pembiayaannya ada. Tinggal kita mau maju atau tidak? Apalagi, tadi bicara digital, tahun 2030 ekonomi digital itu total usahanya Rp 4.800 triliun, terbesar di Asia tenggara," kata Erick Thohir.

"Artinya apa? Pembiayaannya ada, pasarnya ada, produknya musti ada. Kalau produknya tidak ada, jangan marah kalau hanya jadi penonton," tegas dia.

Melalui program UMKM Go Online 2022, Kementerian BUMN juga turut menggaet perusahaan penyedia platform online, yakni Shopee, Gojek dan Tokopedia.

"Saya minta tolong Shopee, Gojek, Tokopedia, sama-sama bekerja di Rumah BUMN training dari awal, jangan cuman online. Supaya apa, ekonomi kita ini ekonomi kerakyatan. Artinya kita tidak anti yang besar, tapi yang besar harus peduli sama yang kecil," tuturnya.

"Jadi kita harus lakukan kolaborasi, supaya UMKM mayoritas pembuka lapangan pekerja, pendorong pertumbuhan ekonomi, tidak ditinggalkan," tandas Erick Thohir.

4 dari 4 halaman

Langkah yang Perlu Dilakukan UMKM Sebelum Go Digital

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) wajib beradaptasi dengan digitalisasi karena pelanggan saat ini ingin serba cepat, sehingga penjual harus responsif.

Kepala Dinas UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu, Setyo Susanto, menilai perlu ada piranti atau alat komunikasi khusus yang memang diperuntukkan kegiatan bisnis. Selain alat komunikasi, pelaku UMKM juga perlu memahami tentang pembukuan.

"Saat ini banyak aplikasi pembukuan yang bisa dimanfaatkan untuk memudahkan bisnis," kata Setyo dalam webinar bertema 'Strategi Pengembangan dan Digitalisasi Keuangan UMKM di Era Digital' di Kota Makassar, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

“Semua harus serba cepat, akuntabel pembukuannya. Ini juga jadi syarat jika pelaku bisnis ingin memperluas usaha, lebih kredibel dilihat oleh lembaga pembiayaan,” tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Pengusaha di Sulawesi Tengah, Gunawan Primasatya, mengatakan teknologi dan kanal digital menghubungkan antara penjual dan pembeli.

UMKM perlu go digital. Mulanya bisa masuk dalam ekosistem loka pasar maupun memiliki toko daring. Lantas apa saja yang perlu disiapkan sebelum go digital?

"Pertama, penting memahami algoritma media sosial. Bidik potensial market, lakukan riset. Bangun brand yang baik. Bangun reputasi tokomu. Bangun manajemen waktu. Integrasikan akun pribadi dan usaha. Lalu, berikan layanan delivery yang tepat," ia memaparkan.

Selain itu, Gunawan melanjutkan, UMKM juga harus bisa berkomunikasi dengan baik, gunakan soul bahasa digital, yakinkan pelanggan butuh produk kita, buat pelanggan merasa spesial, dan jadilah lead magnet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.