Sukses

Wijaya Karya Bidik Laba Bersih Rp 1 Triliun di 2021

Wijaya Karya menargetkan adanya peningkatan laba bersih di tahun 2021 menjadi Rp 1,054 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) menargetkan adanya peningkatan laba bersih di tahun 2021 menjadi Rp 1,054 triliun dibanding laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp322 miliar. Sejalan dengan peningkatan target tersebut, perseroan juga mengejar peningkatan pendapatan menjadi Rp27 triliun.

"Untuk pendapatan (Wika) 2021 itu sebesar Rp27 triliun. Jadi, laba bersih di tahun 2021 kita harapkan naik ke Rp1,05 triliun ya. Itu target dari pada Wika untuk 2021," ucap Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito dalam webinar bertajuk Mengukur Infrastruktur, Rabu (14/4).

Bos Wika ini mengungkapkan, keputusan untuk meningkatkan perolehan laba bersih di tahun ini lantaran sejumlah proyek pembangunan infrastruktur pemerintah tetap bergulir. Selain itu, sejumlah proyek infrastruktur BUMN juga dalam fase siap untuk dilelang untuk tahun ini.

"Terutama untuk proyek BUMN ynag tidak terdampak pandemi Covid-19, seperti Pelindo dan sebagainya," contohnya.

Selain itu, perseroan selama satu terakhir juga terus melakukan evaluasi untuk meringankan beban biaya operasional di tengah pandemi Covid-19. Dia bilang, setidaknya ada tiga kebijakan yang telah diterapkan dari hasil evaluasi tersebut.

Pertama, perbaikan likuiditas perusahaan. Kedua, memastikan karyawan selalu dalam kondisi prima di masa kedaruratan kesehatan ini. Terakhir ialah melakukan efisiensi Keuangan untuk mengejar target kenaikan laba bersih di tahun ini.

"Sehingga, kita optimis di 2021 bisa Growth (untuk laba bersih)," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Renovasi Sarinah, Menteri PUPR Minta Wijaya Karya Perhatikan Keamanan Bangunan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengingatkan kepada kontraktor pemugaran atau renovasi Gedung Sarinah Thamrin Jakarta harus memperhatikan keamanan bangunan. Peringatan tersebut termasuk juga dalam pemugaran patung relief buatan kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi Gedung Sarinah di 1962-1966 yang telah jadi cagar budaya.

Basuki Hadimuljono berpesan, proses renovasi harus memperhatikan kualitas pondasi dan tiang gedung lama untuk menjamin keamanan bangunan. "Agar juga lebih diperhatikan hasil estetika bangunannya," imbuh Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/1/2021).

Sebagai bentuk transformasi, Gedung Sarinah akan menggunakan konsep desain menara dan podium ke bentuk asli. Namun secara fungsi, gedung tersebut dirancang sebagai smart and green building yang dilengkapi dengan tempat area berkumpul dan menyediakan co-working space yang modern.

Direktur Operasi III PT Wijaya Karya Sugeng Rochadi mengatakan, untuk memastikan keamanan bangunan sebelum direnovasi, pihak kontraktor telah menggandeng tim independen dari beberapa tenaga ahli untuk memastikan konstruksi yang layak dikembangkan.

"Setelah dilakukan pengujian struktur bangunan yang mengacu kepada SNI (Standar Nasional Indonesia) terbaru, maka baru masuk tahap renovasi atau rekondisi. Dalam pekerjaan di lapangan ada beberapa perkuatan, baik itu pondasi maupun struktur kolom penyangga," jelas Sugeng.

Sugeng menekankan, karena ini salah satu cagar budaya, maka bentuk bangunan asli Gedung Sarinah termasuk karya seni rupa patung relief akan dijaga keasliannya.

"Transformasi Sarinah ini bertujuan untuk membangun Sarinah dengan dimensi gaya lama dengan menjaga keasliannya, namun dengan estetika kekinian agar menjadi ikon ke depannya," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.