Sukses

Kamu Bisa Jadi Menkeu Sehari Seperti Sri Mulyani, Ini Caranya!

'Yuk, Jadi Menteri Keuangan Sehari!' dilakukan sebagai perayaan Hari Perempuan Internasional yang diadakan pada setiap 8 Maret.

Liputan6.com, Jakarta - Bila dulu perempuan muda ingin jadi ratu sejagat semalam, sekarang para perempuan muda mendapat kesempatan untuk menjadi menteri keuangan sehari. Program ini menjadi kenyataan lewat inisiatif Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Program 'Yuk, Jadi Menteri Keuangan Sehari!' dilakukan sebagai perayaan Hari Perempuan Internasional yang diadakan pada setiap 8 Maret. 

"Kita kerja sama antara Plan Internasional dan Kemenkeu," ujar Nufransa Wirasakti, kepala biro komunikasi dan layanan informasi kementerian keuangan ketika dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/2/2019). "Ini dalam rangka Hari Perempuan Internasional," tambahnya.

Lebih lanjut, Nufransa menyebut program ini seharusnya mulai pada tahun lalu, tetapi tertunda. Sri Mulyani juga mendukung program ini.  "Beliau setuju," tambah Nufransa.

Apa saja syaratnya? Pertama, peserta adalah anak perempuan berusia 15-17 tahun dan Warga Negara Indonesia. Peserta pun harus memiliki motivasi dan aktif menyuarakan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.

Sebelum terpilih, peserta akan mengikuti rangkaian seleksi dan akan menjalani kegiatan seperti menteri keuangan Sri Mulyani jika terpilih.

Tagar #GirlsTakeOver (Anak Perempuan Mengambil Kendali) tampil layaknya slogan dalam program ini.

Bila berminat klik di sini dan selesaikan pendaftaran sebelum 17 Februari 2019. Para peminat akan diminat mengisi biodata serta menuliskan esai singkat perihal program yang akan dilakukan ketika menjadi menteri keuangan.

Program seperti ini sebetulnya bukan hal baru. Kedutaan besar Denmark, misalnya, menjalankan program serupa bertajuk Ambassador One Day yang memberi kesempatan mahasiswa menjadi Duta Besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani: RI Perlu Menteri Perempuan agar Belanja Pemerintah Baik

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memaparkan, belanja pemerintah sepanjang 2018 yang mencatatkan kinerja positif.

Dia menuturkan, hal ini tak lepas dari peran menteri-menteri perempuan dalam pemerintahan Jokowi-JK.  

"Belanja tahun lalu relatif baik. Mungkin perlu menteri perempuan karena kita bisa belanja dengan baik," ujar Sri Mulyani di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.

Sri Mulyani merinci, sepanjang tahun lalu belanja pemerintah tercatat sebesar Rp 1.444,4 triliun atau 99,3 persen dari target APBN 2018 dan tumbuh 14,2 persen dari tahun sebelumnya. Belanja K/L mencapai Rp 836,2 triliun atau 98,7 persen dari target APBN dan tumbuh 9,3 persen dari tahun sebelumnya.  

Belanja non K/L mencapai Rp 608,2 triliun atau 100,2 persen dari target APBN dan tumbuh 21,6 persen dari tahun sebelumnya. Transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 757,8 triliun atau 98,9 persen dari target APBN dan tumbuh 2,1 persen dari tahun sebelumnya. 

Transfer ke daerah Rp 697,8 triliun atau 98,8 persen dari target APBN dan tumbuh 2,3 dari tahun sebelumnya. Dana desa Rp 59,9 triliun atau 99,8 persen dari target APBN 2018 dan tumbuh 0,2 persen dari tahun sebelumnya.

Dengan angka-angka tersebut, pemerintah berhasil menekan defisit anggaran menjadi Rp 259,9 triliun atau sebesar 1,76 persen terhadap PDB di dalam APBN 2018.

Defisit anggaran tersebut jauh lebih rendah dibanding batas yang ditetapkan sesuai UU APBN 2018, yang senilai Rp 325,9 triliun atau setara dengan 2,19 persen dari PDB. 

"2018 kita tutup dengan defisit jauh lebih kecil. Primary balance mendekati 0. Ini memperlihatkan kinerja APBN 2018 sangat positif dan dikelola dengan sangat bertanggung jawab," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.