Sukses

Harga Tomat dan Cabai Merah Turun di Pasar Kelapa Gading

Dua komoditas ini mengalami penurunan hingga Rp 2 ribu per kilogramnya.

Liputan6.com, Jakarta Jelang akhir pekan dan Ramadan 2019, harga komoditas sayuran masih stabil dan belum meningkat. Meski begitu, ada beberapa bahan pokok yang harganya turun hingga Rp 2.000 ribu per kilogram (kg), yaitu cabai merah besar dan tomat.

Pantauan Liputan6.com di Pasar Kelapa Gading, Jakarta Utara, harga cabai merah besar turun menjadi Rp 38 ribu per kg dari Rp 40 ribu per kg. Sementara, harga tomat turun menjadi Rp 18 ribu per kg, yang semula Rp 20 ribu per kg.

Pedagang sayuran Pasar Kelapa Gading, Toto (30) menyatakan fluktuasi harga sayuran jelang puasa memang sudah biasa terjadi. Apalagi, harga bawang putih saja sudah mendekati angka Rp 60 ribu per kg.

"Bawang putih sudah semingguan naik jadi Rp 60 ribu per kilogram, sempat turun jadi Rp 50 ribuan tapi naik lagi," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (3/5/2019).

Pedagang lain Eni (46) mengatakan kalau harga bawang putihnaik. Untuk komoditas lainnya masih stabil, seperti cabai merah keriting di angka Rp 30 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 30 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 35 ribu per kg dan bawang merah Rp 40 ribu per kg.

"Cabai merah dan hijau jarang naik turun, yang sering bawang putih ini," ujarnya.

Para pedagang menduga, selama bulan puasa dan menjelang Lebaran harga komoditas pasti akan lebih fluktuatif. Mereka mengaku telah siap menghadapi itu semua.

"Tiap mau puasa begini, jadi nggak kaget. Pembeli, mah, ada terus," tambah Eni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jelang Akhir Pekan, Harga Bawang Putih Masih Rp 60 Ribu per Kg

Harga bawang putih masih belum turun meski pemerintah sudah menyetujui impor. Menurut pantauan Liputan6.com harga bawang putih masih betah di atas Rp 50 ribu per kilogram (kg).

"Bawang putih masih mahal, yang banci Rp 50 ribu per kg, yang kating Rp 60 ribu per kg. Kemarin katanya turun, tapi katanya naik lagi. Kirain saya juga sudah turun, tahunya belum. Kemarin saya ambil belum turun juga," ujar Tarmi (45) saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Jumat (26/4/2019).

Sementara itu, harga cabai sedang turun. Tarmi menjual cabai rawit merah seharga Rp 35 ribu per kg dan cabai merah keriting pun turun di bawah Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 28 ribu per kg saja. Yang sedikit mahal adalah cabai hijau kecil seharga Rp 35 ribu per kg.

Sayuran lain terpantau fluktuatif: Tomat per kilo masih Rp 20 ribu, timun seharga Rp 8 ribu per kg, dan kentang dijual Rp 14 ribu. Harga jelang puasa diprediksi naik.

"Naiknya paling Rp 2.000-Rp 3.000. Menjelang puasa selama ini belum, kalau nanti puasa seminggu biasanya pada naik. Sekarang masih belum," ujar Tarmi.

Pedagang lain, Yusuf (24) juga berkata bawang masih mahal, bawang putih  banci dijual Rp 50 ribu per kg dan kating seharga Rp 58 ribu per kg, hampir Rp 60 ribu. Untuk bawang merah terpantau lebih jinak, yakni Rp 40 ribu per kg.

Ketika ditanya perkiraan turunnya harga bawang putih, Yusuf mengaku belum mendapat kabar. Harga jelang puasa pun diperkirakan naik.

"Masalahnya mendekati puasa naik lagi, paling turun sebentar, lalu puasa naik lagi," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Putih

Sebelumnya, harga bawang putih di sejumlah daerah menjelang bulan puasa terus mengalami kenaikan. Bahkan di beberapa pasar tradisional di Jakarta harga bawang putih tembus mencapai Rp 50.000 per kilogram.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk menstabilkan harga bawang putihsaat ini pihaknya akan berfokus untuk meningkatkan kapasitas produksi. Salah satunya dengan menambah luas tanah untuk menanam komoditas pangan termasuk bawang putih.

“Aku kan domainya produksi. Dulu tanaman kita 2014 kita hanya 1.000 hektare (Ha) hari ini 11.000 Ha,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 25 April 2019.

Amran mengatakan untuk tahun ini Kementerian Pertanian sendiri telah menargetkan luas lahan untuk tanam pangan bisa mencapai 20.000 Ha. Bahkan tak tanggung-tanggung dalam 1-2 tahun ke depan luas tanam pangan bisa mencapai 60.000 Ha.

“Target tahun ini 20.000 Ha. artinya naik 2.000 persen. Doakan 1-2 tahun ke depan sudah bisa mencapai 60.000 Ha,” kata Amran. 

Menurutnya,dengan luas tanaman mencapai 60.000 Ha maka produksi akan naik dan ketersedian stok akan terjaga. Dengan begitu, maka secara otomatis juga harga-harga akan stabil.

“Untuk indonesia swasembada (perlu luas lahan) 60.000 Ha,” tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.