Sukses

AirAsia Jadi Maskapai Paling Tepat Waktu Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah penerbangan capai 1.845 penerbangan selama periode 20 Desember 2018-5 Januari 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat selama periode posko Natal dan Tahun Baru 2019/Nataru (20 Desember 2018 - 5 Januari 2019) terdapat 1.845 penerbangan.

Jumlah ini naik 7,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 1.711 penerbangan. Adapun selama masa posko ini, On Time Performance (OTP) rata-rata penerbangan domestik selama 20 Desember 2018 hingga 5 Januari 2019 sebesar 78,73 persen dengan maskapai AirAsia sebagai pemilik OTP tertinggi sebesar 90,01 persen dengan total penerbangan sebanyak 801 penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan setelah Posko Nataru 2018/2019 dapat ditutup, hasil evaluasinya nanti baik dan meninggalkan kesan baik pula bagi seluruh pengguna jasa layanan angkutan udara. 

"Kami berharap agar seluruh pengguna jasa layanan angkutan udara merasa terlayani dengan baik selama masa Nataru, kami akan terus meningkatkan pelayanan sehingga minat masyarakat dalam menggunakan pesawat sebagai pilihan transportasi dalam melakukan berbagai aktivitasnya dapat terus meningkat," kata Polana, Senin (7/1/2019).

Polana menambahkan, aktivitas penumpang di 36 bandara pada 6 Januari 2019 terpantau cukup ramai tapi berjalan lancar tanpa adanya kendala.

Berdasarkan data dari 36 bandara yang dipantau, dari 20 Desember 2018 sampai hingga 5 Januari 2019, total penumpang keberangkatan domestik yang diangkut terlihat turun sebesar 14,19 persen dari 4.971.211 pada tahun lalu menjadi 4.265.835 penumpang pada 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenaikan Jumlah Penumpang Hanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Terdapat kenaikan jumlah penumpang domestik yang diangkut hanya di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Denpasar sebanyak 282.109 penumpang atau naik sebesar 1,69 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 277.427 penumpang. 

Selain Ngurah Rai semua bandar udara yang dipantau mengalami penurunan jumlah penumpang. Dengan penurunan tertinggi di Bandar Udara Solo sebanyak 53.458 atau turun 37,19 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 85.109 penumpang.

Polana menuturkan, penurunan jumlah penumpang domestik di masa Nataru merupakan sebuah hal yang wajar, karena waktu libur yang panjang, kebanyakan para penumpang telah jauh hari mempersiapkan liburannya untuk bepergian ke luar negeri. 

"Kalau kita lihat datanya terdapat kenaikan jumlah penumpang keberangkatan internasional di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Husein Sastranegara, Juanda, dan Soekarno Hatta dengan kenaikan tertinggi terdapat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sebesar 48,78 persen. Mungkin disebabkan karena mereka ini telah mempersiapkan liburan ke luar negeri, dengan berburu tiket murah misalnya," ujar Polana.

Jumlah penerbangan yang melayani keberangkatan luar negeri tersebut mencapai 5.032 penerbangan, naik 8,89 persen dibanding tahun lalu yang hanya 4.621 penerbangan.

Jumlah penumpang ke luar negeri sebanyak 877.578 penumpang atau mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 14,55 persen dibanding total jumlah 766.106 penumpang pada tahun lalu. Pelayanan angkutan udara telah mencapai puncak arus balik pada 2 Januari 2019 lalu.

"Puncak Arus Balik Liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 terjadi pada H-3 (2 Januari 2019) jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 305.270 penumpang. Meski ini adalah puncaknya namun turun sebesar 11,21 persen dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun sebelumnya," tutur Polana.

Terdapat kenaikan jumlah penerbangan ekstra periode Nataru 20 Desember 2018 hingga  5 Januari 2019 sebanyak 1.845 penerbangan atau naik 7,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 1711 penerbangan. (Yas)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.