Sukses

Pembentukan Holding BUMN Karya Terancam Gagal?

Menurut Arya, peluang pembentukan holding ini kecil dan akan dikaji ulang oleh Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, pembentukan holding BUMN infrastruktur atau BUMN karya terancam gagal.

Menurut Arya, peluang pembentukan holding ini kecil dan akan dikaji ulang oleh Kementerian BUMN.

"Untuk holding BUMN karya lagi dikaji, kecil kemungkinan jadi. Banyak pertimbangan," ujar Arya di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (20/11/2019).

Meski demikian, Arya enggan menyebutkan alasannya. Dirinya berujar, Kementerian akan mencari model bisnis terbaik untuk perusahaan karya.

Konsep holding ini sebenarnya sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, bahkan sudah masuk ke Sekretariat Negara dan tinggal menunggu peraturan pemerintah dari Presiden.

Namun, setelah melalui banyak pembahasan, rencana ini kemungkinan kecil akan berlanjut. Tak hanya itu, holding BUMN lain seperti perumahan, asuransi dan lainnya harus mendapat peninjauan ulang.

"Misalnya nanti Pelindo (holding perhubungan), apakah nanti akan disatukan fungsinya atau bagaimana," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lepas Jabatan Menteri BUMN, Rini Titip Holding BUMN ke Erick Thohir

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno menitipkan sejumlah pekerjaan rumah kepada penggantinya, Erick Thohir. Menurut dia, meskipun selama 5 tahun ada cukup banyak capaian yang diperoleh, masih ada PR yang harus dituntaskan.

Rini mengatakan, salah satu PR yang harus dituntaskan oleh Erick Thohir terkait holding BUMN. Sejauh ini, telah terbentuk beberapa holding BUMN. Di antaranya holding perhutanan dan holding perhutani, holding migas, holding tambang, dan holding pupuk.

"Dan sebentar lagi sudah akan disetujui Pak Presiden, perubahan saham adalah holding farmasi, itu PP-nya sudah ditandatangani oleh bapak Presiden," kata dia, dalam acara Sertijab, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).

"Yang direview diselesaikan adalah Holding perumahan, konstruksi dan asuransi," lanjut dia.

Kepada mantan Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin itu, Rini pun menegaskan pentingnya menjaga relasi dan ritme bisnis antara satu BUMN dengan yang lain. 

"Yang paling utama adalah bahwa kebersamaan BUMN harus dijaga, karena ini seringkali berkompetisi dan akhirnya melemahkan kita sendiri. Alhamdulillah sekarang sudah berani berkomunikasi, besar datang ke yang kecil yang kecil ke yang besar," tegas Rini.

Kinerja BUMN, lanjut Rini, juga harus terus ditingkatkan. Terutama dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat.

"Harus bisa berfungsi mendorong perekonomian rakyat, perekonomian yang lemah.Bagaimana meningkatkan kemampuan usaha mikro super mikro dan kecil. Karena di Indonesia kekuatan kita adalah di sana, bagaimana menakdi entrepreneur kecil-kecil," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.