Sukses

Pendapatan per kapita RI Bisa Lampaui USD 10 Ribu, Ini Syaratnya

Sejak era reformasi, pertumbuhan pendapatan per kapita Indonesia terus naik hingga tembus di atas USD 4.000 pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Pendapatan per kapita Indonesia dalam 25 tahun ke depan bisa melompat 5 kali lipat. Hal ini bisa terwujud dengan melihat kerja keras dalam 25 tahun terakhir pasca reformasi.

"GDP per kapita kita 5 kali lipat dari sekarang kalau bisa bekerja keras dan bekerja lebih dari yang dilakukan saat ini," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Special Event InFest inkubasi 2021, Jakarta, Senin (20/9/2021).

Pembangunan Indonesia dimulai pada 1970. Saat itu pendapatan per kapita nasional sangat kecil. Selama 20 tahun lebih, pendapatan per kapita mulai mengalami perbaikan.

Namun kemudian kembali jatuh saat krisis 1998. Saat itu pendapatan per kapita nasional di angka USD 500 per kapita.

Sejak era reformasi, pertumbuhan pendapatan per kapita terus naik. Suahasil mengatakan puncaknya pada 2019, pendapatan per kapita tembus di atas USD 4.000. Sayangnya, akibat pandemi Covid-19, pendapatan per kapita nasional saat ini turun ke angka USD 3.800-3.900.

"Tahun 2019 kita melewatu USD 4.000 per kapita, tapi gara-gara Covid-19 turun ke angka USD 3.800-3.900 per kapita," kata dia. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pondasi Baru

Suahasil pun mengkalkulasi, di 2000-2020 pendapatan per kapita secara nominal USD 700 menjadi USD 4.000, atau 4 hingga 5 kali. Untuk itu dia optimis bila pembangunan dan cara kerja dilakukan dengan cara yang sama dan lebih ditingkatkan bisa menghantarkan Indonesia memiliki pendapatan per kapita di atas USD 10.000 pada 25 tahun mendatang.

"Kita harus bekerja sama kerasnya dengan 20 tahun lalu ke 25 tahun sekarang dan bahkan lebih keras, dan ini yang kita harus siapkan,"kata dia.

Kondisi krisis yang sedang dialami saat ini bukan sebuah alasan untuk tidak segera bangkit. Sebaliknya ada yang harus disiapkan untuk tujuan 25 tahun mendatang dengan membentuk pondasi yang kuat agar bisa lebih bisa bertahan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

"Satu hal yang penting dilakukan saat krisis ini refrom. Kita merencanakan itu supaya punya pondasi baru, jadi kegiatan ekonomi bergerak ini bisa bekerja dengan pondasi yang baru," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.