Sukses

Buat Milenial yang Ingin Menabung, 5 Cara Ini Mungkin Bisa Membantu

Jadi apa saja cara menabung yang cocok untuk milenial saat ini?

Liputan6.com, Jakarta Menabung adalah salah satu cara yang dilakukan untuk membangun kekayaan. Layaknya tren, sistem menabung untuk mengumpulkan harta pun hingga saat ini ikut berkembang.

Seiring berjalannya waktu, sistem menabung kemudian berubah menyesuaikan dengan kaum milenial yang ada saat ini. Yang dulunya mungkin menabung hanya dengan celengan, kini banyak cara lain yang bisa dilakukan.

Lantas apa saja tren menabung yang cocok untuk milenial saat ini?

Melansir laman Forbes, Rabu (26/1/2022), berikut ini lima cara menabung yang bisa diterapkan oleh kaum milenial di tahun 2022.

1. Menetapkan Aturan 50/30/20

Mungkin beberapa orang sudah mengetahui aturan anggaran dengan sistem 50/30/20. Tanpa sadar metode ini cukup sederhana dan efektif untuk diterapkan dalam mengelola keuangan. Jadi, metode ini sangat cocok khususnya bagi milenial yang ingin menanamkan kebiasaan menabung.

Bagi yang belum tahu, aturan ini yaitu sebesar 50 persen dari pendapatan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Itu berarti, Anda menggunakan uang tersebut untuk pengeluaran yang mutlak setiap bulannya. Termasuk di dalamnya untuk membayar sewa, tagihan, biaya pendidikan anak, hingga asuransi.

Sementara 30 persennya, itu digunakan untuk pengeluaran berikutnya. Mungkin bisa digunakan untuk memenuhi keinginan Anda. Itu seperti memenuhi gaya hidup atau makan di luar.

Terakhir untuk 20 persennya, itu digunakan untuk menabung. Setelah berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginan, jangan lupa sisihkan uang terlebih dahulu, misalnya 20 persen dari pendapatan, untuk menabung.

2. Mulai Rencana Investasi Dalam Reksa Dana

Reksa dana termasuk investasi yang menjadi pilihan para kaum milenial untuk mulai menabung. Dalam hal ini, jumlah uang tertentu dikurangi dari rekening tabungan dan diinvestasikan dalam dana pilihan pada tanggal tertentu.

Seiring hal itu, cara ini dapat membuat investor khususnya kaum milenial lebih disiplin dalam berinvestasi. Selain itu, juga sekaligus untuk membantu mengumpulkan korpus yang diinginkan.

Tergantung kebutuhan dan arus kas, kaum milenial bisa mengatus sendiri waktunya setiap minggu, dua minggu sekali, atau setiap bulan. Investasi dalam reksa dana ekuitas ini juga membantu mengumpulkan kekayaan dalam jangka panjang. Hal ini tentunya akan berguna untuk mencapai tujuan jangka panjang, seperti pendidikan anak dan pensiun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Lain

3. Menghindari Pengeluaran Gaya Hidup

Terlalu banyak memanjakan diri dalam pengeluaran gaya hidup itu akan kontraproduktif. Karena adanya digitalisasi, milenial dapat dengan mudah mendapatkan pinjaman hanya dengan sekali ketukan. Mengingat sekarang ini banyak platform yang menyediakan layanan pinjaman online.

Sebagai catatan, pinjaman yang digunakan hanya untuk memenuhi gaya hidup itu justru akan menjerumuskan milenial ke jurang keburukan. Tingkat bunga yang tinggi menjadi masalah yang kerap terjadi. Apalagi bila tidak mampu membayarnya.

Oleh karena itu, dibanding meminjam uang hanya untuk gaya hidup, lebih baik berusaha menahan diri. Bahkan kalau bisa milenial dapat menghemat uang untuk gaya hidup. Secara signifikan hal ini dapat menambah korpus dalam jangka panjang.

4. Membeli Asuransi Kesehatan

Biaya perawatan medis seringkali dapat menghabiskan uang tabungan sekaligus. Namun, semua akan berbeda jika Anda memiliki asuransi kesehatan.

Ada beragam jenis asuransi kesehatan yang tersedia. Mulai untuk perlindungan kesehatan bagi keluarga, asuransi penyakit kritis, hingga pengobatan seperti stroke, gagal ginjal, transplantasi hati, dan sebagainya. Dibanding harus mengeluarkan biaya tak sedikit, lebih baik Anda mengikuti program asuransi yang tersedia.

5. Jangan Meminjam Bila Tidak Perlu

Berutang yang tidak perlu itu tidak baik. Salah satu contohnya adalah berutang untuk memenuhi kepuasan sesaat.

Oleh sebab itu, kaum milenial yang akan berutang sebaiknya memikirkan kembali untuk apa tujuannya. Jika tidak perlu, lebih baik jangan melakukannya.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.