Sukses

Gerak Cepat Menhub dan Erick Thohir Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir langsung merespons guna menstabilkan harga tiket pesawat

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir langsung merespons guna menstabilkan harga tiket pesawat. Ini jadi tindak lanjut atas perintah Presiden Joko Widodo.

Dalam jangka waktu satu pekan, Menhub Budi telah mengumpulkan dua maskapai penerbangan besar, Garuda Indonesia dan Lion Air Group. Keduanya sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat sekitar 15 persen melalui skema promo yang dihadirkan.

Ini jadi salah satu kunci yang dikeluarkan Menhub Budi dalam mengatasi tingginya harga tiket. Disamping meminta maskapai menghadirkan promo, Menhub Budi juga mengimbau masyarakat untuk bepergian dengan pesawat di waktu-waktu selain akhir pekan.

Harapannya, kepadatan akhir pekan bisa terurai, sehingga dalam waktu tertentu kedepannya bisa mempengaruhi harga tiket di akhir pekan menjadi turun. Masyarakat juga punya pilihan jadwal penerbangan.

Langkah serupa dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick menggandeng Perusahaan Pengelola Aset (PPA) bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Tujuannya melakukan pembiayaan restorasi pesawat.

Dengan adanya tambahan armada, harapannya harga tiket pesawat bisa lebih kompetitif. Sehingga juga terjangkau oleh masyarakat.

Promosi tiket penerbangan, juga didorong Erick Thohir untuk disediakan oleh Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air. Ini diharapkan bisa memancing minat masyarakat untuk membeli tiket penerbangan menggunakan promo.

Kolaborasi antara BUMN juga didorong oleh Erick Thohir. Hasilnya, ada kerja sama co-branding antara Garuda Indonesia dengan BNI. Jadi, pemilik kartu kredit BNI edisi khusus akan mendapatkan diskon jika membeli tiket Garuda Indonesia.

Berikut rangkuman langkah yang diambil Menhub Budi dan Menteri Erick Thohir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Strategi Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan dua grup maskapai besar. Targetnya bisa menurunkan harga tiket hingga 15 persen.

Namun, penurunan ini hanya terjadi di jam-jam tertentu saja. Misalnya, di hari biasa, dimana penerbangan memiliki slot lebih banyak penumpang.

Menhub Budi mengatakan, penurunan harga ini bisa terjadi dengan adanya bentuk promo. Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group memberikan promo khusus bekerja sama dengan BNI, melalui co-branding kartu kredit.

"Jadi gini, ini adalah bagian kita mengumpulkan maskapai ya. Sebenarnya, Garuda dan Lion sudah kita kumpulkan semuanya, dimana Garuda juga sudah membawahi Citilink," kata dia saat ditemui di Menara BNI, Kamis (25/8/2022).

Atas kerja sama ini, harapannya harga tiket bisa terkendali baik di jam sibuk maupun non sibuk. Meski, stimulus awalnya, promo ini ditujukan bagi hari non-peak season atau di Senin-Kamis, tapi bisa juga mengurai di peak season atau Jumat-Minggu.

"Menurut saya, kira-kira 15 persen (penurunan harga tiket pesawat). Waktunya tergantung, biasanya 3-4 hari. Ini kan pelan-pelan. Terutama yang non Primetime," kata dia.

Sebelumnya, Menhub Budi mengungkap rencana mengumpulkan maskapai penerbangan dengan BNI saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (24/8/2022) kemarin. Upaya penurunan harga tiket jadi salah satu topik yang akan dibahas.

Pengaruhi Harga Tiket

Menhub Budi mengatakan, dengan adanya promo di hari-hari biasa, masyarakat bisa beralih ke penerbangan di jam sepi. Artinya, penumpang saat akhir pekan yang biasanya penuh, akan terurai.

Dampaknya, secara tidak langsung akan mempengaruhi harga tiket di penerbangan akhir pekan. Sehingga bisa turun dan dijangkau masyarakat.

"Secara tidak langsung, (kapasitas penerbangan hari biasa) tadinya kosong terus ada penumpang, ada duit. Maskapai uangnya bertambah size-nya bertambah. Sehingga ini menetralisir atau mengurangi, di tarif batas maksimal," terang dia.

Disamping promo atas kerja sama dengan BNI, Menhub Budi juga menyampaikan kalau tiap maskapai juga mengeluarkan promo. Dengan tujuan sama, mempengaruhi harga tiket agar lebih murah.

