Sukses

Intip Kecanggihan SS2, Senjata yang Dibeli Menteri Edhy untuk Berantas Pencuri Ikan

KKP) menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk belanja senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero) sebanyak 200 pucuk.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk belanja senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero) sebanyak 200 pucuk.

Senjata tersebut nantinya akan digunakan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP untuk memperkuat pengawasan dan memberantas kapal pencuri ikan yang masuk wilayah Indonesia.

Hingga saat ini, KKP baru melakukan down payment (DP) sebesar 20 persen untuk pengadaan senjata ini. Meski demikian, Menteri KKP Edhy Prabowo tidak menyebutkan secara spesifik jenis senjata yang akan dibeli KKP.

Lantas, seperti apa wujud SS2 yang dipilih Menteri Edhy untuk memperkuat pengawasan perairan dan kelautan Indonesia ini?

Mengutip laman resmi PT Pindad, Kamis (27/8/2020), SS2 dikenal sebagai senjata canggih andalan TNI yang memiliki setidaknya 9 varian, yaitu:

- SS2-V7 SUBSONIC

- SS2-V5 KAL. 5.56 MM

- SS2-V4 HB KAL. 5.56 MM

- SS2-V2 KAL. 5.56 MM

- SS2-V1 KAL. 5.56 MM

- SS2-V4 KAL. 5.56 MM

- SS2-V5 A1 KAL. 5.56 MM

- SS2-V1 HB KAL. 5.56 MM

- SS2-V2 HB KAL. 5.56 MM

Secara umum, SS2 memiliki kaliber peluru dengan ukuran sama, yaitu 5,56 x 45 mm dengan berat kosong kira-kira 4 kg hingga 4,5 kg. Makin baru variannya, beratnya makin ringan dan teknologi penembakannya semakin canggih.

Salah satu varian yang terkenal ialah SS2-V4 yang dipakai TNI Angkatan Darat (AD) dalam mengikuti lomba tembak di ajang bergengsi di AASAM di Australia dan ASEAN. Bahkan, Presiden Joko Widodo mengagumi kecanggihan senjata itu.

SS4 dikenal sebagai senapan terbaik kebanggaan Indonesia yang telah 11 kali memenangkan kompetisi menembak AASAM & AARM mempunyai akurasi tembakan yang jitu dengan menggunakan 6 ulir laras setebal 7 inch. SS2-V4 memiliki bodi yang lebih ringkas dilengkapi dengan picatiny rail dan fitur keamanan yang diperbaharui. Vaeian ini dilengkapi dengan teleskop ACOG.

Kemudian, varian terbaru dari line-up SS2, SS2-V7 Subsonic memiliki kemampuan untuk menembakan munisi dengan suara yang senyap. Kemampuan ini didukung oleh penggunaan peredam di bagian depan senjata untuk meredam suara keras yang keluar saat munisi ditembakan.

Kemampuan penembakan senyap dari SS2-V7 dapat ditingkatkan dengan penggunaan munisi khusus jenis subsonic yang memiliki jarak tembak efektif hingga 150 meter, dilengkapi dengan standar teleskop ACOG.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berantas Kapal Pencuri Ikan, Menteri Edhy Beli Senapan Pindad Rp 7 Miliar

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk belanja senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero) sebanyak 200 pucuk.

Senjata tersebut nantinya akan dipakai oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP untuk memperkuat pengawasan dan memberantas kapal pencuri ikan yang masuk wilayah Indonesia.

"Untuk senjata, Pindad sedang proses untuk 200 pucuk untuk perbaikan ke standar sipil. Jadi realisasinya tinggal menunggu senjatanya jadi," kata Edhy di kantornya, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.

Adapun, pengadaan senjata ini menggunakan dana APBN dan pihaknya sudah melakukan down payment (DP) sebesar 20 persen.

Untuk saat ini, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP mempunyai 38 kapal perikanan. Namun yang aktif beroperasi hanya sebanyak 28 unit, dimana 10 unit lainnya sedang mengalami perbaikan.

Tak hanya itu, Edhy menyatakan pihaknya telah menerima niat baik Jepang yang memberikan 2 kapalnya guna memperketat pengawasan kelautan.

Namun, hal itu belum terealisasi karena terganjal satu aturan. Kini pihaknya tengah menyelesaikan permasalahan tersebut.

Edhy juga menyatakan sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memperkuat pengawasan sumber daya laut. Kata Edhy, Menhan sudah mendapat informasi bahwa Amerika Serikat akan menghibahkan kapal pengawasnya kepada Indonesia.

Dia mengatakan, saat ini jumlah armada KKP dinilai belum cukup untuk mengawasi lautan Indonesia. Oleh karenanya, pihaknya akan terus mengusahakan penambahan alat dan senjata agar pertahanan maritim Indonesia semakin kuat.

"Makanya kerja sama lintas sektor sangat penting dan kami siap," kata Edhy. 

3 dari 3 halaman

Senapan Jarak Jauh Pindad Jadi Senjata Terbaik di Dunia

Sebelumnya, PT Pindad (Persero) patut berbangga hati terkait produk-produk buatannya yang banyak digunakan militer atau kepolisian negara lain. Ternyata, salah satu produk Pindad, masuk dalam kategori senjata terbaik di dunia.

Predikat ini didapatkan Pindad saat mengikuti pameran dan uji senjata di Yordania beberapa waktu lalu. Pindad membawa beberapa senjata unggulannya, termasuk salah satunya Senapan Runduk SPR 2 dan SPR 3.

SPR 2 dan SPR 3 inilah yang menjadi senjata terbaik di dunia. Sebagai senjata khusus tembak jarak jauh (sniper) dua senjata Pindad ini dinilai mumpuni, modern, serta memiliki kualitas yang diakui dunia.

   ‎Secara rinci, SPR 2  berkaliber 12,7 mm x 99 mm, panjang senapan 1.755 mm, berat keseluruhan 19,5 kg, panjang barel 1.055 mm, kapasitas peluru antara 5-10 butir. Rifling atau alur spiral berulir pada bagian dalam laras senjata api ini yakni 8 grooves, RH 381 mm (15”) twist.

Kecepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik dan jangkauan 2 km.Keistimewaan SPR 2 ini dibanding senapan dari negara adalah terletak pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari tembakan.

Silencer yang dipasang bisa menurunkan hentakan suara tembakan sekitar 20-30 desibel. Senjata ini juga dilengkapi perangkat night vision dan teleskop dengan pembesaran ukuran 5-25 kali‎.Sementara untuk SPR 3, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan SPR 2.

Perbedaan yang lebih mencolok, peluru yang diluncurkan dari senjata ini mampu menembus baja hingga setebal 3 cm. Tak hanya itu SPR 3 juga dilengkapi dengan peluru subsonic, sehingga mampu menimbulkan efek hentakan suara yang lebih minim‎. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.