Sukses

BTN Gandeng Trans Property Beri Kemudahan Kredit Kepemilikan Apartemen

Bank BTN menggandeng PT Trans Property menawarkan kemudahan kredit kepemilikan apartemen (KPA).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus berupaya membangun optimisme pasar di tengah Pandemi Covid-19. Kolaborasi bisnis bersama para pengembang properti, menawaran berbagai gimmick marketing serta kemudahan kredit kepemilikan rumah dan apartemen juga semakin digencarkan. Kali ini, Bank BTN menggandeng PT Trans Property menawarkan kemudahan kredit kepemilikan apartemen (KPA).

Kolaborasi tersebut ditandai dengan Penandatanganan Kerjasama (PKS) antara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan PT Trans Property, di Plaza KPR, Menara Bank BTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020).

Hadir dalam acara tersebut, Suryanti Agustinar, Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN; Fransiskus Afong, Marketing Director The Trans Icon Surabaya; dan Hansen Yusuf, GM Sales & Marketing Transpark Cibubur.

Suryanti Agustinar mengungkapkan, kolaborasi bisnis ini bertujuan membantu masyarakat dalam mewujudkan impian kepemilikan hunian khususnya apartemen berkualitas internasional, pada dua proyek besutan PT Trans Property, The Trans Icon Surabaya dan Transpark Cibubur.

“Dalam kerjasama ini kami memberikan berbagai kemudahan melakukan KPA bagi masyarakat yang ingin memiliki unit-unit apartemen pada proyek The Trans Icon Surabaya dan Transpark Cibubur. Antara lain diskon biaya provisi dan administrasi sebesar 50% dengan bunga angsuran cukup kompetitif,” ujarnya.

Menurut Yanti, sapaan akrabnya, berbagai upaya tersebut juga dilakuan sebagai salah satu langkah optimalisasi kontribusi perseroan dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah Pandemi Covid-19. Salah satu target market dari program ini adalah kaum milenial dimana Bank BTN ingin menyadarkan pentingnya berinvestasi sejak dini sesuai dengan slogan corporate Bank BTN yaitu Hidup Ga Cuma Tentang Hari Ini (HGCTHI).

Pada kesempatan yang sama, Marketing Director The Trans Icon Surabaya Fransiskus Afong mengatakan, kerjasama ini akan menjadi momentum yang tepat dalam mempererat hubungan The Trans Icon Surabaya dan Transpark Cibubur dengan Bank BTN untuk saling bersinergi.

“Kami berkomitmen sama-sama memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terutama nasabah setia Bank BTN dalam hal pembiayaan properti. Dengan kerjasaama ini kami optimis bisa bisa mendongkrat transaksi melalui skema KPA Bank BTN sebesar Rp250 miliar hingga Desember 2020,” katanya.

Yanti menambahkan, selama ini berbagai inovasi kemudahan transaksi perbankan pada masa Pandemi Covid-19 telah dilakukan oleh Bank BTN, antara lain aplikasi BTN Properti yang dapat diakses melalui handphone pintar atau website www.btnproperti.co.id

Aplikasi BTN Properti memiliki banyak fitur yang memudahkan setiap penggunanya, seperti simulasi angsuran, tracking berkas, pembayaran booking fee, hingga kemudahan untuk pengajuan kredit secara online.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BTN Kebut Penyaluran KPR Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN terus berinovasi untuk mendorong laju penyaluran KPR Subsidi untuk membantu pemerintah mempercepat pencapaian Program Satu Juta Rumah.

Salah satu inovasi terbaru adalah dengan merilis fitur baru untk KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan atau BP2BT yaitu fitur Graduated Payment Mortgage.

Apa yang menarik dari fitur ini adalah suku bunga kredit yang diberikan fixed sebesar 10 persen selama 3 tahun dengan perbedaan mencolok dengan KPR BP2BT yang lama yang belum dilengkapi fitur GPM, versi sebelumnya belum menggunakan sistem suku bunga berjenjang pada 3 tahun pertama kredit berjalan.

Adapun KPR BP2BT merupakan salah satu skema KPR Subsidi selain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP dan Subsidi Selisih Bunga atau SSB.

