Sukses

Tak Mampu Bertahan, IHSG Ditutup Anjlok ke 4.906,54

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.991,95 dan terendah 4.905,51.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini. Investor asing jual saham Rp 673,67 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (28/9/2020), IHSG ditutup merosot 39,24 poin atau 0,79 persen ke posisi 4.906,54. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 1,36 persen ke posisi 749,99.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.991,95 dan terendah 4.905,51.

Pada sesi penutupan pedagangan, 184 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 235 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 661.334 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 673,67 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.821.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan, sektor konstruksi dan sektor infrastruktur.

Sedangkan pelemahan dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok 1,97 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan turun 1,58 persen dan sektor perkebunan turun 1,15 persen.

Saham yang menguat antara lain JAST yang naik 33,78 persen ke Rp 99 per lembar saham. Kemudian CSMI yang naik 21,14 persen ke Rp 298 per lembar saham dan ARTA yang naik 20 persen ke Rp 360 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSGantara lain JMAS yang melemah 6,95 persen ke Rp 174 per lembar saham. Kemudian INTD turun 6,95 persen ke Rp 174 per lembar saham dan MTPS turun 6,84 persen ke Rp 354 per lembar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesi Awal Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Penguat ditopang oleh saham emiten farmasi yang kompak menguat.

Pada prapembukaan perdagangan Senin(28/9/2020), IHSG naik 17,16 poin atau 0,35 persen ke level 4.962,95. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG terus menguat dengan naik 30,1 poin atau 0,65 persen ke level 4.978,48.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 1,12 persen ke posisi 768,30. Semua indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.986,57. Sedangkan terendah 4.962,95.

Sebanyak 177 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 41 saham melemah dan 122 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 20.082 kali dengan volume perdagangan 410,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 294,8 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 2,07 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.855 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor keuangan yang naik 1,20 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang menguat 1,17 persen dan sektor industri dasar yang menguat 0,99 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, PEHA naik 19,52 persen ke Rp 1.745 per lembar saham. Kemudian INAF naik 15,12 persen ke Rp 3.330 per saham dan KAEF naik 15,62 persen ke Rp 3.330 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menahan penguatan IHSG antara lain JMAS turun 6,95 persen ke Rp 174 per lembar saham, MTPS yang turun 6,84 persen ke Rp 354 per lembar saham dan SOHO turun 6,83 persen ke Rp 10.225 per saham. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.