Sukses

Diguncang Gempa, Bandara di Talaud dan Halmahera Selatan Beroperasi Normal

Maluku Utara diguncang enam kali gempa pada Sabtu 5 Januari 2019. Gempa yang keenam dengan magnitudo 5,2 terjadi pada pukul 17.54 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Operasional Bandara Oesman Sadik dan Bandara Melonguane berjalan normal meski sempat terjadi gempa di wilayah Kepulauan Talaud dan Halmahera Selatan pada Sabtu 5 Januari 2019, kemarin.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana B Pramesti mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap fasilitas dua Bandara yang dekat dengan kedua pusat gempa, yaitu Bandara Oesman Sadik dan Melonguane, tidak ditemukan kerusakan sebagai dampak dari gempa bumi yang terjadi.

“Kami telah mendapatkan laporan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Oesman Sadik dan UPBU Melonguane bahwa tidak terdampak dan saat ini kegiatan operasional penerbangan berjalan normal," ujar dia di Jakarta, Minggu (6/1/2019).

Meskipun gempa tidak berdampak terhadap operasional bandara, Polana tetap meminta para stakeholder penerbangan baik itu AirNav, pengelola bandara maupun maskapai untuk tetap waspada baik terhadap gempa susulan maupun efek dari gempa, terutama terhadap bangunan serta sarana dan prasarana penerbangan.

"Karena saat ini sering terjadi gempa, mohon antisipasi dan siagakan personel untuk monitor dan membantu apabila ada kejadian yg signifikan. Airport Emergency Plan agar dipahami dan lakukan mitigasi bila ada bencana serta koordinasi dengan pihak terkait," ungkap dia.

Selain bandara, operasional pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Babang dan Laiwui tetap berjalan normal meski gempa bumi berkekuatan 5.2 SR baru saja terjadi di Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub, Junaidi mengatakan, dirinya telah menerima laporan masuk dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas II Babang dan UPP kelas II Laiwui bahwa operasional di kedua pelabuhan tersebut berjalan normal.

Namun demikian, Junaidi mengingatkan agar para petugas dikedua lokasi pelabuhan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan pasca gempa tersebut dan meminta untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut terhadap sarana dan prasarana yang ada.

Pelabuhan Babang di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan merupakan pelabuhan paling strategis dalam mendukung kelancaran lalu lintas orang dan barang dari dan ke Halmahera Selatan.

Sedangkan Pelabuhan laiwui terletak di desa Jikotamo kecamatan Obi kabupaten Halmahera Selatan propinsi Maluku Utara. pelabuhan Laiwui termasuk salah satu pelabuhan regional yang melayani kapal mulai dari 35 GT-5.000 GT,‎ baik kapal pengumpan, cargo, kapal tradisional dan dimanfaatkan juga sebagai sarana transportasi menuju kepulauan Obi dari Ternate atau Labuha.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

6 Kali Gempa

Sebagai informasi, Maluku Utara diguncang enam kali gempa pada Sabtu 5 Januari 2019. Gempa yang keenam dengan magnitudo 5,2 terjadi pada pukul 17.54 WIB pada koordinat 0,84 LS-127,51 BT. Pusat gempa berada di 78 km barat laut Halmahera Selatan, Maluku Utara, dengan kedalaman 10 km.

Adapun Gempa pertama terjadi pada pukul 08.55 WIB dengan magnitudo 5,1, kemudian terjadi lagi pada pukul 10.11 WIB dengan magnitudo 4,7, disusul pada pukul 10.50 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,9.

Kemudian, gempa keempat pada pukul 12.02 WIB d‎engan magnitudo 4,4 SR dan gempa kelima magnitudo 4,5 SR terjadi pada pukul 15.34 WIB.

Gempa bumi berskala 5,7 SR juga terjadi terjadi pukul 08.04 WIB dengan lokasi 4.37 lintang utara, 126.24 bujur timur (64 km barat laut Kepulauan Talaud) dengan kedalaman 114 km.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.