Sukses

Pertamina Pasok BBM ke Kapal Bantuan Korban Banjir Bandang Sentani

Kapal KN Bepondi Distrik Navigasi Kelas II Jayapura menggunakan BBM sebanyak 1,7 Kilo Liter (KL).

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua, memberikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kapal pengangkut bantuan ke korban banjir bandang Sentani Jayapura.

Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII Pertamina, Brasto Galih Nugroho mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina bekerjasama dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura, dalam penyaluran bantuan bencana banjir di Sentani.

"Kami ikut serta agar penyaluran bantuan logistik dari KSOP dapat berjalan tanpa kendala BBM," kata Brasto, di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Kapal KN Bepondi Distrik Navigasi Kelas II Jayapura menggunakan BBM sebanyak 1,7 Kilo Liter (KL) dalam rangka penyaluran bantuan bencana alam pada kampung Yonsu Dosoyo, Distrik Revenira, Kabupaten Jayapura.

Daerah tersebut belum bisa tersentuh melalui jalur darat sehingga diperlukan bantuan melalui jalur laut.

Kepala Biro Pelaksana Pelabuhan KSOP Kelas II Jayapura, Miraza Polpora mengapresiasi respon cepat permohonan tim yang dibentuk, agar bantuan dari berbagai stakeholder kepelabuhan dapat tersalurkan untuk korban bencana banjir di Sentani.

"Pertamina bertugas untuk menyediakan bahan bakar pelaksanaan bantuan berdasarkan koordinasi yang baik dengan pihak KSOP. Tim yang dibentuk juga berasal dari berbagai stakeholder Ksyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan,"tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Listrik di Beberapa Wilayah Sentani Masih Padam Usai Banjir Bandang

PT PLN (Persero) terus memulihkan pasokan listrik untuk masyarakat Sentani, pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pekan lalu.

Saat ini masih ada infrastruktur kelistrikan yang belum beroperasi sehingga ‎beberapa wilayah mengalami pemadaman listrik.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan, sejumlah kondisi gardu masih dalam  pekerjaan penyelesaian antara lain enam gardu yang padam karena terendam. Serta perbaikan tiga tower SUTT 70 kV Orya dan sejumlah jaringan yang rusak dan putus di sejumlah titik.

"Saat ini tim pemulihan kelistrikan masih terus bekerja di lapangan di lokasi-lokasi bencana banjir kemarin. Namun, memang terdapat beberapa lokasi yang belum teraliri listrik dikarenakan akses yang belum bisa ditempuh serta infrastruktur yang mengalami kerusakan cukup besar," kata Made, di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Saat ini, PLN fokus menyelesaikan perbaikan jaringan yang rusak dan putus di titik-titik yang sudah dapat diakses sembari menunggu air surut.

Selain itu, perbaikan tiga tower SUTT 70 kv di Orya juga terus dikebut. Gangguan dan pekerjaan ini menyebabkan beberapa lokasi di Sentani mengalami pemadaman, antara lain Jl. Sosial, jl. Kemiri, Kampung Sosiri, Doyo Baru, sebagian BTN Gajahmada, Komplek Bintang Timur, Yabaso Pantai, Kampung Yakonde, Kampung Telafa Maya, Jl. Lintas Utara

"3 tiang konstruksi SUTT kami mengalami kerusakan di mana SUTT tersebut untuk suplai daya dari PLTA Orya, namun kita sudah melakukan pengalihan sementara sehingga konstruksi dapat diperbaiki. Dan hingga saat ini PLN tidak mengalami defisit daya, namun pendistribusian daya yang memang harus ada perbaikan lebih", lanjut Made.

‎Dia menuturkan, cuaca yang kurang bersahabat seminggu kemarin menjadi kendala proses pemulihan pasokan listrik untuk warga. Cuaca tersebut mengakibatkan banjir susulan dan tanah longsor yang akhirnya berdampak pada sejumlah jaringan terganggu.

"PLN terus berupaya menormalkan seluruh pasokan listrik masyarakat di lokasi terdampak dengan cepat, tepat dan mengedepankan faktor keamanan. Bila cuaca bersahabat, diharapkan dalam minggu ini pekerjaan dapat selesai dan masyarakat dapat menikmati listrik seperti sedia kala," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini