Sukses

Gelar Operasi Pasar, PTPN Group Kucurkan 2,75 Juta liter Minyak Goreng

Operasi Pasar Tahap I dilaksanakan di Wilayah Sumatera sebesar 100 ribu liter, yang merupakan misi sosial untuk membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga minyak goreng.

Liputan6.com, Jakarta Harga eceran minyak goreng di pasar-pasar tradisional di Indonesia masih tinggi. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat pantauan harga rata-rata pada semua pasar per Senin (14/2/2022), Minyak Goreng Curah Rp.17.400 per kg, Minyak Goreng Kemasan bermerk Rp. 19.800 per kg.

Merespon perkembangan harga minyak goreng ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak perusahaannya pada Februari ini kembali menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara.

“Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini”, ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani, Selasa (15/2/2022).

Sebagaimana disampaikan Mohammad Abdul Ghani Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) beberapa waktu lalu, PTPN Group berkomitmen untuk mendukung program pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) minyak sawit untuk menjaga harga minyak goreng khusus dalam negeri agar tidak mengikuti tren harga global yang sedang meningkat.

Minyak goreng premium dijual dengan harga Rp. 14.000 per liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500  per liter dan minyak goreng curah Rp. 11.500 per liter.

Operasi Pasar Empat PTPN di Sumatera Utara Sebagai tahap awal realisasi dukungan terhadap upaya pemerintah membantu masyarakat konsumen, PTPN Group melakukan Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III dan IV.

“Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar, agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau”, kata Mohammad Abdul Ghani.

Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha Holding yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.

Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah, yang pada saat itu dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng.

Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2/2022), yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp. 12.000 per kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liter.

Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda.PTPN sangat menaruh kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga terjangkau.

PTPN sebagai penjaga ketahanan pangan (food security) berkomitmen mengemban perannya, baik sebagai BUMN yang dapat memberi nilai tambah bagi stakeholders utamanya dalam memaksimalkan nilai ekonomi bagi Indonesia (surplus creator) dengan tetap memerhatikan pelayanan publik (welfare creator).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

100 Ribu Liter Minyak Goreng

PTPN Group berencana pada tahap I ini akan menjual sebanyak 100 ribu liter minyak goreng. Kebijakan perlindungan masyarakat konsumen melalui Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) disampaikan Menteri Perdagangan M. Luthfi pada konferensi pers virtual Kamis (27/1) lalu.

“Akan diberlakukan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng dengan rincian, minyak goreng curah Rp. 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp. 14.000 per liter. Kebijakan HET ini mulai berlaku pada 1 Februari 2022," kata dia.

Komitmen Produsen Minyak Goreng PT INL

PT Industri Nabati Lestari (PT INL) merupakan salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Perusahaan yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara ini telah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri.

PT INL berkomitmen mengedarkan 6.000 ton minyak goreng ke pasar domestik dengan harga DMO per bulan untuk mendukung program operasi pasar minyak goreng, dengan rincian 4.000 ton minyak goreng kemasan dan 2.000 ton minyak goreng curah. Dengan kapasitas produksi yang dimiliki PT INL mampu memenuhi kurang lebih 2 persen per tahun dari kebutuhan minyak goreng rumah tangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.