Sukses

Cerita Wanita Sukses Membangun Bisnis Hipnoterapi Berawal dari Kecanduan Nikotin

Grace Space Hypnosis saat ini sudah mendapatkan lebih dari 250.000 klien yang memesan sesi hipnoterapi secara offline.

Liputan6.com, Jakarta Grace Smith, CEO dari Grace Space Hypnosis menceritkan jika kecaduannya kepada nikotin hampir mustahil untuk dihilangkan. Dia pun merasa bahwa jauh lebih mudah untuk bisa menghilangkan ketergantungan dengan alkohol dibandingkan dengan rokok.

Ternyata, kecanduan Grace kepada dua hal ini merupakan akibat stres berat dari pekerjaan sebelumnya. "Dulu pada tahun 2011, waktu itu masih berumur 25 tahun, bekerja sebagai fundraiser di salah satu perusahaan di New York merupakan pekerjaan yang sangat stres," dia mulai bercerita, melansir BBC, Selasa (13/10/2020).

Berpesta secara berlebihan, membuat penulis buku "Close Your Eyes" menjadi salah satu caranya untuk bisa meredam tingkat stres dari pekerjaan tersebut.

"Dulu aku sendiri tinggal pada bagian Lower East Side, di Manhattan, dan hampir semua temanku sering berpesta berlebihan hingga diriku merasa lelah secara fisik dan mental," jelas dia.

Karena merasa gaya hidup yang tidak sehat, dia pun berusaha untuk kembali membersihkan kebiasaan buruknya agar kondisi mental dan fisik jauh lebih baik.

Walaupun berhasil mengatasi kebiasaan pesta dan minum-minuman alkohol berlebihan, tetapi merokok menurutnya menjadi masalah lain.

Setelah mencoba beragam alternatif untuk menghilangkan rasa kecanduan akan nikotin, dia mendapatkan rekomendasi dari teman untuk mengikuti program Hipnoterapi.

"Awalnya diriku sangat skeptis, karena aku merasa hypnosis merupakan hoax dan hasil dari sugesti terhadap klien," ujar Grace.

Bertolak belakang dengan opininya, Grace justru merasa bisa meredakan kecanduan terhadap rokok hanya setelah melakukan satu sesi hypnosis.

Dari pengalaman tersebut, ternyata membuat dirinya terinspirasi mendirikan dan menjadi spesialis Hipnoterapis.

Grace Space Hypnosis saat ini sudah mendapatkan lebih dari 250.000 klien yang memesan sesi hipnoterapi secara offline. Mereka diantaranya adalah atlet jdan juga beberapa tokoh selebriti seperti Rose Mcgowan.

Walaupun usahanya di bidang Hipnoterapi sukses, tidak bisa dipungkiri masih banyak orang yang skeptis dan kurang yakin dengan proses medis ini. Bahkan beberapa pihak menilainya sebagai praktik media yang cukup kontroversial.

Grace sendiri mendefinisikan jasa yang ditawarkan perusahan sebagai "meditasi dengan sebuah tujuan". Wanita kelahiran New Jersey ini menilai jika dilakukan dengan benar ditambah dengan dedikasi dari klien, maka isu-isu seperti berat badan, melepas stres ataupun untuk menghilangkan kebiasaan buruk, bisa di treatment menggunakan hipnoterapi.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Sekolah

Jamie Hacker Hughes, yang merupakan psikolog asal Inggris, mengklaim apa yang dilakukan Grace dan juga bisnisnya positif. Layanan ini bisa sangat berguna untuk klien-klien dengan tingkat kecanduan tinggi terhadap hal-hal tertentu.

"Hipnoterapi merupakan metode alternatif efektif yang bisa menyembuhkan banyak klien dari berbagai latar belakang masalah, jika memang diperilakukan sebagai terapi terhadap keadaaan psikis seorang klien," ujar Jamie.

Pada tahun 2016 pun, merasa masih banyak skeptis yang meragukan metode klinis alternatif ini, Grace membangun sebuah sekolah yang telah disetujui International Hypnosis Federation dan International of Counselours and Therapist.

Sekarang, sekolah tersebut telah mendidik lebih dari 200 peserta yang sudah dinilai mempunyai kualifikasi tinggi untuk di dunia kerja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.