Sukses

Rapat Perdana KNKS, Wapres Fokus pada Industri Halal Hingga Usaha Syariah

Khusus industri halal nantinya tidak hanya sertifikasi halal yang diakui Indonesia tetapi dunia.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menggelar rapat perdana bersama Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Dalam rapat tersebut Ma'ruf menjelaskan ada empat fokus utama yang akan dicapai.

Mulai dari industri halal, industri keuangan, dana sosial-zakat dan wakaf, bisnis atau usaha berbasis syariah.

"Jadi 4 fokus ini yang kita kembangkan yang nanti akan kita target sampai 2024 dari 4 fokus ini. Ini barusan kita rapat dan akan kita jadikan bahan untuk rapat selanjutnya," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).

Dia menjelaskan hal tersebut akan jadi prioritas. Kemudian industri halal nantinya tidak hanya sertifikasi halal yang diakui Indonesia tetapi dunia.

"Tidak hanya konsumen halal tapi juga produsen halal. Dan ini belum masuk di dalam ranking dunia, kita belum masuk. Kemudian industri keuangan udah masuk, ada nomornya," ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hal Lain

Kemudian, masalah dana sosial mulai dari zakat, wakaf yang nilai sangat kecil. Sebab itu dengan adanya bisnis syariah berpotensi industri keuangan akan berkembang.

"Jadi kalau lembaga keuangannya itu mobil, nah pengusaha-pengusaha ini penumpangnya. Kalau enggak ada penumpangnya, bis-nya ini. makanya share-nya kecil. ininya tidak tumbuh. Jadi tidak bisa dibilang mana prioritas. Semua prioritas. harus dikerjakan karena saling terkait," kata Ma'ruf.

Diketahui melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah tertanggal 10 Februari 2020, KNEKS saat ini juga mengurusi ekonomi syariah menyeluruh bahkan hingga industri riil.

Reporter: Intan Umbari

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.