Sukses

Minyak Goreng Masih Mahal, Operasi Pasar Diserbu Warga

Sejak Januari lalu PTPN Group sudah dan terus memasarkan 6.000 ton minyak goreng per bulan dengan harga terjangkau ke berbagai wilayah.

Liputan6.com, Jakarta Operasi Pasar Minyak Goreng dan Gula yang diselenggarakan PT LPP Agro Nusantara di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Jl. Adi Sucipto, Yogyakarta disebut warga. Mereka tak sabar menebus minyak goreng yang disiapkan PTPN Group dengan harga jauh lebih murah dari harga di pasar.

PT LPP Agro Nusantara merupakan anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang bergerak dalam Pengembangan SDM dan Manajemen Agribisnis.

Untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat Yogyakarta, PTPN Group menyiapkan 2.000 liter minyak goreng dan 2.000 kg gula merek Nusakita pada kegiatan ini.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro menjelaskan, sejak Januari lalu PTPN Group sudah dan terus memasarkan 6.000 ton minyak goreng per bulan dengan harga terjangkau ke berbagai wilayah.

"Pada operasi pasar ini, kami menjual minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp 14.000,-/liter dan yang kemasan sederhana Rp 13.500 per liter. Mulai Februari ini karena kebutuhan luar biasa kami jual minyak curah juga atas ijin Kementerian Perdagangan dengan harga Rp 11.500 per liter," ujar Dwi Sutoro dikutip Rabu (23/2/2022).

Dia menjelaskan, dari jumlah tersebut 4.000 ton di antaranya minyak goreng kemasan dan 2.000 ton minyak goreng curah. Untuk sementara 80 persennya memang masih untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Utara sampai Aceh, lantaran pabrik PT Industri Nabati Lestari (PT INL) selaku anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara yang memproduksi minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara.

“Operasi pasar murah minyak goreng ini kami utamakan di wilayah Sumatera Bagian Utara, karena PT Industri Nabati Lestari, anak perusahaan kami yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah. Saat ini kami lakukan operasi pasar di Yogyakarta, sekaligus ini menjadi bagian dari upaya kami untuk melakukan penetrasi pasar di wilayah Jawa," jelas dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalankan Amanat

Sebelumya, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani menyampaikan Operasi Pasar Minyak Goreng ini merupakan bagian dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara selaku BUMN yang memiliki kebun tebu dan kelapa sawit, untuk menjalankan amanat Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) dari komoditas Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng.

"Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini," ujar Mohammad Abdul Ghani.

Minyak goreng merk Nusakita diproduksi oleh PT Industri Nabati Lestari (PT INL) sebagai anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

PT INL yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara ini telah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri. Dengan kapasitas produksi yang dimiliki tersebut, PT INL mampu memenuhi kurang lebih 2 persen per tahun dari kebutuhan minyak goreng rumah tangga. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.