Sukses

Miliarder Ini Pernah Hanya Punya Duit Rp 35 Ribu di Kantong, Kini Berharta Rp 50 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder teknologi India-Amerika Romesh Wadhwani, mengungkapkan bahwa dia mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan yang bergerak di pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI), SymphonyAI.

Posisi CEO di SymphonyAI, akan digantikan oleh Sanjay Dhawan, yang merupakan CEO perusahaan AI otomotif, Cerence hingga bulan lalu.

Wadhwani (74) yang akan tetap menjadi Kepala SymphonyAI, mengatakan bahwa pergeseran di puncak membatasi serangkaian perubahan manajemen, termasuk CFO baru dan CTO baru datang sebagai bagian dari pertimbangan untuk penawaran umum potensial di masa depan.

“Secara langsung, kemunculan perusahaan di publik itu adalah peluang yang ingin kami pertimbangkan, 18 bulan, 24 bulan dari sekarang," kata Romesh Wadhwani, yang juga ketua ConcertAI," dilansir dari laman Forbes, Rabu (12/1/2022).

"Banyak tergantung pada kondisi pasar. Ini adalah kesempatan yang ingin kami pertimbangkan dan siapkan," imbuhnya.

Wadhwani, merupakan seorang miliarder lulusan Universitas Carnegie Mellon dengan gelar Ph.D. Forbes mengungkapkan, kekayaannya sekarang bernilai USD 3,5 miliar.

Ketika datang ke AS untuk meraih gelar Ph.D. nya di Carnegie Mellon, Wadhwani mengenang situasi di mana dirinya mengantongi uang kurang dari USD 2,50 di sakunya.

"Mahasiswa asing seperti saya masih dipandang sebagai individu yang selalu ingin tahu," katanya kepada Forbes dalam sebuah wawancara video lima tahun lalu.

"Itu bukan perjalanan yang mudah. Saya telah melewati ratusan rintangan dalam karir dan bisnis saya," ungkapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Karir

Wadhwani mulai mengumpulkan kekayaannya ketika dia menjual perusahaan perangkat lunak, B2B Aspect Development seharga USD 9,3 miliar dalam bentuk saham ke i2 Technologies pada tahun 1999.

Kemudian, dia membangun perusahaan ekuitas swasta, Symphony Technology Group menjadi portofolio pembangkit tenaga listrik.

Namun di tahun 2017, setelah mengundurkan diri sebagai CEO Symphony Technology Group dan pada usia pensiun, ia memutuskan untuk memulai SymphonyAI yang berbasis di Los Altos, California.

Pada saat itu, terobosan dalam komputasi dan kumpulan data yang sangat besar telah mendorong ide untuk membentuk startup dan aplikasi kecerdasan buatan.

Wadhwani secara terbuka berkomitmen untuk menginvestasikan uang sebesar USD 1 miliar dari kekayaannya sendiri untuk meningkatkan skala bisnis, meskipun ia belum memasukkan dana sebanyak itu.

Wadhwani mengatakan bahwa pendapatan SymphonyAI tahun lalu mencapai USD 220 juta (dengan ConcertAI menambahkan keuntungan lagi USD 130 juta) dan diperkirakan akan mencapai USD 300 juta tahun ini - dengan pendapatan USD 200 juta lagi untuk ConcertAI.

"Perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan Kecerdasan Buatan masih dalam masa pertumbuhan," kata Wadhwani. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.