Sukses

Proyek Smelter Baru PT Timah Capai Progres 95 Persen

Smelter baru milik PT Timah atau Top Submerged Lance Ausmelt Furnance hampir rampung. Pengerjaannya telah mencapai 95 persen.

Liputan6.com, Jakarta Smelter baru milik PT Timah atau Top Submerged Lance Ausmelt Furnance hampir rampung. Pengerjaannya telah mencapai 95 persen.

Smelter ini sebelumnya ditarget usai pada akhir 2021 lalu. Namun, sejumlah kendala menghalangi, sehingga pembangunan ditarget selesai pada semester II tahun ini.

Kepala Unit Metalurgi Muntok PT Timah Wiyono menyampaikan pembangunan smelter baru ini hampir rampung. Dengan begitu, ini akan menambah kapasitas produksi bijih timah.

"Ini (ausmelt), jadi dari penambangan dari smelternya semuanya ada proses penambahan kapasitas lah. Ini (ausmelt) sudah 95 persen," katanya kepada wartawan, ditulis Sabtu (25/6/2022).

Ini sesuai dengan rencana perusahaan yang akan menambah jumlah kapal isap untuk penambangan di laut. Sehingga, total kapal yang dimiliku PT Timah nantinya berjumlah 60 kapal.

Disamping itu, kata Wiyono, pembangunan smelter ausmelt ini sejalan dengan jenis sumber daya yang digarap perusahaan. Langkah ini juga disebut sebagai upaya menuju pemanfaatan green technology.

"Yang pasti dia teknologinya lebih, kenapa kita ausmelt? Disamping pertimbangan kita resources ya sumber dayanya kita sudah ke arah primer (primary OR), kemudian yang kedua juga menuju ke green technology," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Recovery Meningkat

Lebih lanjut ia mengungkapnya keunggulan dari smelter baru ini. Salah satunya terkait hasil pengolahan bahan tambang.

"Recoverynya sudah lebih tinggi, sekarang kan recoverynya rata-rata 96,7 (persen) mungkin dengan ini akan naik 98 (persen). ya (waste/sampah nya) lebih sedikit, recoverynya akan naik," ujarnya.

"Recovery itu tingkat efisiensinya. Jadi misalnya kita masukkan timah 100 ton jadi timahnya harusnya kalau recovery 100 persen kan timahnya 100 juga, nah ini yang keluar itu 95 artinya ada 5 ton yang jadi waste misalnya," terang dia.

Dari sisi kapasitas, Wiyono menerangkan, tidak jauh dengan smelter yang saat ini tengah beroperasi. Yang membedakan adalah hasil dari proses pasca penambangan.

"Ya akan naik recovery 1,5-2 persen. bisa jadi sampai 98-99 (persen). smelter sekarang 96,7 (persen)," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Transisi

Setelah smelter ausmelt ini rampung, rencananya akan ada masa transisi lebih dulu dari smelter yang saat ini beroperasi. Lama transisinya disebut akan berjalan 2 tahun.

Nantinya, smelter yang lama akan menjadi unit cadangan untuk bersiaga atau stand by.

"Ada proses transisinya kurang lebih 2 tahun, nanti yang lama ini jadi standby unit," ungkapnya.

Menurut pantauan Liputan6.com, posisi smelter baru ini berada di samping smelter yang tengah beroperasi. Ada sejumlah pekerjaan berat hingga ringan dalam pembangunan smelter ausmelt tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Tambah 6 Kapal

Sebelumnya, PT Timah Tbk berencana untuk meningkatkan produksi penambangan timah, termasuk menambang di lepas pantai. Untuk itu, dibutuhkan penambahan 6 kapal penambang tambahan.

Direktur Operasi Produksi PT Timah Tbk Purwoko mengatakan pihaknya ingin memperbesar kapasitas produksi di laut. Menurutnya, hingga saat ini cadangan timah lebih banyak berada di laut daripada di daratan.

“jadi di laut secara distribusi atau porsi cadangan memang kita cenderung agak banyak di laut,” katanya kepada wartawan di TINS Gallery, Pangkal Pinang, Rabu (22/6/2022) malam.

Guna memanfaatkan potensi dan memperbesar produksi di sini, ia menyebut perlu adanya tambahan kapal penambang. Ini juga diakuinya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Timah Tbk tahun 2022.

Kendati begitu ia tak menyebut jenis kapal apa yang perlu ditambah mengacu dalam RKAP tersebut. Ia memastikan, pihaknya akan menambah 6 kapal hisap hingga akhir tahun nanti.

“saat ini kita rencananya menambah maksimal 6 kapal isap di tahun 2022, semester 1 kemarin baru 1, mudah-mudahan sisanya terealisasi di semester 2 (2022),” ungkapnya.

Dengan adanya satu tambahan kapal di tengah tahun awal ini, menjadikan PT Timah kini memiliki 55 kapal yang beroperasi untuk melakukan penambangan di laut. Ia menyebut, hingga akhir 2022 nanti ditargetkan akan ada total 60 kapal penambang yang dioperasikan perusahaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.