Sukses

Jadi Menteri Ad Interim, Jokowi Tunjuk Mentan SYL Pimpin 4 Kementerian Sekaligus

Mentan Syahrul Yasim Limpo merangkap jabatan sementara Menteri Perindustrian (Menperin), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Menteri Kelautan dan Perikanan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan sementara 3 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Ketiga jabatan menteri yang dirangkap oleh Mentan yaitu Menteri Perindustrian (Menperin), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendapatkan kepercayaan Presiden melalui penunjukan sebagai Menteri Perindustrian Ad Interim terhitung tanggal 3-5 November 2021," dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (3/11/2021).

Hal ini tertuang dalam Surat Menteri Sekretaris Negara nomor B-806 /M/D-3/AN.00.03/10/2021. Diketahui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat ini sedang menghadiri kegiatan Expo 2020 Dubai.

Sebelumnya, Presiden juga menunjuk Mentan SYL sebagai Ad Interim Menteri LHK terhitung 29 Oktober hingga 7 November 2021. Penunjukan ini sesuai dengan Surat Menteri Sekretaris Negara nomor :B-759 /M/D-3/AN.00.03/09/2021, sementara Menteri Siti Nurbaya melaksanakan tugas ke luar negeri.

Selanjutnya dengan Surat Surat Menteri Sekretaris Negara nomor B-823 /M/D-3/AN.00.03/10/2021 perihal Penunjukan Menteri Pertanian sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim selama Menteri Kelautan dan Perikanan melaksanakan tugas ke luar negeri pada tanggal 27 Oktober-4 November 2021.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mentan Syahrul Yasin Limpo Beberkan 4 Tantangan Terbesar di Sektor Pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sektor pertanian di Indonesia tumbuh dibandingkan sektor lain yang turun akibat pandemi covid-19.

Pada Triwulan ke II tahun 2020 PDB sektor Pertanian Indonesia tumbuh 16,24 persen. Pada triwulan III dan IV, PDB Pertanian tumbuh masing- masing 2,15 persen dan 2,59 persen dan mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi nasional.

Selain itu, data dari BPS melaporkan potensi produksi padi 2021 capai 55,27 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami kenaikan 1,14 persen dibandingkan 2020.

Pertumbuhan tersebut, kata dia, karena kegiatan ekspor pertanian sebesar 15,4 persen di tahun 2020 melebihi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dengan adanya peningkatan kegiatan ekspor itu harus menjadi konsolidasi anak bangsa, untuk memperhatikan ketahanan pangan karena sektor pertanian membuka lapangan pekerjaan yang besar," ujar Syahrul saat menghadiri Hari Pangan Sedunia di Desa Jagapura Wetan Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, Senin (25/10/2021).

Syahrul menegaskan ke depan sektor pertanian dunia diterpa berbagai tantangan. FAO melaporkan ada empat tantangan yang akan dihadapi dunia yakni pangan, energi, air, dan infrastruktur.

Oleh karena itu, Indonesia perlu mengantisipasi tantangan yang ada dengan berbagai program, inovasi dan riset serta teknologi sehingga sektor pertanian terus eksis dan terus menjawab tantangan pangan.

"Hadirkan pertanian dalam pikiran dalam hidup kita. Pertanian itu lapangan kerja. Kita tanamkan untuk generasi muda bahwa bertani itu hebat, menjadi petani itu pasti keren," tuturnya.

Dia menjelaskan, krisis air disebabkan dari pemanasan global. Sementara itu, dalam forum G20 saat ini negara-negara besar sudah meningkatkan kembali sektor pertanian.

Mereka terus melakukan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan. Namun demikian, Syahrul optimis Indonesia tetap mampu mempertahankan ketahanan pangan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.