Sukses

Pasokan dari Ukraina Seret, China Beralih Impor Jagung dari AS

China meningkatkan pembelian jagung dari AS, ketika konflik Rusia-Ukraina menggangu pasokan Negeri Tirai Bambu.

Liputan6.com, Jakarta - China meningkatkan pembelian jagung dari Amerika Serikat karena konflik Rusia-Ukraina mengganggu ekspor biji-bijian. 

Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (18/3/2022) data dari Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa China, yang merupakan salah satu importir utama dunia menerima 200.000 metrik ton jagung pada pekan lalu untuk pengiriman yang dimulai 1 September.

Pembelian jagung dari AS itu pun menjadi penting karena China sebelumnya membeli pasokan dari Ukraina.

Tak hanya jagung, China ternyata juga merupakan pembeli utama kedelai AS, dengan pembelian lebih dari 800.000 ton.

Penjualan jagung AS ke berbagai negara bisa mencapai lebih dari 2 juta ton, bahkan ketika harga di pasar menyentuh level tertinggi sejak tahun 2012.

AS menjadi alternatif utama bagi China untuk mengatasi kesenjangan pasokan jagung karena Brasil, eksportir terbesar kedua di dunia, memiliki ruang terbatas untuk meningkatkan penjualannya, menurut Andre Pessoa, kepala prediksi ekonomi Brasil, Agroconsult.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perang Rusia-Ukraina Picu Lonjakan Permintaan Jagung dari AS Hingga Argentina

Secara keseluruhan, perang Rusia-Ukraina telah memicu lonjakan permintaan jagung dari AS, Brasil, dan Argentina dalam beberapa pekan terakhir, tetapi pembelian telah melambat baru-baru ini, menurut Pessoa.

Ia menyebut, Brasil kini mengirimkan sekitar 2 juta ton jagung untuk bulan Maret dan April, yang sangat tidak biasa untuk bulan-bulan itu.

Pengiriman jagung di bulan Mei ini disebut akan naik hingga 3,2 persen menjadi USD 7,5325 per gantang, sementara gandum naik 2,2 persen dan kedelai naik 1,2 persen.

"Pasar jagung akan difokuskan pada seberapa besar penaburan selama beberapa pekan mendatang. Di sisi lain kita tinggal beberapa bulan lagi untuk panen gandum di musim dingin dan wakil menteri (pertanian) Ukraina mengatakan penanaman terlihat bagus," kata kata David Brock, penasihat pemasaran di Brock Associates di Milwaukee, AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini