Sukses

Gandeng Kimia Farma, RSCM Luncurkan Layanan Tebus Resep Online

RSCM telah melakukan digitalisasi di berbagai bidang pelayanan salah satunya dengan meluncurkan SmartRSCM, sebuah aplikasi yang berfokus memberikan layanan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Sejalan dengan perkembangan digitalisasi teknologi dalam sektor kesehatan, berkembang pula penggunaan telemedisin yang dapat mengatasi masalah yang terjadipada pelayanan kesehatan.

Telemedisin sangat membantu masyarakat yang dapat berfungsi sebagai media konsultasi dokter dan pasien secara daring. Adaptasi kebiasaan baru di rumah sakit akibat pandemi Covid-19 membuat adanya keterbatasan pelayanan kepada pasien yang berobat ke RSCM.

Menjawab tantangan tersebut RSCM telah melakukan digitalisasi di berbagai bidang pelayanan salah satunya dengan meluncurkan SmartRSCM, sebuah aplikasi yang berfokus memberikan layanan kesehatan.

Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pasien RSCM untuk mendapatkan pelayanan konsultasi langsung dari dokter tanpa harus datang ke rumah sakit dan dapat dilakukan dimana saja.

SmartRSCM memiliki fitur rekam medik elektronik terintegrasi, jadwal dokter, resep elektronik dengan berbagai macam pilihan pembayaran.

Pasien dapat melakukan konsultasi melalui smartphone dengan dokter dan langsung menerima resep elektronik yang terhubung dengan Apotek Kimia Farma terdekat.

“Sebagai perusahaan jaringan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia, seluruh jaringan Apotek Kimia Farma siap membantu layanan resep elektronik dari RSCM melalui aplikasi SmartRSCM," ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek, Nurtjahjo Walujo Wibowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

"Sehingga membantu pasien untuk mendapatkan obat yang terjamin mutu dan kualitasnya dengan cepat dan tepat dari apotek terdekat pasien," tutup dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kimia Farma Ekspor Perdana ke Nigeria

PT Kimia Farma Tbk melepas ekspor perdana berupa multivitamin dan antiseptik ke Nigeria pada Rabu, 25 Mei 2022.

Pelepasan ekspor perdana ini menjadi milestone dari kerja sama antara PT Kimia Farma Tbk dengan perusahaan farmasi asal Nigeria. Ekspor ini tahap pertama dari keseluruhan kerja sama yang bertujuan membentuk pasar regular di Nigeria.

Kerja sama ini melibatkan berbagai pihak antara lain Kementerian Kesehatan, BPOM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, KADIN, KBRI Abuja dan ITPC Lagos.

“Ekspor perdana ini merupakan pengiriman tahap pertama dari kerja sama yang telah disepakai dalam Indonesia Afrika Infrastructure Dialogue yang juga disaksikan oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan PT Kimia Farma Tbk, Jasmine Karsono dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (26/5/2022).

Ekspor ini diharapkan menjadi strategi penetrasi produk Kimia Farma di bagian barat Benua Afrika. Produk-produk farmasi yang diekspor adalah produk unggulan dari Kimia Farma dengan kualitas yang telah memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practice) yang diproduksi oleh Kimia Farma dengan fasilitas modern dan terbesar di Asia Tenggara.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Kimia Farma Bidik Dana Rp 4,5 Triliun dari Rights Issue

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berharap penawaran umum terbatas (PUT) melalui rights issue dapat meraup dana Rp 4,5 triliun. Perseroan memastikan ada investor strategis yang ikut pelaksanaan rights issue tersbeut.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Tbk, Lina Sari menuturkan, target dana rights issue mencapai Rp 4,5 triliun. Dana rights issue itu akan digunakan untuk pengembangan bisnis di grup Kimia Farma dan refinancing utang. Saat ini perseroan beum dapat menyampaikan harga penawaran dalam rights issue seiring sejumlah investor sedang melakukan due diligence.

"Jadi target (dana rights issue-red) memang Rp 4,5 triliun. Penggunaan untuk pengembangan bisnis di grup Kimia Farma dan refinancing utang. Terkait harga penawaran belum bisa disampaikan, beberapa calon investor sedang melakukan due diligence layak diberikan untuk saham kami,"  kata dia saat paparan publik perseroan, Rabu, 11 Mei 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.