“Kami harapkan dengan fitur Graduated Payment Mortgage atau GPM angsuran dapat lebih terjangkau sehingga masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah dapat lebih antusias menggunakan skema KPR BP2BT untuk dapat memiliki rumah impiannya,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Untuk menggaet minat nasabah, BP2BT tak kalah menarik dengan skema FLPP maupun SSB. Pahala memaparkan, dengan fitur baru, keringanan yang diperoleh masyarakat makin bertambah untuk mendapatkan rumah tapak maupun rumah susun yang diidamkan.

Pertama, uang muka atau down payment (DP) mulai dari 1 persen dari harga jual rumah. Kedua, mendapatkan bantuan uang muka sebesar 45 persen dari harga rumah atau maksimal Rp 40 juta.

Ketiga, jangka waktu kredit atau tenor hingga 20 tahun. Dan yang keempat, terbaru fitur GPM, suku bunga kredit hanya 10 persen untuk 3 tahun pertama dan suku bunga selanjutnya akan mengambang atau floating dengan tetap memperhatikan batas tertinggi yang ditetapkan Pemerintah.

3 dari 3 halaman

Mempercepat Penyaluran Kredit

Menurut Pahala, inovasi tersebut menjadi strategi Bank BTN untuk mempercepat penyaluran KPR Subsidi selain menggunakan skema FLPP maupun SSB. Bank BTN sebagai salah satu Bank yang dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengemban tanggung jawab untuk menyalurkan KPR subsidi, sehingga Bank BTN bukan sekadar bank penyalur, tapi bank yang berkomitmen mendorong pencapaian Program Sejuta Rumah.

“Dengan fitur GPM tersebut, kami menargetkan penyaluran KPR BP2BT hingga akhir tahun ini dapat menyentuh 3.000 unit, adapun per Agustus lalu pencapaian kami baru sekitar 300 unit,” kata Pahala menjelaskan.

Adapun untuk mendapatkan KPR BP2BT, masyarakat yang dapat mengajukan aplikasinya harus memenuhi syarat; belum pernah memiliki rumah, belum pernah mendapatkan subsidi/bantuan perumahan dari Pemerintah, memiliki penghasilan sesuai dengan zonasi penghasilan yang diatur oleh Kementerian PUPR dengan kisaran Rp 6,5 juta untuk rumah tapak dan Rp 8,5 juta untuk rumah susun (penghasilan joint income bagi yang sudah menikah).

Selain itu, telah menabung di Bank selama 3 bulan dengan batasan minimal saldo pada saat pengajuan sebesar Rp 2 juta hingga 5 juta (tergantung besar penghasilan), memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP-El), memiliki Akta Nikah untuk pasangan suami istri, memiliki Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

”Pemohon juga harus memiliki dokumen yang lengkap, seperti keterangan penghasilan, keterangan usaha, dan bagi PNS, Polri atau TNI harus menyertakan surat penempatan terakhir, dan lain surat keterangan lain sebagainya sebagai penguat bahwa pemohon memenuhi persyaratan,” kata Pahala.

Sebagai informasi, BP2BT merupakan penerapan Program National Affordable Housing Program – Program Perumahan Terjangkau (NAHP) dari Bank Dunia dimana Bank Dunia memberikan pinjaman pendanaan dukungan perumahan kepada Pemerintah yang merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara Kelompok Bank Dunia di Indonesia. Kementerian PUPR kemudian menyalurkan Bantuan tersebut melalui bank yang dipercaya, salah satunya Bank BTN.

Adapun tahun ini, berdasarkan siaran pers, Kementerian PUPR menargetkan dapat menyalurkan BP2BT kepada sebanyak 67 ribu rumah tangga MBR.

"Kami mengapresiasi Kementerian PUPR yang mendukung Bank BTN dalam meracik fitur-fitur baru dalam skema BP2BT , dan Bank BTN tetap akan mengembangkan inovasi produk KPR kami lainnya untuk memudahkan seluruh lapisan masyarakat untuk membeli rumah," tutup Pahala.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.