Sukses

Menkeu Sri Mulyani Lantik 29 Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Keuangan

Sri Mulyani berharap seluruh pejabat yang baru saja dilantik bisa menghadapi tantangan keuangan negara yang tak semakin mudah, seperti terjadinya perang di Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ia berpesan agar para pejabat yang dilantik tersebut bekerja dengan baik, cekatan, fleksibel, kompeten, profesional, dan berintegritas.

"Saya resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Kemenkeu. Saya percaya saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan," kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Rabu (13/4/2022).

Ia berharap seluruh pejabat yang baru saja dilantik bisa menghadapi tantangan keuangan negara yang tak semakin mudah, seperti terjadinya perang di Ukraina yang telah menimbulkan efek rambatan dalam bentuk kenaikan harga, terutama barang strategis di bidang energi dan pangan sehingga menimbulkan dampak inflasi.

Selanjutnya, terdapat pula tantangan kenaikan suku bunga acuan di negara maju yang memberi tekanan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan perekonomian domestik.

Menkeu menekankan berbagai tantangan tersebut membutuhkan seluruh pihak di Kementerian Keuangan untuk bekerja semakin baik, cekatan, fleksibel, kompeten, profesional, dan berintegritas.

"Karena ini bukan tantangan kaleng-kaleng istilahnya. Ini adalah tantangan yang sangat luar biasa," tegasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar Nama Pejabat

Adapun pelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Menkeu Nomor 124/KMK02/UP11/2022 tentang Mutasi dan Pengukuhan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kemenkeu dan Keputusan Menkeu Nomor 125/KMK01/UP11/2022 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kemenkeu.

Secara rinci, pejabat yang dilantik di lingkungan Sekretariat Jenderal adalah Rukijo sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Edi Gunawan sebagai Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara (BMN) dan Pengadaan.

Kemudian di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak antara lain Dodi Samsul Hidayat sebagai Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, Aim Nursalim Saleh sebagai Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, Budi Susanto sebagai Direktur Intelijen Perpajakan, serta Lindawati sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan Perpajakan.

Di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, pejabat yang dilantik adalah Fadjar Donny Tjahjadi sebagai Direktur Teknis Kepabeanan, sedangkan di inspektorat jenderal adalah Belis Siswanto sebagai Inspektur I.

Sementara di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, pejabat yang dilantik antara lain Dedi Syarif Usman sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal, Encep Sudarwan sebagai Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara, Meirijal Nur sebagai Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, dan Purnama Sianturi sebagai Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara.

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2022 Diramal 5,2 Persen

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatii memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 berada dalam rentang 4,5 persen sampai 5,2 persen.

Dengan demikian, secara keseluruhan tahun akan mencapai antara 4,8 hingga 5,5 persen.

"Kami dari Kemenkeu memperkirakan kuartal I-2022 mencapai 4,5 hingga 5,2 persen dan keseluruhan tahun 4,8 hingga 5,5 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi saat ini masih dipengaruhi oleh tekanan eksternal yaitu perang Ukraina dan Rusia. Selain itu juga asa perubahan kebijakan moneter negara-negara maju.

"Ekspektasi yang tadinya positif terhadap pemulihan ekonomi global seiring meredanya Covid-19 tertahan atau mengalami tekanan karena eskalasi dari kondisi perang yang terjadi di Ukraina sejak tanggal 24 Februari 2022," jelasnya.

Adapun Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menurunkan proyeksi perekonomian global menjadi 3,5 persen dari 4,5 persen. Kemudian Bank Dunia juga menurunkan proyeksi untuk perekonomian Asia Pasifik dari 5,4 persen menjadi 4 hingga 5 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.