"Garuda, Lion itu ada promonya (sendiri)," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Jangan Beli di Akhir Pekan

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo meminta masyarakat memanfaatkan penerbangan di waktu-waktu sepi. Sehingga akan mendapatkan harga tiket yang lebih murah dari biasanya.

Langkah ini juga diharapkan mampu mengurai kepadatan penumpang pesawat di akhir pekan. Harapannya, mampu mempengaruhi harga secara keseluruhan kedepannya.

"Hari-hari tertentu seperti Senin atau Kamis itu kan tidak ramai jadi kita akan dorong supaya masyarakat beli di senin-kamis yang lebih rendah dibandingkan minggu atau hari sabtu misalnya," kata dia saat ditemui di Menara BNI, ditulis Jumat (26/8/2022).

Disamping itu, ia juga meminta maskapai pelat merah untuk menggenjot penjualan tiket di waktu-waktu tersebut. Misalnya, dengan menaruh promo potongan harga tiket.

Pria yang karib disala Tiko ini juga menyadari maskapai pelat merah memiliki keterbatasan jumlah armadanya. Ini juga jadi salah satu faktor tingginya harga tiket pesawat.

"Jadi gini seperti yang saya bilang tadi bahwa jumlah pesawat kita menurun drastis sedang kita perbaiki. Jadi sekarang kita utamakan bagaimana menjual tiket pesawat di (luar) jam-jam peak hour," ujarnya.

Untuk jangka pendek, Tiko mengapresiasi langkah kolaborasi antara BNI dan Garuda Indonesia yang meluncurkan promosi co-branding. Dengan promosi potongan harga, diharapkan mampu memberikan keterjangkauan di sisi masyarakat.

"Kombinasi aja yang bisa dapat paket promosi murah, bisa apply kartu kredit BNI. Kita dorong bank bisa kerja sama dengan airlines," katanya.

Tambah Kapasitas

Sementata itu, untuk jangka menengah, caranya dengan menambah armada yang dioperasikan. Termasuk rencana Garuda Indonesia Group yang berencana menambah sekitar 60 pesawat hingga akhir 2022.

"Karena memang jumlah pesawat terbatas, kita di satu sisi jangka menengahnya pesawat garuda supaya manti bisa 120 lagi, sehingga bisa menurunkan harga juga," jelasnya.

Untuk itu, Garuda Indonesia membutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Karena proses pencairannya masih menunggu waktu, Kementerian BUMN menginisiasi kerja sama antara Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Garuda Indonesia.

Kolaborasi keduanya berkaitan dengan reparasi pesawat milik Garuda Indonesia, sehingga bisa digunakan kembali. Kendati begitu, belum jelas berapa nominal biaya yang disiapkan melalui kerja sama tersebut.

"Ya kita kan sekarang lagi nunggu PMN tapi belum cair. Sekarang kita ada bridging dengan PPA jadi reparasi, mendatangkan dari reparasi. Dulu kan (pesawat yang tak digunakan) ga di-maintenance. Jadi bertahap harusnya bisa semua operasional akhir tahun," tukasnya.

 

4 dari 4 halaman

Tambah Pesawat

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan biaya penambahan pesawat Garuda Indonesia tidak akan dikorupsi. Targetnya, Garuda Indonesia dan Citilink akan mengoperasikan 120 pesawat di akhir tahun 2022.

Erick Thohir menegaskan biaya sewa pesawat baru yang akan dilakukan ini sesuai dengan harga pasar. Sehingga tak akan melambung seperti kasus yang pernah terjadi sebelumnya.

"Kita pastikan pesawat yang baru ini harga sewanya sesuai dengan harga pasar," kata dia dalam Konferensi Pers usai Rapat Terbatas di Istana Presiden, Rabu (24/8/2022).

"Tidak harga seperti yang sebelumnya, yang terindikasi, bahkan sudah ada tersangka untuk kasus korupsi untuk di garuda," imbuhnya.

Pemulihan Kinerja

Penambahan pesawat ini merupakan salah satu rencana pemulihan kinerja maskapai setelah proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) selesai. Ini juga jadi bagian dari perintah Presiden Joko Widodo.

Beberapa waktu lalu, Jokowi meminta Menteri Erick untuk menambah pesawat di maskapai pelat merah. Tujuannya untuk menyetabilkan harga tiket pesawat yang dinilai masih mahal.

Garuda Indonesia dan Citilink saat ini mengoperasikan sekitar 61 pesawat. Sementara, pada akhir tahun nanti ditarget bisa mengoperasikan 120 pesawat.

"Nah keseimbangan ini yang kita harapkan juga bisa memperbaiki harga tiket nasional," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.