Sukses

Simak Rincian Harga Emas di Pegadaian per 18 Desember 2020

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 18 Desember 2020.

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah ditawarkan sebelumnya.

Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun lalu ini. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual oleh Pegadaian berubah-ubah. Pada Jumat, 18 Desember 2020, harga emas di Pegadaian ada yang naik, tetap, dan turun. Jika dilihat, harga emas yang naik hari ini lebih dominan ketimbang harga emas yang turun.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 18 Desember 2020:

 

Harga Emas Antam

- 0,2 gram = Rp1.934.000

- 3,0 gram = Rp2.849.000

- 5,0 gram = Rp4.747.000

- 10,0 gram = Rp9.473.000

- 25,0 gram = Rp23.655.000

- 50,0 gram = Rp46.907.000

- 100,0 gram = Rp93.735.000

- 250,0 gram = Rp234.138.000

- 500,0 gram = Rp462.585.000

- 1000,0 gram = Rp921.019.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram = Rp454.000

- 1,0 gram = Rp908.000

- 2,0 gram = Rp1.815.000

- 3,0 gram = Rp2.722.000

- 5,0 gram = Rp4.536.000

- 10,0 gram = Rp9.071.000

- 25,0 gram = Rp22.678.000

- 50,0 gram = Rp45.355.000

- 100,0 gram = Rp90.710.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp615.000

- 1,0 gram = Rp1.138.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp510.000

- 1,0 gram = Rp920.000

- 2,0 gram = Rp1.920.000

- 5,0 gram = Rp4.682.000

- 10,0 gram = Rp9.228.000

- 25,0 gram = Rp22.812.000

- 50,0 gram = Rp45.866.000

- 100,0 gram = Rp89.424.000

- 250,0 gram = Rp223.630.000

- 500,0 gram = Rp446.725.000

- 1000,0 gram = Rp892.469.000

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Melonjak 1,5 Persen karena Janji The Fed Pertahankan Suku Bunga Rendah

Harga emas naik lebih dari 1 persen ke level tertinggi dalam satu bulan pada penutupan perdagangan Kamis (jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas ini karena pelemahan dolar AS akibat harapan pembicaraan stimulus virus Corona hampir mencapai kesepakatan.

Selain itu, pendorong lainnya kenaikan harga emas adalah janji dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk menyalurkan lebih banyak uang tunai dan mempertahankan suku bunga teteap rendah.

Mengutip CNBC, Jumat (18/12/2020), harga emas di pasar spot melonjak 1,5 persen menjadi USD 1.892,31 per ounce, setelah mencapai level tertinggi dalam satu bulan di US 1.895,81 per ounce pada awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 2,1 persen menjadi USD 1.898,60 per ounce.

"Kombinasi dari paket stimulus tambahan bersama dengan pembelian obligasi tambahan dan pembelian aset dari the Fed jelas telah mendorong harga emas dan perak lebih tinggi," kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.

Paket bantuan stimulus tambahan ini membebani nilai tukar dolar AS karena lebih banyak uang yang dipompa ke pasar. Pelemahan dolar AS ini memberikan tenaga kepada harga emas.

Anggota parlemen berusaha untuk menuntaskan pembicaraan mengenai stimulus fiskal untuk mereka yang terdampak COVID-19 senilai USD 900 miliar dengan tenggat waktu Jumat untuk mencegah penutupan pemerintah. Sentimen ini menaikkan harga emas dan mengirim dolar AS ke palung terdalam.

Dengan suku bunga yang mendekati nol persen, The Fed berjanji untuk terus memompa uang tunai ke pasar keuangan sampai pemulihan ekonomi AS aman.

Logam mulia termasuk emas dianggap sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini di tengah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Secara fundamental, emas masih cukup kuat dan jika ditutup di atas USD 1.880 per ounce. Kita mungkin melihatnya naik ke USD 1.950 sebelum tahun berakhir," kata wakil presiden Kotak Securities, Ravindra Rao.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.