Sukses

Saham Intel Merosot Bikin Wall Street Bervariasi

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 melemah.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 melemah didorong investor tetap berhati-hati mencermati perkembang terakhir negosiasi perdagangan AS dan China.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik tipis 1,96 poin atau 0,01 persen ke posisi 25.967,05. Indeks saham S&P 500 susut 4,51 poin atau 0,16 persen ke posisi 2.879,54. Indeks saham Nasdaq terkoreksi 20,44 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.943,32.

Penurunan saham Intel Corp berkontribusi mendorong wall street bervariasi. Saham produsen chip ini turun 2,5 persen setelah prospek perusahaan selama investor day mengecewakan.

Adapun wall street sempat menguat pada sebagian besar sesi perdagangan terjadi setelah Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, AS telah menerima indikasi dari Beijing kalau China ingin membuat kesepakatan perdagangan.

Perunding utama China, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi Washington, AS pada Kamis dan Jumat.

Akan tetapi, pemerintah AS mengatakan akan menaikkan tarif impor barang China senilai USD 200 miliar menjadi 25 persen pada Jumat pekan ini. Kementerian Perdagangan China menyatakan akan mengambil tindakan balasan jika tarif AS dinaikkan.

Investor menilai, pernyataan bervariasi mengenai perkembangan negosiasi perdagangan mempersulit wall street untuk mempertahankan reli.

"30 menit terakhir memberi tahu Anda kalau pelaku pasar masih cenderung bearish hingga pertengahan minggu," ujar Market Strategist Robert W.Baird, Michael Antonelli, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (9/5/2019).

Ketika indeks saham S&P 500 menguat pada perdagangan sore, sektor saham defensif antara lain real estate dan layanan kesehatan termasuk di antara sektor saham mencatatkan penguatan.

Sektor saham industri yang sensitif terhadap perdagangan berakhir sedikit berubah, sedangkan saham Intel melemah berdampak terhadap sektor saham teknologi.

"Ini konsisten dengan orang-orang tidak yakin tentang pada yang sebenarnya akan keluar dari Washington pada pekan ini," tutur Keith Lerner, Chief Market Strategist SunTrust Advisory Services.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Volume Perdagangan Saham

Adapun indeks saham S&P 500 kini di bawah rekor tertingginya yang sentuh 2.954,13 pada pekan lalu.

Saham Walt Disney Co pun naik 1,2 persen seiring kinerja keuangan kuartalan. Saham Disney menjadi pendorong utama indeks saham S&P 500. Saham Disney naik 0,8 persen usai perdagangan.

Saham McKesson Corp naik 4,8 persen setelah hasil kinerja keuangan kuartalan meredakan kekhawatiran tentang tekanan harga dan biaya terkait dengan litigasi opioid.

Di sisi lain saham TripAdvisor Inc anjlok 11,4 persen, dan alami penurunan terbesar di antara indeks saham S&P 500 telah pendapatan kuartalan perusahaan perjalanan online itu meleset dari perkiraan analis.

Dengan musim laporan keuangan yang akan segera berakhir, laba kuartal pertama 2019 terlihat naik 1,2 persen. Berdasarkan data Refinitiv, dari 426 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan sejauh ini, sekitar 75 persen telah mengalahkan estimasi laba.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 7 miliar saham dibandingkan rata-rata perdagangan selama 20 hari perdagangan sekitar 6,74 miliar saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.