Sukses

Rusia Bantah Gagal Bayar Utang, Sebut Ada Alasan Konyol Jadi Penyebab

Rusia dikabarkan gagal membayar utang luar negerinya untuk pertama kali dalam lebih dari satu abad.

Liputan6.com, Jakarta - Rusia dikabarkan gagal membayar utang luar negeri (default) untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad.

Rusia gagal bayar utang usai melewatkan tenggat waktu pembayaran utang pada Minggu, 26 Juni 2022.

Dilansir dari BBC, Senin (27/6/2022) Rusia memiliki utang senilai USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun dan bersedia membayar, tetapi sanksi menyulitkan negara itu untuk melakukan pembayaran kepada kreditur internasional.

Diketahui bahwa Rusia telah menghadapi risiko default karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh AS dan Uni Eropa menyusul perang di Ukraina.

Sanki ini membatasi akses Rusia ke jaringan perbankan internasional yang akan memproses pembayaran kepada investor di seluruh dunia.

Laporan kantor berita Rusia, yakni RIA Novosti mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Anton Siluanov mengakui investor asing "tidak akan dapat menerima" pembayaran utang negara itu.

Dia mengatakan ada 2 hal yang menyebabkan hal ini. Hal pertam terkait infrastruktur asing - bank koresponden, sistem penyelesaian dan kliring, penyimpanan yang dilarang melakukan operasi apa pun yang terkait dengan Rusia. 

Permasalahan kedua, terkait investor asing yang secara tegas dilarang menerima pembayaran dari Rusia.

Dengan niat Rusia untuk melunaskan dan memiliki banyak uang untuk membayar, Siluanov membantah adanya default, yang biasanya terjadi ketika pemerintah menolak untuk membayar, atau ekonomi mereka sangat lemah sehingga tidak dapat melakukan pelunasan.

"Semua orang yang tahu memahami bahwa ini sama sekali bukan default," ujar Siluanov. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kreditur Belum Menerima Pembayaran Utang Rusia

Rusia memiliki utang total sekitar USD 40 miliar atau setara Rp 592,2 triliun dalam mata uang dolar atau euro, dengan sekitar setengahnya disimpan di luar negeri.

Pembayaran bunga senilai USD 100 juta atau setara Rp. 1,4 triliun akan jatuh tempo pada 27 Mei 2022.

Rusia mengatakan uang itu telah dikirim ke Euroclear, bank yang kemudian akan mendistribusikan pembayaran kepada investor.

Tetapi pembayaran itu terhenti di sana, menurut laporan Bloomberg News, dan kreditur belum menerimanya.

Uang tersebut belum tiba dalam waktu 30 hari dari tanggal jatuh tempo, yaitu Minggu malam, dan dianggap sebagai default.

Di sisi lain, Euroclear tidak mengungkapkan apakah pembayaran telah diblokir, tetapi mengatakan bahwa pihaknya mematuhi semua sanksi.

3 dari 3 halaman

Rusia Terakhir Gagal Bayar Utang pada Tahun 1998

Terakhir kali Rusia gagal membayar utang luar negerinya adalah pada tahun 1918, selama Revolusi Bolshevik ketika pemimpin komunis baru Vladimir Lenin menolak untuk membayar utang Kekaisaran Rusia.

Kegagalan utang terakhir Rusia dalam bentuk apapun adalah pada tahun 1998 ketika negara itu diguncang oleh krisis rubel di masa-masa terakhir rezim Boris Yeltsin.

Pada saat itu Moskow gagal memenuhi pembayaran obligasi domestiknya tetapi berhasil tidak gagal bayar utang luar negerinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.