Sukses

Lindungi Tenaga Medis, Chandra Asri Sumbang Bilik Swab ke BNPB

Bilik swab ini merupakan solusi inovatif milik SCG yang menggunakan pressure generator

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah persiapan menyambut era Tatanan Normal Baru di tengah wabah COVID-19 ini, muncul kekhawatiran akan kemungkinan gelombang kedua pandemi.

Tak hanya pengetatan protokol kesehatan untuk masyarakat, keselamatan tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan penyakit ini pun menjadi hal mendesak yang perlu mendapat perhatian serius, khususnya di masa transisi ini.

Chandra Asri, sebagai salah satu pelaku usaha yang aktif terlibat membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19, menyumbangkan lima unit bilik swab bertekanan positif dalam upaya melindungi tenaga medis dari potensi terinfeksi virus.

Bilik swab ini merupakan solusi inovatif milik SCG yang menggunakan pressure generator sehingga memungkinkan udara di dalam bilik tetap bersih dan steril ketika tenaga medis memeriksa atau mengambil sampel pasien.

"Mamasuki era New Normal, sudah sewajarnya proteksi terhadap kesehatan dan keselamatantenaga medis semakin ditingkatkan. Melalui donasi bilik swab bertekanan positif ini, kami harapkan kasus tenaga medis terinfeksi virus saat menangani pemeriksaan pasien dapat semakin diminimalkan,” ujar Suryandi, Direktur Chandra Asri di Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Donasi ini diserahkan bersamaan dengan bantuan dari SCG kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit.

Selain menggunakan metode positive pressure yang menghadang udara tercemar dari luar masuk dalam bilik, bilik ini pun dilengkapi dengan HEPA Filters 99,97 persen dan sinar UV yang dapat membunuh virus serta exhaust fan guna memastikan keamanan dan kenyamanan para tenaga medis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Chandra Asri Pasok Bahan Baku untuk Produksi Alat Tes Corona

Chandra Asri mendukung konsorsium yang dibentuk oleh UI untuk memproduksi flocked swab, yang merupakan alat pengumpul spesimen untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dianggap memiliki realibilitas paling tinggi oleh World Health Organisation (WHO).

Sampai saat ini, flocked swab yang ada di Indonesia masih sangat langka dan merupakan barang impor. Konsorsium inisiasi UI terdiri dari para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan berbagai pelaku usaha dari industri.

“Kami menyambut baik ajakan kolaborasi oleh UI bersama dengan pelaku usaha lainnya untuk memastikan ketersediaan flocked swab buatan dalam negeri. Chandra Asri mendonasikan seluruh resin yang dibutuhkan sebagai bahan baku utama flocked swab ini. Dukungan ini juga selaras dengan komitmen Chandra Asri untuk turut mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi ini,” kata Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Selain itu, Chandra Asri turut memberikan masukan tentang desain dan komposisi material dari flocked swab ini yang terbuat dari bahan Polypropylene bersertifikat SNI yang halal dan aman untuk kesehatan.

Berbagai pelaku usaha lain mitra konsorsium ini turut berpartisipasi dalam pembuatan mold, produksi swab stick, proses flocking, pengemasan yang steril, serta berbagi pengalaman tentang manajemen rantai suplai.

Konsorsium menargetkan capai produksi 1 juta unit flocked swab berkode HS 19 ini sampai dengan pertengahan tahun 2020 untuk didonasikan dan didistribusikan melalui Pemerintah ke rumah sakit dan laboratorium rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.