Sukses

Indonesia Ekspor Perdana Tuna ke Vietnam

Pelepasan ekspor ada di 2 lokasi, yakni di Jakarta, tepatnya di Sarinah Trading House lantai 5 dan Warehouse Benoa, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya melakukan ekspor perdana ikan tuna ke Vietnam. Ini merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan PT Sarinah.

Pelepasan ekspor komoditas ikan tuna dilakukan dari Warehouse Benoa, Bali menuju Tuy Hoa, Vietnam. Ekspor ini merupakan realisasi fasilitas pembiayaan ekspor yang diberikan oleh LPEI kepada PT Sarinah.

Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati, mengatakan bahwa Sarinah memiliki beberapa fasilitas dan kapasitas sebagai lokomotif UMKM menuju pasar global. PT Sarinah memiliki wadah, fasilitas, jejaring, manajemen, serta lembaga yang memandu UMKM untuk menumbuhkembangkan kualitas produk nasional dan kewirausahaannya melalui proses kurasi yang komprehensif.

Lembaga ini dinamakan Sarinah Pandu yang merajut semua kapasitas dan fasilitas tersebut melalui kolaborasi dengan stakeholders.Pelepasan ekspor ini merupakan komitmen dari perwujudan transformasi Sarinah dalam menumbuhkembangkan produk unggulan domestik.

Pemasok komoditas ekspor tuna sirip kuning beku untuk ekspor ini adalah para nelayan dan UMKM mitra pemasok Sarinah yang telah terkurasi dan dipasarkan oleh unit usaha ekspor dan perdagangan PT Sarinah.

Nilai ekspor produk ini bernilai USD107.000 dengan volume yang mencapai 27 ton dengan jenis tuna sirip kuning beku. Ini merupakan ekspor perdana komoditas tuna dan yang perdana di tahun 2022 serta kerja sama dalam pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank.

“Lebih dari itu, kolaborasi ini merupakan sinergi konkret dalam memperkuat strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan akses dan layanan keuangan bagi para pelaku usaha dalam negeri untuk merealisasikan ekspor. Dengan berbagai kemudahan yang difasilitasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, diharapkan kolaborasi ini akan terus berkontribusi dalam mengakselerasi ekspor tanah air,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (8/24/022).

Pelepasan ekspor ada di 2 lokasi, yakni di Jakarta, tepatnya di Sarinah Trading House lantai 5 dan Warehouse Benoa, Bali.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fasilitas Modal

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso mengungkapkan bahwa kerja sama antara keduanya sesuai dengan mandat LPEI. Yakni untuk meningkatkan ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi khususnya bagi para UKM.

“Dengan fasilitas pembiayaan modal kerja sebesar Rp50 Miliar yang kami salurkan kepada Sarinah untuk pengembangan bisnis ekspor, para pelaku usaha mitra binaan Sarinah tidak perlu khawatir akan terbatasnya modal kerja atau dukungan finansial. Ekspor ikan tuna ke Vietnam hari ini yang juga merupakan hasil kerja sama Sarinah dan UKM binaannya asal Jawa Timur merupakan langkah awal untuk membawa UKM ke pasar internasional,” ujar Rijani.

Sarinah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ritel, properti, dan perdagangan, serta berperan penting sebagai wadah para pelaku industri kreatif tanah air untuk menampilkan karya dan produk terbaik ke publik.

Dengan mengusung slogan “Panggung Karya Indonesia,” Sarinah membuka akses bagi seluruh komunitas yang ingin mendalami dinamika dan keragaman industri kreatif nasional. Dengan dibukanya kembali Sarinah, perjalanan Sarinah tidak berhenti sampai di sini.

Sebaliknya, Sarinah akan terus mengembangkan berbagai rencana strategis dan senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif tanah air.

 

3 dari 4 halaman

Kolaborasi dengan Mandiri

Ssbelumnya, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus memperkuat sinergi dengan PT Bank Mandiri Tbk. Sinergi ini untuk mendorong pemanfaatan transaksi keuangan dalam mendukung kegiatan transaksi ekspor.

Hal ini diwujudkan lewat kerja sama dalam penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan, penjaminan kredit, pelayanan bank bagi nasabah LPEI termasuk payroll pegawai LPEI.

Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Penyediaan dan Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dan Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso di Mandiri Club, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Sinergi ini juga diperlengkapi lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang meliputi Penjaminan Kredit, Pelayanan Rekening Bank bagi Nasabah LPEI dan Payroll Pegawai LPEI oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas bersama dengan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi dan Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar.

 

 

4 dari 4 halaman

Penjaminan Kredit

 

Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso menyampaikan, kerja sama antara LPEI dan Bank Mandiri merupakan implementasi Undang-Undang No.2 tahun 2009 yaitu Penjaminan kredit sangat bermanfaat bagi Bank dan pelaku usaha dalam mendorong peningkatan ekspor nasional.

"Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah LPEI dalam mengoptimalkan mandat yang diberikan pemerintah khususnya dalam memajukan ekspor nasional, kerja sama dengan Bank Mandiri merupakan langkah yang sangat baik," kata Rijani dalam keterangannya.

Selain itu, LPEI sebagai lembaga dengan status sovereign dapat memberikan penjaminan bagi bank dengan pembobotan ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) sebesar 0 persen, aset yang dijamin memiliki kualitas lancer dan pengecualian perhitungan Batas Maksimun Pemberian Kredit (BMPK)/ Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD), sehingga hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi perbankan dan pelaku usaha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.